World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa 2%-5% dari karyawan di negara industri tiap tahun mengalami Nyeri Punggung Bawah (NPB). Sebanyak 90% kasus nyeri punggung bukan disebabkan oleh kelainan organik, melainkan oleh kesalahan posisi tubuh dalam bekerja. Menggunakan komputer yang dilakukan dalam posisi duduk dalam waktu yang lama berisiko mengalami keluhan nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja yang menggunakan komputer di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung tahun 2017. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja yang menggunakan komputer di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung tahun 2017 sebanyak 59 orang dan pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Pengambilan data penelitian dengan menggunakan observasi dan wawancara. Instrumen untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan lembar observasi. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan persentase dan bivariat dengan uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap kerja duduk sebagian besar responden dengan dalam kategori sedang yaitu 29 orang (47,5) dan keluhan nyeri punggung bawah dalam kategori rendah yaitu 30 orang (50,8%). Hasil uji spearman rho menunjukan bahwa nilai p value = 0,010, maka p value < α (0,05) berarti Ho ditolak artinya ada hubungan yang signifikan antara sikap kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja yang menggunakan komputer. Kata Kunci : Sikap Kerja Duduk, Nyeri Punggung Bawah ABSTRACTWorld Health Organization (WHO), says that 2% -5% of employees in industrialized countries each year to experience the Lower Back Pain (LBP). As many as 90% of cases of back pain is not caused by organic disorder, but by mistake body position at work. Using a computer that is done in a sitting position for a long time at risk of low back pain. The purpose of this study to determine the relationship sitting working attitude with complaints of low back pain in workers who use computers at the Harbor Health Office of Class II Bandung in 2017. This type of research is analytic survey research with cross-sectional design. The population in this study were all employees who use computers at the Port Health Office Class II Bandung in 2017 as many as 59 people and sampling using total sampling method. Data retrieval research using observation and interviews. Instruments for data collection in this study is a questionnaire and observation sheet Data were analyzed using univariate analysis with percentages and bivariate Spearman Rho test.The results showed that the attitude of the sit-down with the majority of respondents in the medium category is 29 (47.5) and low back pain in the low category were 30 people (50.8%). Spearman rho test results showed that the p value = 0.010, then the p value <α (0.05) means that Ho refused meaning that there is a significant correlation between sitting working attitude with complaints of low back pain in workers who use computers. Keywords : Sitting Working Attitude, Low Back Pain
PENYULUHAN SIKAP KERJA DUDUK DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA PENGRAJIN BATIK TULIS DI DESA TRUSMI KULON KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON Heni Fa’riatul Aeni1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon e-mail : fachria_aeni@yahoo.com Abstrak Posisi duduk yang baik sangat menentukan kesehatan punggung manusia. Nyeri yang timbul biasanya disebabkan karena posisi duduk yang salah. Keterbatasan pengetahuan tentang sikap kerja duduk yang benar membuat pengrajin batik sering mengalami keluhan nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah dapat diatasi dengan terapi non obat misalnya dengan melakukan relaksasi/peregangan jika sudah mulai kelelahan kerja. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan tentang sikap kerja duduk dan cara mengatasi keluhan nyeri punggung bawah pada pengrajin batik tulis di desa Trusmi Kulon Kecamatan Plered kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan pada kegiatan ini dengan cara ceramah/penyuluhan dan tanya jawab dilanjutkan dengan praktik peregangan/relaksasi untuk mengatasi keluhan nyeri punggung bawah. Dari kegiatan yang dilakukan ternyata pengrajin batik tulis memiliki pengetahuan yang rendah tentang sikap kerja duduk yang benar serta tidak mengetahui cara mengatasi keluhan nyeri punggung bawah tanpa menggunakan obat. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa pengrajin batik tulis mengetahui sikap kerja duduk yang benar serta mampu mengurangi keluhan nyeri punggung bawah dengan cara melakukan relaksasi/peregangan otot jika merasa kelelahan. Kata kunci : Sikap kerja duduk, nyeri punggung bawah
Penyakit demensia sering ditemukan pada lansia hal ini berkaitan dengan bertambahnya usia yang semakin tua. Kejadian demensia pada lansia di Puskesmas Plumbon tahun 2020 paling tinggi yaitu sebesar 37,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga pada pasien lansia dengan demensia. Jenis penelitiannya yaitu penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu lansia yang berkunjung ke Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Plumbon Kabupaten Indramayu pada bulan Maret 2020 sebanyak 63 orang dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan datanya menggunaan kuesioner dengan teknik wawancara. Analisis data menggunakan uji statistik chi square Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga pada pasien lansia dengan demensia di Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Plumbon Indramayu Kabupaten Indramayu tahun 2020 dengan p value = 0,017. Petugas kesehatan agar meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya memberikan dukungan kepada lansia yang mengalami demensia baik moril maupun materil, mengoptimalkan kegiatan posbindu dengan kegiatan-kegiatan untuk lansia seperti senam lansia, pengobatan, dan juga pemberian informasi kepada lansia mengenai demensia dan cara penanganannya.Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Demensia, Lansia AbstractDementia disease is often found in the elderly, this is related to increasing age. The incidence of dementia in the elderly at the Plumbon Health Center in 2020 was the highest at 37.5%. This study aims to determine the relationship of family support in elderly patients with dementia. The type of research is a quantitative study with a cross sectional design . The sample in this study was the elderly who visited the Posbindu in the Plumbon Health Center Work Area, Indramayu Regency in March 2020 as many as 63 people with purposive sampling technique. Collecting data using a questionnaire with interview techniques . Analysis of the data using the chi square statistical test. The results showed that there was a significant relationship between family support for elderly patients with dementia in Posbindu, Plumbon Indramayu Health Center Work Area, Indramayu Regency in 2020 with p value = 0.017. Health workers should increase outreach activities to families about the importance of providing support to the elderly with dementia both morally and materially, optimizing posbindu activities with activities for the elderly such as elderly gymnastics, treatment, and also providing information to the elderly about dementia and how to handle it.Keywords: Family Support, Dementia, Elderly
Perilaku manusia yang berhubungan dengan keselamatan merupakan sebuah pendekatan untuk menganalisis apa yang dibutuhkan untuk membuat perilaku K3 lebih dimungkinkan dan mengurangi perilaku yang beresiko. PT Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon salah satu perusahaan yang memproduksi jaring dan tambang. Berdasarkan data kecelakaan kerja akibat tindakan yang tidak berperilaku K3 di PT Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon sebanyak 90% di tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku K3 di PT Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 2002 orang. Pengambilan data dilakukan secara propotional random sampling dengan jumlah sampel 92 responden. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square pada tingkat kemaknaan 5% (0.05). Hasil penelitian, diketahui 56.5% pekerja berperilaku K3 dan 43.5% pekerja yang tidak berperilaku K3. Faktor – faktor yang tidak berhubungan dengan perilaku K3 adalah pelatihan, penghargaan dan hukuman. Sedangkan faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku K3 adalah pengetahuan, sikap, motivasi, komunikasi,ketersediaan fasilitas dan pengawasan.Kata kunci : Faktor Predisposing, enabling, reinforcing,Perilaku K3 ABSTRACTHuman behavior associated with safety is an approach to analyze what is needed to make the behavior more likely K3 and diminish risk behaviors. PT Arteria Daya Mulia Cirebon (ARIDA) one of the companies that manufacture net and mine. Based on data from workplace accidents due to actions that do not behave K3 PT Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon as much as 90% in 2014. The aim of this research is to know factors - factors related to the behavior of K3 PT Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon 2015. This research is a quantitative with cross sectional design. The population in this study amounted to 2002 people. Data collection was performed by proportional random sampling with a sample of 92 respondents. Bivariate analysis performed by the chi square test at 5% significance level (0.05). Results of the study, 56.5% of workers are known to behave K3 and 43.5% of workers who do not behave K3. Factors - factors that are not related to the behavior of K3 is training, reward and punishment. While factors - factors related to the behavior of K3 are the knowledge, attitudes, motivation, communication, availability of facilities and supervision.Kata kunci : Predisposing, enabling, reinforcing, K3 behavior
ABSTRAK Pneumonia merupakan penyebab dari 15% kematian pada balita. Keberadaan anggota keluarga yang merokok di dalam rumah merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan pada sistem pernafasan khususnya Pneumonia pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok di dalam rumah dengan kejadian Pneumonia pada anak usia 1-4 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah anggota keluarga yang memiliki anak usia 1-4 tahun yang terkena Pneumonia sebanyak 110 dengan jumlah sampel 86 responden menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil uji statistik dari 86 responden yang memiliki keberadaan orang yang merokok di dalam rumah sebanyak 52 orang (60,47%) sedangkan keberadaan orang yang tidak merokok di dalam rumah sebanyak 34 (39,53%). Responden dengan kategori mengalami Pneumonia sebanyak 75 orang (87,21%), yang mengalami Pneumonia berat sebanyak 7 orang (8,14%) dan yang mengalami Pneumonia sangat berat sebanyak 4 orang (4,63 %) dengan P value = 0,016 (< 0,05). Terdapat hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian Pneumonia pada anak usia 1-4 tahun. Kata kunci : kebiasaan merokok; pneumonia; anak CORRELATION BETWEEN SMOKING HABITS AT HOME AND THE INCIDENT OF PNEUMONIA AMONG CHILDREN AGED 1-4 YEARS ABSTRACT Pneumonia is the cause of 15% of deaths in children under five. The presence of family members who smoke in the house is one of the causal factors of health problems in the respiratory system, especially pneumonia among children. This study was aimed to determine the correlation between smoking habits at home and the incidence of pneumonia among children aged 1-4 years. This was an analytic study with cross sectional approach. The population of this study were family members who had children aged 1-4 years with pneumonia as many as 110 people. The number of samples was taken through the Slovin sample size formula totally 86 respondents and the determination of the samples used Accidental Sampling. Data were collected using a questionnaire and analyzed statistically using the Chis Square test. Based on the results of statistical tests, it was revealed that of 86 respondents, 52 people (60.47%) had the presence of people who smoked in the house while 34 (39.53%) did not have had the presence of people who smoked in the house. 75 respondents (87.21%) had pneumonia, 7 people experienced severe pneumonia (8.14%) and 4 people experienced very severe pneumonia (4.63%). Chi Square test results obtained a P value=0.016 (<0.05), which meant that there is a relationship between smoking habit at home and the incidence of pneumonia among children aged 1-4 years. Keywords: Smoking habit; pneumonia; children
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.