Dadih, an Indonesia traditional fermented buffalo milk, is produced and consumed by the West Sumatra Minangkabau ethnic group of Indonesia that considered beneficial for human health. The objective of this study was to know nutrients composition and bacteriology characteristics of dadih that collected from Tanah Datar and Agam districs in West Sumatera province, Indonesia. This study initiated with analysis of biochemical of dadih covering protein, lipid, moisture value, ash content, pH, and titritable acidity. Bacteriology analysis have conducted to total bacterial and total Acid Lactic Bacterial quantification. In this study, we have found nutrients compositions of dadih are total percentage of protein, lipid, moisture value, ash content, pH, and titritable acidity of dadih from Tanah Datar respectively are 12.41±1.30, 5.70±1.73, 66.09±6.00, 0.72±0.13, 4.55±0.21, 0.51±0.56. Total percentage of protein, lipid, moisture value, ash content, pH, and titritable acidity of dadih from Agam respectively are 10.89±2.55, 18.00±14.65, 61.94±20.18, 1.14±0.79, 4.33±0.46, 1.70±0.21. Dadih from Tanah Datar contain 1.9 x 107 CFU/g BAL and 2.3 x 107 CFU/g total bacteria. Dadih from Agam contain 4.6 x 106 CFU/g BAL and 2.9 x 108 CFU/g total bacteria. There is not pathogenic bacteria in Dadiah Tanah Datar and Agam.
Latar Belakang: Angka kejadian anemia di dunia dan Indonesia meningkat setiap tahun. Asupan makan yang tidak seimbang adalah salah satu penyebab anemia. Asupan makan yang tidak seimbang dapat disebabkan oleh pengetahuan yang rendah. Melalui edukasi gizi, remaja dapat mengubah perilaku makan ke arah yang lebih baik.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh edukasi gizi melalui Instagram terhadap perilaku gizi seimbang dalam mencegah anemia pada remaja putri.Metode: Design penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimental pre-post test with control group design. Media yang digunakan adalah Instagram sebagai media untuk kelompok intervensi dan WhatsApp sebagai media untuk kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Padang pada bulan Oktober 2019 - April 2020. Sampel penelitian terdiri dari 60 remaja putri, yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu 30 remaja putri kelompok intervensi dan 30 remaja putri kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Analisis data menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada kelompok Instagram. Ada perbedaan pengetahuan yang signifikan antara Instagram dan kelompok kontrol. Pemberian edukasi gizi melalui Instagram berdampak pada peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri untuk mencegah anemia di SMA Negeri 2 Padang.Kesimpulan: Pemberian edukasi gizi melalui Instagram mempengaruhi pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri. Ahli gizi di Kota Padang diharapkan dapat menggunakan media sosial sebagai media edukasi gizi dan pengembangan media yang efektif dan efisien.
BACKGROUND: Dadiah, traditional yogurt from Indonesia, which is known as a source of probiotics, also contains micronutrients. AIM: This descriptive study aimed to determine whether additional ingredients and processes during the manufacture of Dadiah pudding maintain the iron, zinc, calcium, and total lactic acid bacteria (LAB) contents. METHODS: Dadiah pudding was made using Dadiah originated from Bukittinggi, West Sumatra. Micronutrient levels were analyzed according to Indonesian National Standard 01-2896-1998. The total LAB were counted by inoculating samples on Man, Rogosa, and Sharpe agar with serial dilution, and morphological identification was carried out using gram stain. RESULTS: In 100 g of original Dadiah, mango and chocolate Dadiah pudding contained 347.98, 276.61, and 279.29 mg of calcium; 4.87, 3.75, and 6.31 mg of zinc; 6.53, 6.60, and 9.39 mg of iron; and 6.4 × 10⁹, 6.1 × 10⁹, and 2.4 × 10⁹ CFU/ml LAB, respectively. CONCLUSION: This study found that modifying the original Dadiah into Dadiah pudding has been proved to affect the concentration of calcium, zinc, and iron and to maintain total LAB. We suggest that consuming Dadiah pudding may be a good choice as a food supplementation for pregnant women to optimize the golden period outcomes.
