Abstrak Kepatuhan mengonsumsi tablet besi adalah meminum tablet Fe sesuai dengan dianjurkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor tradisi dan pendidikan dengan kepatuhan mengonsumsi tablet besi (Fe) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Waode Buri Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif denganmenggunakanpendekatancross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibuhamil yang terdaftar dan ada di wilayah kerja Puskesmas Waode Buri Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara yang berjumlah 42 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling.Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner sedangkan analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varibel umur (ρ = 0,0082), pendidikan (ρ = 0,006) dan tradisi (ρ = 0,013) memiliki hubungan dengan kepatuhan mengonsumsi tablet besi (Fe). Semua variabel bebas mempunyai hubungan dengan varibel terikat. Kata Kunci: karakter individu;tradisi; konsumsi tablet besi (Fe); ibu hamil
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a serious health problem, especially in tropical countries including east Indonesia. DHF cases in Bau-Bau City in the last three years have shown a significant increasing trend. In 2017 the IR DHF in Bau-Bau was 62,6 per 100.000 population, in 2018 the IR rate was 67,4 per 100,000 population, and the CFR rate was 1%, and in 2019 the IR DHF was 94,9 per 100,000 population with the CFR increasing to 1,3%. The purpose of this study was to determine the relationship between rainfall and humidity with the incidence of DHF. This study is an ecological study using secondary data on DHF and climate which were collected retrospectively. Data on dengue fever for 566 cases were taken from the Health Office of Bau-Bau City and data on climate were taken from the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (BMKG) Meteorological Station Class II Betoambari Bau-Bau City. The analysis was carried out univariate and bivariate with the Spearman correlation test at 0,05 to determine the relationship between rainfall and humidity with the incidence of DHF. The results of the Spearman correlation test of rainfall with the incidence of DHF obtained a value of=0,006 and r=0,35 and air temperature with the incidence of DHF with a value of=0,000 and a value of r=0,576. Climatic factors, namely rainfall and air temperature, are associated with the incidence of dengue fever in Bau-Bau City, Southeast Sulawesi.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit menular yang menjadi penyebab utama kematianpada anak usia < 5 tahun di dunia. Hampir 7 juta anak meninggal akibat ISPA setiap tahun. Di Indonesia, ISPAmasih menjadi masalah kesehatan utama dan merupakan penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas(40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungandengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita di Puskesmas Mabodo Kabupaten Munatahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study.Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita di Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna yang terdaftar padabulan oktober – bulan desember 2018 dan sampelnya diambil secara purposive sampling sebanyak 53 balita.Data dianalisis dengan Chi-square dengan 95%. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara statusgizi (p value = 0,418), status imunisasi (p value = 0,391) dan ada hubungan antara keberadaan anggota keluargayang merokok (p value = 0,003), penggunaan bahan bakar biomass (p value = 0,036) dengan kejadian ISPA padabalita di Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2018. Disarankan bagi tenaga kesehatan (Puskesmas)hendaknya memberikan konseling kepada Ibu yang memiliki balita di Puskesmas Mabodo yang mengalamipenyakit ISPA untuk dapat mengurangi tingkat terjadinya penyakit ISPA tersebut.Kata kunci: ISPA, Balita, Faktor kejadian ISPA
StuntingGdisebabkanHoleh asupan gizi yang kuranggdalam waktuDlama, umumnyaBkarena asupanFmakan yangG tidak sesuai kebutuhanFgizi. Angka prevalensi stuntingSdi IndonesiaDmasih di atas 20%, artinyaWbelum mencapai targetTWHO yang di bawahH20%. Data Dines Kesehatan Provinsi Sultra, pada pahun 2020, data stunting mencapai 1.472 kasus. Rinciannya, kasus Stuntingosekitar 983 orangGdan sangat pendek sekitar 4890orang. Penelitian iniIbertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASIAterhadap kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan di puskesmas Soropia. PenelitianMini merupakan penelitian kuantitatifFyaitu analitik observasional denganQpendekatan crossssectional study. Populasi berjumlah 112 dan sampel 93 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental sampling, menggunakan analisis statistik uji Chi-square. Instrumen yangLdigunakan yaitu kuesioner. HasilQdari penelitian menunjukkan bahwa tidakMada hubunganlantaraLpengetahuan gizi ibu, asupanFperotein, dan waktu pengenalan MP-ASIDdengan kejadianLstuntingSpada balita usia 6-24 bulanRdi puskesmasy Soropia, sdengan masing-masing p value p= 1.000 (p>0.05), p= 1.000 (p>0.05), p= 1.000 (p>0.05). Adaphubungan antara asupan energi dengan kejadianhstunting p value p= 0.046 (p<0.05). Peneliti berharap ibu yang memilikiIbalita di puskesmas Soropia agar lebih memperhatikan makananNuntuk balitanya sebisa mungkinEdi berikan makanan yang bervariasi yang mengandungSgizi agar kebutuhan giziBbalita terpenuhi.
Dampak timbal (Pb) merusak berbagai organ tubuh manusia, terutama sistem saraf, sistem pembentukan darah, sistem reproduksi, sistem jantung dan ginjal serta dapat menyebabkan anemia. Bekas Tempat Pembuangan Akhir Sampah tentunya telah menimbun berbagai jenis sampah, salah satunya logam berat diantaranya timbal. Timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat yang beracun bagi manusia Bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Punggolaka merupakan tempat pembuangan akhir yang dulunya menggunakan sistem open dumping dalam teknik pengelolahan sampahnya. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kualitas air tanah di sekitarnya, diketahui bahwa masyarakat di sekitar TPA masih memanfaatkan air sumur gali sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kandungan timbal (Pb) pada sumur gali masyarakat yang berada di sekitar bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Punggolaka Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5 sumur gali yang dijadikan sampel memenuhi syarat berdasarkan standar baku mutu dan kualitas kondisi fisik sumur gali dari 5 sumur terdapat 3 sumur gali yang tidak memenuhi syarat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas air sumur gali yang ditinjau dari kadar timbal (Pb) semuanya memenuhi syarat dan ditinjau dari kualitas kondisi fisik sumur gali sebagian besar tidak memenuhi syarat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.