Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi internasional Indonesia dalam menghadapi ancaman sengketa Laut Cina Selatan di Natuna Utara pada Era Pemerintahan Joko Widodo dan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi internasional tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi komunikasi Internasional Indonesia dalam menghadapi ancaman sengketa Laut Cina Selatan pada Era Pemerintahan Joko Widodo adalah menggunakan pendekatan idealistic humanistic dengan berbagai jalur diplomasi. Pesan komunikasi internasional pemerintahan Joko Widodo adalah Indonesia bersama negara-negara yang berkepentingan di Laut Cina Selatan harus menghilangkan sumber konflik di laut, seperti pencurian ikan, pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan, dan pencemaran laut. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi internasional pemerintahan Joko Widodo di Laut Cina Selatan dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor domestik yang difokuskan pada kepentingan nasional Indonesia terutama dalam pembangunan ekonomi dan stabilitas politik Indonesia; dan faktor internasional yang difokuskan pada konflik kepentingan antara negara-negara maju yang berambisi untuk menjadi hegemon di kawasan Asia Pasifik baik secara ekonomi maupun politik dan pertahanan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis krisis legitimasi yang terjadi di Myanmar terhadap pemerintahan Junta militer. Permasalahan dalam penelitian dianalisis menggunakan teori legitimasi dan konsep-konsep demokrasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan berbagai data dan informasi yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa krisis legitimasi terhadap pemerintahan Junta militer di Myanmar dapat ditinjau melalui kudeta pertama yang telah dilakukan oleh Junta Militer terhadap pemerintahan sipil di Myanmar hingga kudeta ketiga yang belum lama ini terjadi. Kudeta merupakan langkah militer untuk mempertahankan keberlanjutan kekuasaannya di Myanmar agar tetap eksis dan memiliki pengaruh di dalam politik dan pemerintahan Myanmar. Namun dalam upaya untuk mempertahankan keberlanjutan kekuasaannya, Junta militer mengabaikan nilai-nilai dan prinsip demokrasi dimana rakyat juga berhak menentukan, memilih dan mendukung berkuasanya pemerintahan sipil yang menang di dalam pemilu. Pengambil alihan kekuasaan pemerintahan yang dilakukan Junta militer melalui kudeta mendapat penolakan dan protes hingga perlawanan dari masyarakat Myanmar. Berbagai respon dari masyarakat internasional juga bermunculan untuk menentang legitimasi pemerintahan Junta Militer di Myanmar karena kudeta tersebut dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap Hak Asasi Manusia dan menyebabkan banyaknya korban jiwa.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi politik luar negeri Indonesia dalam upaya mitigasi pandemi global COVID-19 dan faktor-faktor yang mempengaruhi strategi politik luar negeri Indonesia tersebut. Penelitian ini menggunakan perspektif behavioralisme dengan level analisa negara bangsa. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi politik politik luar negeri Indonesia dalam upaya mitigasi pandemi global COVID-19 adalah melalui Alliance for Multilateralism yang fokus pada dua hal. Pertama, pemerintah Indonesia berupaya untuk memberikan perlindungan terhadap WNI di luar negeri. Kedua, pemerintah Indonesia medorong penguatan tata kekola dalam kerangkan global health dengan cara mendukung kebijakan yang dikeluarkan oleh WHO dan menjalin kerjasama baik, regional maupun multilateral. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi politik politik luar negeri Indonesia dalam upaya memitigasi pandemi global COVID-19 adalah kepentingan nasional Indonesia dan konstelasi politik internasional. Kepentingan nasional Indonesia fokus pada upaya perlindungan terhadap warga negara Indonesia baik yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri. Sementara itu konstelasi politik internasional menjadi semakin konfliktual karena rasa saling curiga antara negara-negara maju yang terlibat persaingan dagang dalam bidang industri kesehatan.
This Community Service activity was carried out at LKSA Al-Akbar Orphanage, Maharatu District, Pekanbaru city. In this This Community Service activity, the target is LKSA administrators who also act as foster parents for foster children at LKSA Al-Akbar Orphanage Pekanbaru. This Community Service activities are a form of counseling, discussion, socialization by providing education to the caretaker or foster parents at the Al-Akbar orphanage regarding the pattern of interpersonal communication in shaping the character and personality of the foster children at the Al-Akbar orphanage. In addition, it is also a good way of communicating with foster children who have reached the age of teenagers who have begun to be difficult to manage and are starting to be affected by bad associations outside the orphanage.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.