ABSTRAKPrestasi Belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal individu, salah satunya adalah motivasi sebagai faktor internal individu. Motivasi belajar merupakan suatu dorongan, keinginan atau kebutuhan yang muncul dari internal individu dalam melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar akan membentuk motivasi berprestasi sebagai upaya untuk mencapai tujuan hasil belajar. Studi ini bertujuan untuk melihat hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan analisis meta. Penelitian ini melibatkan 22 artikel dari 70 artikel yang berasal dari Indonesia tentang hubungan motivasi dengan prestasi belajar pada mata pelajaran PPKn yang ditelusuri dari berbagai jurnal elektronik. Hasil analisis meta yang dilakukan pada studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang tinggi dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa mata pelajaran PPKn di Indonesia. Diperoleh hasil summary effect sebesar 0,9 yang menunjukkan bahwa ukuran efek yang dihasilkan tergolong tinggi ABSTRACTStudent achievement can be influenced by internal factors and individual external factors, one of which is motivation as an individual's internal factor. Learning motivation is an encouragement, desire or need that arises from the individual's internal in carrying out learning activities. Learning motivation will form achievement motivation as an effort to achieve learning outcomes. This study aims to see the relationship between learning motivation and student achievement Civic Education in Indonesia. This research is a quantitative research using a meta-analysis approach. This study involved 22 articles from 70 articles originating from Indonesia about the relationship between motivation and learning achievement in Civic Education which were traced from various electronic journals. The results of the meta-analysis conducted in this study indicate that there is a high and significant positive relationship between learning motivation and student achievement Civic Education in Indonesia. A summary effect of 0.9 is obtained, which indicates that the resulting effect size is relatively high.
Implementasi pendidikan karakter merupakan salah satu acuan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Salah satu implementasi tersebut berupa karakter berbasis kearifan lokal. Sistem pendidikan yang tidak menggunakan gagasan yang jauh dari kehidupan empiris serta sifatnya tidak mengambang. Sistem Pendidikan tersebut berlandaskan pada kearifan lokal bangsa. Secara kontekstual pendidikan karakter dapat memperkuat nilai-nilai budaya, sosial serta nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan yang ada di kehidupan masyarakat. Artikel penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai karakter yang dilihat dari budaya lokal yang selaras dengan budaya masyarakat Wonogiri yaitu budaya kesenian Kethek Ogleng. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis konten. Hasil analisis dari penelitian ini antara lain: a) pendidikan karakter berbasis kearifan lokal; b) kesenian Kethek Ogleng adalah kesenian tradisional yang banyak berkembang di pedesaan di Kabupaten Wonogiri; c) seperti halnya kesenian rakyat pada umumnya yang bersifat anonim, kesenian Kethek Ogleng di Wonogiri tidak diketahui secara pasti kapan muncul dan siapa penciptanya.; d) kesenian Kethek Ogleng yang ada menghadapi tantangan agar bisa bertahan di tengah-tengah perubahan sosial yang cepat; e) pemerintah daerah Kabipaten Wonogiri menetapkan kesenian Kethek Ogleng sebagai ikon pariwisata dan budaya daerah, tetapi karena berbagai sebab dan alas an semakin kehilangan para peminatnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa melalui implementasi dalam pendidikan karakter yang berbasis kearifan lokal pada kesenian Kethek Ogleng dapat menciptakan pelatihan serta pendidikan sumber daya manusia yang unggul salah satunya melalui kesenian Kethek Ogleng tersebut
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang strategi adaptasi siswa minoritas komunitas kampung pekojan di kota Semarang. Khususnya untuk mengetahui pengalaman akulturasi dan upaya anak keturunan dalam menjaga kebudayaan yang diwariskan. Hal ini penting kaitannya dengan banyaknya kasus bullying yang terjadi di kalangan siswa. Beberapa kasus bullying diantaranya terjadi karena adanya dominasi oleh kelompok mayoritas terhadap minoritas atas dasar kesukuan. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa atau siswi di Kota Semarang yang merupakan keturunan komunitas Pekojan. Pengumpulan data kualitatif melalui tindakan observasi dan wawancara terhadap narasumber yang terkait. Hasil penelitian menunjukan siswa keturunan dapat melakukan adaptasi dengan baik dilihat dari segi kontak dan juga pemeliharaan budaya kelompok. Kontak sosial dijalin melalui pertemanan dengan teman kelas tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip budaya kelompok. Mereka tidak mengalami kesulitan karena budaya yang ada disekitar mereka sudah lama mengalami akulturasi. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya perilaku bullying yang dialami oleh siswa keturunan karena suku mereka yang berbeda. Penelitian ini memberikan informasi baru mengenai masyarakat kampung Pekojan dari sudut pandang remaja individu minoritas dalam menjalin kontak dengan masyarakat sekitar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Active Debate dalam pembelajaran IPS terhadap hasil belajar afektif siswa di SMP Negeri 1 Jatisrono. Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan pretest-posttest non-equivalent design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jatisrono. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket. Data hasil belajar afektif dikumpulkan melalui angket. Validitas data menggunakan validitas isi dan valditas konstruk, reliabilitas data dianalisis menggunakan Alpha Cronbach. Data dianalisis menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh metode Active Debate dalam pembelajaran IPS terhadap hasil belajar afektif siswa. Peningkatan hasil belajar afektif siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode Active Debate lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar afektif siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode ceramah. Hasil analisis regresi yang diperoleh dari kedua metode pembelajaran tersebut dapat dikatakan bahwa metode Active Debate sama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar afektif siswa, artinya metode pembelajaran tersebut baik apabila diterapkan dalam pembelajaranKata kunci: active debate, hasil belajar afektif
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.