We report two cases of uterine lipoleiomyoma in postmenopausal women of ages 52 and 55 years, who presented with complaints of leukorrhea and lower abdominal pain, respectively. Lipoleiomyoma is a rare benign variant of leiomyoma, having an incidence of 0.03%–0.2%. These are benign pelvic tumors which are usually asymptomatic and commonly occur in obese postmenopausal women. However, they can occasionally present with typical leiomyoma symptoms. Imaging plays a crucial role in the diagnosis of benign pelvic tumors. Ultrasonography is the first imaging modality for diagnosis of pelvic tumors in females. Computed tomography and magnetic resonance imaging are specific in demonstrating the uterine origin and fat component.
Latar belakang. Salah satu faktor yang memengaruhi tingginya angka kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare adalah defisiensi vitamin A. Walaupun di Indonesia telah didapat program pembe- dapat program pembe- program pemberian vitamin A, tetapi masih banyak anak dengan defisiensi vitamin A karena defisiensi seng.Suplementasi seng dan vitamin A diharapkan dapat meningkatkan kadar seng dan vitamin A pada anak sehingga dapat menurunkan angka kejadian ISPA dan diare.Tujuan.Mengetahui pengaruh suplementasi seng dan vitamin A terhadap kejadian ISPA dan diare.Metode. Penelitian kohort dilakukan selama bulan Agustus 2009-Februari 2010. Sampel anak usia 12-60 bulan diambil dari 5 Posyandu di Puskesmas Talang Ratu, Palembang. Pemeriksaan kadar seng dan vitamin A dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan sesudah suplementasi seng (200 mg per hari selama dua minggu) dan vitamin A (200 000 IU). Pemeriksaan kadar seng menggunakan Atomic Absorbtion Spectroscope(AAS), dan kadar vitamin A dengan spektrofotometer. Uji bivariat dan multivariat dianalisis dengan SPSS 15, dengan p<0,05.Hasil. Didapatkan 88 subjek penelitian, terdiri dari 45 (51,1%) laki-laki dan 43 (48,9%) perempuan.. Rerata umur 28,44 ±12,34 bulan. Terdapat perbedaan rerata kadar seng dan vitamin A pada anak sebelum dan setelah diberikan suplementasi seng dan vitamin A 60,61±31,36 µg/dL vs 84,76±22,87 µg/dL (p<0,05), dan 19,73±5,96 µg/dL vs 23,54±5,88 µg/dL (p<0,05). Angka kejadian ISPA setelah suplementasi menurun dari 61,4% menjadi 22,7%, dan diare dari 28,4% menjadi 26,1%. Kadar seng dan vitamin A berpengaruh terhadap kejadian ISPA dan diare (p<0,05).Kesimpulan. Terdapat pengaruh suplementasi seng dan vitamin A terhadap penurunan angka kejadian ISPA dan diare.
Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome (HGPS) is a rare disease with a combination of short stature, bone abnormalities, premature ageing, and skin changes. Though the physical appearance of these patients is characteristic, there is little emphasis on the characteristic radiological features. In this paper, we report a 16-year-old boy with clinical and radiological features of this rare genetic disorder. He had a characteristic facial appearance with a large head, large eyes, thin nose with beaked tip, small chin, protruding ears, prominent scalp veins, and absence of hair.
Latar belakang. Prevalensi malnutrisi rumah sakit (MRS) masih cukup tinggi, yaitu antara 6,1%-51,6% oleh sebab itu dikembangkanlah asuhan nutrisi pediatrik (ANP).Tujuan. Mengetahui efektifitas pemberian asuhan nutrisi pediatrik per oral dalam mencegah MRS pada setiap kelompok risiko nutrisi.Metode. Uji klinik dalam bentuk berpasangan yang dilakukan sejak November 2011 sampai Januari 2012 di bangsal rawat Inap Departemen Kesehatan Anak RSMH Palembang. Sampel dipilih secara consecutive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan skoring simple pediatrics nutritional risk score (SPNRS) dan dilakukan intervensi ANP per oral. Data penelitian diolah dengan menggunakan SPSS 16.Hasil. Dari 105 subjek penelitian didapatkan kejadian MRS pada risiko nutrisi tinggi 74,3%, nutrisi sedang 31,4% dan nutrisi rendah 20%. Kecukupan asupan energi risiko nutrisi rendah 82,9%, nutrisi sedang 62,9% dan nutrisi tinggi 31,4%. Kecukupan asupan protein risiko nutrisi rendah 74,3%, nutrisi sedang 71,4%, dan nutrisi tinggi 45,7%. Faktor yang memengaruhi kejadian MRS adalah asupan energi p=0,003 (OR=6,41), asupan protein p=0,009 (OR=5,42), dan SPNRS p=0,090 (OR=2,87).Kesimpulan. Asuhan nutrisi pediatrik per oral efektif untuk kelompok risiko nutrisi ringan, tetapi tidak efektif pada kelompok risiko nutrisi sedang dan risiko nutrisi tinggi untuk mengurangi kejadian MRS.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.