Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau walinya yang berhak kepada dokter untuk melakukan suatu tindakan medis terhadap pasien sesudah memperoleh informasi lengkap dan yang dipahaminya mengenai tindakan itu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pemberian informasi dan kelengkapan informed consent di Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang (RSUD Bangkinang). Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisa data dilakukan dengan menggunakan tehnik analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian bahwa pelaksanaan pemberian informasi sudah sesuai dengan standar yang ada. Kelengkapan formulir informed consent menurut rentang nilai kualitas pengisian data oleh arikunto (1992) termasuk kedalam kategori tidak baik hal ini terlihat pada pengisian identitas pasien untuk alamat pasien 14 (14.6%) terisi lengkap dan kelengkapan pengisian identitas penanggung jawab pasien untuk alamat 25 (26.0%) diisi lengkap. kelengkapan untuk pengisian autentikasi pasien untuk jenis tindakan medik 39 (40.6%) diisi lengkap, dan juga untuk pengisian istilah medis 45 (46.9%) diisi lengkap, Begitu juga dengan nama dan tanda tangan saksi I yaitu dari pihak pasien 52 (54.2%) diisi lengkap. Kesimpulan yaitu pelaksanaan pemberian informasi sudah ada, dimulai dari ruang rawat inap dokter memberikan informasi sampai dengan pasien sebelum melakukan tindakan medik. pada kelengkapan identitas termasuk dalam kategori tidak baik, dan kelengkapan autentikasi termasuk dalam kategori kurang baik.dengan saran diharapkan kepada direktur rumah sakit untuk memperhatikan kelengkapan informed consent yang di isi oleh dokter maupun perawat agar terisi dengan lengkap
Satisfaction of Primary Care application users becomes the need to guarantee the accountability of services to BPJS. To measure the level of satisfaction of the Primary Care application, the End User Computation Satisfaction (EUCS) method is used. The aim of the study was to study the relationship between humans, organizations, and technology with EUCS (End User Satisfaction Computing at Pekanbaru pratama city clinic. This type of research is a quantitative cross sectional study with primary information system networks. Variables used were factor-independent variables HOT (human) EUCS (End User Computing Satisfaction) The research subjects were primay care information system operators with a sample of 90 pratama clinics in the city of Pekanbaru that were taken as total samples, which stated that humans were quite good about being satisfied with the use of p care as much as 2 (100%), respondents who stated that the organization was good enough about satisfaction with the use of p care, namely as much as 5 (100%), and respondents who stated that the technology was good enough needed to be satisfied with the use of p care, which was 6 (60%).
Salah satu sistem pengolahan data rekam medis yang penting yaitu sistem pemberian kode (coding) diagnosa. Di dalam masa pandemi ini, pengkodean terhadap penyakit COVID-19 sangat harus diawasi agar dapat berjalan sesuai standar dan mengikuti prosedur yang berlaku. Alur pengkodean COVID-19 yang dilakukan di rumah sakit saat ini pada dasarnya sama seperti pengkodean penyakit yang lain, tetap menggunakan ICD dan mengikuti SOP yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengkodean penyakit COVID-19 pada berkas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi Provinsi Riau tahun 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menjelaskan tentang alur proses pengkodean penyakit COVID-19. Penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi dan penelitian dimulai dari bulan November 2020. Informan penelitian berjumlah 3 orang, teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi, hasil data yang diperoleh berupa kualitatif dan deskriptifdan teknik analisis yang digunakan yaitu analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur proses pengkodean penyakit COVID-19 terlaksana sudah sesuai prosedur yang berpedoman menggunakan klasifikasi ICD-10. SDM untuk pengkodean berjumlah 2 orang dengan latar belakang pendidikan D3 Rekam Medis. Prosedur tetap/SOP pengkodean penyakit COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi belum ada, dikarenakan SOP yang biasa digunakan bersifat general untuk semua pengkodean penyakit. Sarana yang belum tersedia seperti kamus kedokteran dan kamus berbahasa inggris. Kesimpulan penelitian ini alur proses pengkodean penyakit COVID-19 dilaksanakan sama seperti alur proses pengkodean yang lain. SDM pengkodean terdiri dari 2 orang, satu diantaranya sudah pernah mengikuti pelatihan (pelatihan bukan tentang COVID-19). Prosedur tetap/SOP untuk Pengkodean COVID-19 tidak ada. Saran sebaiknya peningkatan kualitas SDM dan menambahkan sarana dan prasarana yang belum tersedia.
RSUD Petala Bumi Pekanbaru dalam pengkodean penyakit masih ditemukan ketidaktepatan pengkodean sehingga memperlambat proses klaim BPJS. Tujuan penelitian mengetahui perbedaan ketepatan dan kecepatan pengkodean sebelum dan sesudah petugas mendapatkan pelatihan pengkodingan untuk penagihan klaim BPJS di RSUD Petala Bumi Pekanbaru Tahun 2015. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik dengan pre post test. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji marginal homogeneity. Hasil penelitian ada perbedaan (kehandalan) (P=0.000), validity (keakuratan) kode (P=0.002), completeness (kelengkapan) diagnosa (P= 0.000), ketepatan dan kecepatan pengkodean penyakit (P=0.000) sebelum dan setelah pelatihan di RSUD Petala Bumi Pekanbaru. Sedangkan RSUD Bangkinang (Kontrol) tidak ada perbedaan pada (kehandalan) (P=0.083), validity (keakuratan) (P=0,180), completenss (kelengkapan) (P=0,083), ketepatan dan kecepatan (P=0,083) pada penilaian I dan II tanpa pelatihan. Simpulan penelitian ini adalah ada perbedaan kualitas pengkodean penyakit pada reliability, validity, completeness dan kecepatan ketepatan pengkodean setelah dilakukan pelatihan pengkodean Disarankan perlunya pengembangan materi dan teknis pelatihan pengkodean penyakit, dan monitoring dan evaluasi kualitas pengkodean penyakit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.