Di era modern seperti saat ini, sepeda motor sudah menjadi kebutuhan pokok untuk keperluan transportasi bagi hampir semua kalangan. Selain karena harganya yang terjangkau, penggunaan dan perawatannya yang mudah menjadi alasan mengapa banyak orang yang menggunakannya. Tetapi bersamaan dengan itu, tindak kriminal pencurian sepeda motor pun semakin meningkat. Atas latar belakang itulah maka dirancang sebuah alat pengaman tambahan pada penelitian ini. Alat yang dibuat menggunakan 3 (tiga) buah sistem keamanan, yaitu RFID scanner, RF modul communication, dan GPS function. RFID scanner berfungsi sebagai kunci tambahan, di mana selain kartu (tag) yang didaftarkan tidak ada kartu lain yang bisa digunakan untuk menyalakan relay. RF module communication berfungsi agar apabila pengemudi dan sepeda motor terpisah sejauh n meter, maka mesin sepeda motor akan mati secara otomatis. GPS berfungsi untuk memonitor / melacak di mana lokasi sepeda motor berada. Hasil yang didapatkan pada perancangan alat ini adalah RFID scanner dapat men scan kartu pada jarak 0 – 4 cm dan pada sudut 0 - 60° & 120 - 180°. RF modul dapat berkomunikasi pada jarak 0 – 20 meter tanpa penghalang, dan GPS modul dapat merespon SMS dari pengguna dalam waktu 27 detik dengan tingkat akurasi 10 meter.
The ouput power of solar panel that decreased due to shading has been improved using bypass diode method. The placement of bypass diodes increased the output current and power. New peaks and maximum powerpoints on the current-svoltage characteristics and power-voltage characteristics were observed. Without bypass diodes, the maximum output power was only around 50 W. After placing bypass diodes, the first peak around 115 W and second peak around 150 W appeared at voltage of around 31 V and 40 V, respectively.
Pada era globalisasi yang semakin berkembang secara pesat dari berbagai teknologi, semakin banyak perangkat yang sudah dapat mengakses internet. Bahkan internet pun sudah menjadi kebutuhan manusia dalam melakukan hal berbagai kegiatan. Kini internet sudah dapat diakses dengan mudah dan dapat diintegrasikan dengan peranti seperti, komputer, smartphone. Melalu jaringan global semua dapat diakses dengan mudah dan cepat. Namun pada industri telekomunikasi terutama BTS menggunakan Baterai sebagai sumber tegangan cadangan apabila terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Baterai yang digunakan sangat rentan dengan kenaikan suhu yang mengakibatkan umur baterai yang rendah. Untuk mengurangi hal tersebut dengan membuat sebuah DC Cooler yang dapat mengurangi dampak dari kerusakan baterai tersebut. Serta dengan sistem yang berbassi Internet of Things maka dalam memonitoring keadaan baterai akan menjadi lebih mudah. Dalam perancangan DC Cooler Berbasis Internet Of thungsmenggunakan sebuah sensor yang dapat membaca suhu dan kelembapan dari baterai tersebut. Sehingga operator dapat lebih mudah mendeteksi adanya kerusakan atau kelaianan dalam BTS dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak yaitu Blynk. Hasil dari perancangan ini menghasilkan sebuah alat yang akan dipasang pada system DC Cooler tersebut yaitu Sensor DHT22, SIM800L, Buzzer, dan Relay untuk DC Cooler. Dalam sistem ini pengguna dapat memonitoring suhu beserta kelembapan melalui handphone pada aplikasi perangkat lunak yaitu blynk yang terintegerasi dengan sensor. Sistem berkomunikasi dengan seluruh komponen yaitu sensor DHT22, SIM800L, buzzer, relay yang dikonfigurasikan oleh ESP8266 NodeMcu serta Arduino agar dapat terhubung pada jaringan internet. Sistem ini harus selalu terhubung pada intenet agar dapat memonitoring secara berkala. Dengan menggunakan DC Cooler sebagai pendingin maka baterai akan tetap beerada pada suhu yang stabil dan tidak mengurangi umur baterai
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.