Rendahnya status gizi masyarakat sosial yang dihadapi Indonesia merupakan masalah sosial di masyarakat yang akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia, karena akan mempengaruhi kecerdasan, daya tahan tubuh terhadap penyakit, kematian bayi, kematian ibu dan produktifitas kerja. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 diketahui bahwa prevalensi balita stunting mencapai 35,6% dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 yaitu 37,2%. Prevalensi stunting tersebut lebih tinggi dibandingkan angka prevalensi gizi kurang dan buruk (17,9%), balita kurus (13,3%) serta balita gemuk (14%). Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada ibu hamil sebanyak 30 orang melalui media online. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini maka diharapkan dapat menurunkan angka stunting dan kematian pada anak dimulai dari lingkup wilayah Kota Padang Panjang Kegiatan dilakukan pada melalui media whats apps sebanyak 4 kali pertemuan. Data yang dikumpulkan adalah data perubahan berat badan ibu sebelum dan sesudah intervensi. Sedangkan analisis data menggunakan uji paired sample t test. Hasil statistik menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata berat badan sebelum dan sesudah edukasi dengan p value 0,003. Edukasi gizi dapat meningkatkan berat badan dan masalah gizi pada ibu hamil sehingga dapat melahirkan anak yang sehat dan cerdas.
AbstrakIbu hamil dengan asupan probiotik yang baik diketahui memiliki fungsi imun yang lebih baik dan kehamilan yang lebih sehat, menekan angka kejadian bayi prematur serta menurunkan prevalensi preeklamsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dadih terhadap jumlah L. fermentum pada feses ibu hamil. Penelitian ini dilakukan dengan desain equivalent pre-post test with control group. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil dan sampel penelitian dipilih secara konsekutif. Setelah melakukan pengamatan pada awal penelitian pada kelompok perlakuan, ibu hamil diberikan 100cc dadih setiap harinya sampai akhirnya dilakukan pengamatan kedua. Rata-rata jumlah koloni pada ibu hamil sebelum mendapat dadih adalah 3,713 log CFU/g (log x = 6x10³), sedangkan jumlah koloni rata-rata setelah mengonsumsi dadih adalah 4,580 log CFU/g (log x = 46x10³). Hasil uji statistik didapatkan nilai P = 0.367. Sementara pada kelompok kontrol didapatkan bahwa rata-rata jumlah koloni pada ibu hamil yang tidak mengonsumsi dadih saat pengambilan sampel pertama (awal kehamilan) adalah 3,999 log CFU/g (log x = 8x10³), sedangkan saat pengambilan sampel kedua (akhir kehamilan) rata-rata jumlah koloninya adalah 4,436 log CFU/g (log x = 24x10³). Hasil uji statistik didapatkan nilai P = 0,475. Perubahan jumlah koloni pada kelompok ibu hamil yang diberi dadih dan yang tidak diberi dadih diperoleh nilai P-value adalah 0,022 (p < 0,05). Tidak terdapat pengaruh signifikan pemberian dadih terhadap jumlah L. fermentum pada feses ibu hamil, namun ditemukan perubahan jumlah L. fermentum yang lebih banyak pada kelompok perlakuan. AbstractPregnant women with adequate prebiotic consumption known having better immune function and also better pregnancy, depress the event of premature labor and pre-eclampsia event. This study conducted to find out the influence of dadih consumption to the change of the number of lactobacillus fermetum in pregnant women. This study was a experimental study with equivalent pre-post test with control group design. Population of this study was pregnant women, with sampling was done consecutively. Minimal total sample was 24 for each group. After observation at the beginning of study, intervention group was given 100cc dadih daily until second observation. Mean of colony in pregnant women before taking dadih was 3,713 CFU/mh and after was 4,580 log CFU/g (p=0.367). In control group, the number of colony at 1st observation was 3,999 log CFU/g and 4,436 log CFU/g in 2nd observation (p=0.475). The changes in both groups were compared and resulting in significantly different change (p=0.022). There is no statistically significant influence of dadih consumption with the change in the number of lactobacillus fermentum in pregnancy women. However, this study was found better change after observation in intervention group.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.