Tulisan ini menganalisis alasan-alasan sejumlah orang yang tidak pernah mengunjungi museum. Kajian mengenai hal tersebut dianggap vital mengingat kunjungan ke museum merupakan hal penting. Pentingnya kunjungan ke museum berhubungan dengan besarnya peran museum dalam masyarakat. Peran tersebut mencakup peran pendidikan dan peran ekonomi, yang berkaitan dengan fungsi museum yaitu pendidikan, penelitian, dan kesenangan. Dalam bidang pendidikan, museum dapat menjadi wahana belajar dan penelitian. Sementara itu, dalam bidang ekonomi, museum berperan sebagai daya tarik wisata. Data untuk tulisan ini didapat dari sebuah survei terhadap 50 orang responden, yang terdiri dari orang-orang yang tidak pernah mengunjungi museum seumur hidupnya. Survei dilakukan di sebuah taman yang berlokasi di depan sebuah pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Timur. Berdasarkan data tersebut, tulisan ini berargumen bahwa alasan utama responden tidak mengunjungi museum yaitu terkait waktu, alternatif kegiatan, dan jarak. Sebagian besar responden menganggap bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk berkunjung ke museum, lebih memilih melakukan hal lain, dan jarak dari tempat tinggalnya ke museum cukup jauh.
Tulisan ini membahas tentang konsekuensi penempatan urusan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) dalam kebijakan kebudayaan di Indonesia. Hal tersebut menarik untuk didiskusikan mengingat kepercayaan terhadap Tuhan YME bagi para pemeluknya merupakan agama, dalam kadar tertentu. Selain itu, perlakuan pemerintah juga menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap Tuhan YME merupakan agama, misalnya kolom agama di KTP yang boleh dikosongkan. Namun, kebijakan mengenai kepercayaan terhadap Tuhan YME ditangani oleh lembaga yang bertanggung jawab untuk kebijakan kebudayaan, yaitu Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi (DKT), yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kajian mengenai kebijakan yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap Tuhan YME masih sedikit. Sehubungan dengan itu, tulisan ini dibuat dengan harapan dapat memberi sumbangsih terhadap khazanah literatur yang membahas tentang hal tersebut. Tulisan ini dibuat berdasarkan kajian dokumen. Data yang digunakan berupa hasil evaluasi pelayanan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, yang dikeluarkan oleh DKT pada Tahun 2016. Hasil evaluasi tersebut berisi jenis pelayanan kepada penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, dasar hukumnya, permasalahannya, serta solusi yang dijalankan oleh pihak-pihak terkait dalam mengatasi permasalahan yang ada. Berdasarkan data tersebut, tulisan ini menganalisis berbagai permasalahan yang timbul dalam pelayanan kepada penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME di berbagai daerah di Indonesia. Kata kunci: Kepercayaan terhadap Tuhan YME, penghayat, agama, kebijakan kebudayaan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.