The impact of traditional market revitalization has an effect on the expenses and business capital of traders. Traditional markets are the economic fulcrum of the community, but traditional market conditions are synonymous with slums, dirty, smelly, irregular, muddy and so on. To survive the onslaught of modern markets there needs to be a revitalization of traditional markets, the emphasis is on the physical aspects of the market. so the hope of traders is that consumers interested in shopping in the market and the welfare of traders can increase, therefore researchers are interested in exploring the impact of market revitalization on traders in Situbondo Regency. The formulation of the problem is how the traditional market impacts on the expenses and capital of the merchant business, this type of research is (field research), is research conducted in the field by observing a phenomenon that is natural, while collecting data using observation, interviews and documentation . This study uses descriptive analysis method with a qualitative approach. The results show that the problems arising from revitalization are (1) the costs incurred by traders are very large, because they have to bear the costs of moving to a temporary place before occupying a revitalized market. (2) temporary relocation sites are very narrow and slum so that they have difficulty arranging their merchandise which has an impact on consumers' interest in shopping to decrease. (3) new buildings do not meet the expectations of traders, many traders complain starting from the size of the place that is too small and the design of buildings that are not in accordance with the products sold by certain traders (4) traders must renovate the kiosks provided by the market manager with the products they sell (5) due to the large amount of costs incurred by merchants ranging from temporarily moving to occupying new kiosks, the capital for their merchandise is reduced which results in incomplete merchandise. Keywords: Revitalization Impact, Merchant Expenditures, merchandise capital.
Abstrak: Rebung atau tunas muda bambu sudah lama dikenal masyarakat sebagai bahan makanan, antara lain dibuat aneka sayur, kripik, kue, serta makanan lainnya. Selain rasanya lezat, rebung kaya serat dan nutrisi. Rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C serta mineral seperti kalsium,fosfor, besi, dan kalium (Qiu, 1992; Shi,1992). Rebung juga berkhasiat obat karena dengan kadar kalium sebesar 553 mg per 100 gram rebung dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah (Senior,2007). Meskipun banyak kandungan manfaat dari rebung, sampai saat ini masih sedikit masyarakat yang mengetahui dan mengkonsumsinya. Para ibu rumah tangga di Desa Alasmalang sudah mendapatkan pelatihan dengan memafaatkan tanaman rebung di eksplorasi manjadi barbagai macam kripik olahan. Oleh karena itu langkah selanjutnya dalam rangka pengembangan kreatifitas ibu rumah tangga guna memanfatkan tanaman tersebut, perlu di adakan rencana untuk memberikan pelatihan pembuatan aneka kue olahan dari bambu/rebung dengan harapan, setelah mengikuti pelatihan pembuatan kue berbahan rebung para ibu rumah tangga bisa mendapatkan penghasilan yang lebih meningkat lagi, dalam berwirausaha atau membuat kelompok kerja dan berkembang menjadi home industry dan pusat oleholeh khas daerah. Kata Kunci: Ibu Rumah Tangga, Pelatihan, Aneka Olahan Kue Rebung. PENDAHULUAN Bambu dapat tumbuh di berbagai tempat, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, di daerah sangat kering atau lembab, dan di daerah yang tergenang air 2-3 bulan. Selain itu, bambu dapat tumbuh pada beragam jenis tanah, bahkan tetap berkembang sekalipun pada lahan tandus. Namun, untuk memperoleh pertumbuhan bambu yang maksimal dan kualitas rebung yang tinggi, pada tanah yang marginal atau tandus perlu dilakukan manipulasi tempat tumbuh (Widjaja,2001). Tanaman rebung adalah tunas muda bambu yang muncul di permukaan dasar rumpun. Bagian dari bambu inilah yang dimanfaatkan orang sebagai sumber makanan.Tunas bambu muda tersebut enak dimakan dan INTEGRITAS : JURNAL PENGABDIAN Vol 2 No 1, Juli 2018 [http://www.kompasiana.com/wurie-hadi/rebung-sumber-pangan-bersahabat-dimusim-yang-tak-bersahabat_55006e09a333111d72510cc2, 3 Oktober 2015]
Kebijakan otonomi telah mengarahkan kebijakan pembangunan Kabupaten Situbondo untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan potensi di sektor perdagangan dan jasa. Kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah untuk meningkatkan kontribusi sektor perdagangan adalah meningkatkan aktivitas pasar tradisional. Program khusus untuk pengembangan pasar tradisional, yaitu revitalisasi pasar tradisional Pasar Panji, Pasar Ardirejo, Pasar Panarukan dan Pasar Sumberkolak, tetapi program itu hanya menimbulkan kontroversi dengan para pebalap yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan tempat penjualan. Penelitian ini menggunakan tiga analisis. Analisis pemangku kepentingan dilakukan untuk menentukan tingkat keterlibatan, minat, dan pengaruh semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui penyebab kegagalan kebijakan, apakah proses persiapannya tidak tepat atau implementasinya tidak berjalan dengan baik. Analisis PHA digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan hak pasar tradisional di Kabupaten Situbondo sehingga dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah.
Penelitian ini membahas tentang implementasi kebijakan (PERDA) Kabupaten Situbondo no 13 tahun 2014 tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern. Perkembangan pasar modern menimbulkan permasalahan jika tidak mengikuti aturan tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi kepustakaan. Faktor yang mempengaruhi implementasi peraturan daerah kabupaten Situbondo nomor 13 tahun 2014 tentang penataan, pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern serta menghambat tercapainya tujuan kebijakan tersebut diantaranya minimnya sumberdaya finansial, minimnya keterpautan dan dukungan antar instansi dan pelaku usaha, inkonsistensi aturan, kurangnya komitmen pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi masyarakat, dan minimnya akses masyarakat dalam partisipasi.
Motivasi kerja adalah pendorong bagi seseorang untuk bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan kewajiban yang telah diberikan kepadanya dan merupakan tenaga emosional yang sangat penting untuk sesuatu pekerjaan. Motivasi kerja sangat penting karena dengan adanya motivasi kerja setiap orang akan bersemangat dalam melaksanakan tugas yang diberikannya. Selain itu seseorang dapat bekerja optimal jika didukung oleh lingkungan kerja yang baik. Lingkungan kerja secara langsung juga dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan kenyamanan, sehingga bisa bekerja secara optimal. Penelitian ini bertujuan melihat adanya keterpengaruhan Motivasi kerja(X1) dan Lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja aparatur pemerintah desa, serta mengetahui besarnya keeratan hubungan antar variabel tersebut. Penelitian dilaksanakan di Desa Gelung Kabupaten Situbondo dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian adalah seluruh aparatur pemerintah desa berjumlah 17 orang. Hasil penelitian menyatakan bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja aparatur pemerintah desa, dibuktikan nilai Fhitung > Ftabel atau 17,663 > 3,68. Secara parsial, motivasi kerja lebih dominan daripada lingkungan kerja (thitung 5,183>4,166). Nilai R2 sebesar 0,716 (71,6%), menunjukkan bahwa tingkat keeratan kedua variabel mampu menjelaskan sebesar 71,6% variasi variabel kinerja aparat pemerintah Desa Gelung Kabupaten Situbondo, sisanya sebesar 28,4% dipengaruhi oleh faktor varibel lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.