Penelitian kualitatif ini dilakukan terhadap siswa SMP kelas VIII dan bertujuan untuk menganalisi kesalahan matematika dikaitkan dengan met-before dalam menyelesaikan soal operasi penjumlahan pecahan bentuk aljabar. Data dikumpulkan melalui tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan rendah dan sedang melakukan kesalahan prosedural dan konseptual dalam mengkonstruksi konsep penjumlahan pecahan bentuk aljabar. Pada siswa berkemampuan rendah, penyebabnya adalah tidak ada kesesuaian antara met-before siswa dengan masalah, dan pemahaman siswa terhadap pengetahuan terkait met-beforenya masih banyak yang salah. sedangkan siswa berkemampuan penyebabnya adalah met-before siswa belum cukup untuk mengkonstruksi konsep tersebut, dan pemahaman terhadap pengetahuan terkait met-before siswa masih ada yang salah. Siswa berkemampuan tinggi memiliki met-before yang lengkap, pemahaman yang benar, dan sesuai untuk mengkonstruksi konsep penjumlahan pecahan bentuk aljabar, tetapi belum mampu mengaitkan konsep pecahan senilai dengan masalah.Kata kunci: kesalahan matematika, met-before, operasi pecahan bentuk aljabar
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar matematika dengan penggunaan model pembelajaran snowball throwing dengan ice breaking pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 5 Tobadak tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Desain penelitian ini menggunakan modifikasi model Kemmis & McTaggart dalam 2 siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Tobadak yang berjumlah 20 siswa. Objek penelitian adalah meningkatkan minat belajar dan hasil belajar melalui model pembelajaran model pembelajaran snowball throwing dengan ice breaking. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, tes, dan angket. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi, soal tes hasil belajar dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata sebesar 53,95% dan persentase ketuntasan belajar sebesar 10% selanjutnya Pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 75,15% dan Persentase ketuntasan belajar siswa menjadi 85 % kemudian untuk perkembangan minat dapat dilihat pada siklus I dimana hasil yang didapat masih berada pada kategori rendah dengan nilai rata-rata 67% selanjutnya pada siklus II hasil angket minat belajar meningkat, dimana nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 79% dengan kriteria cukup. Dengan ini dapat dinyatakan indikator keberhasilan telah tercapai pada siklus II.
Latar belakang: Virus Polio Liar dapat menyebabkan kelumpuhan dan dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk memonitor transmisi virus polio liar dilakukan surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) dan investigasi laboratorium yang telah dimulai sejak tahun 1995 di Indonesia. Virus polio liar Indigenous terakhir ditemukan di Indonesia tahun 1995. Indonesia masih memiliki ancaman importasi virus polio liar dari negara endemis dan mutasi virus polio dari vaksin yang menyebakan kelumpuhan yang sama seperti virus polio liar. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai surveilans AFP berbasis laboratorium di Indonesia pada tahun 2003-2013 sehingga mengantarkan Indonesia sebagai negara bebas polio pada tahun 2014. Metode: Data yang dianalisis adalah data kasus AFP seluruh Indonesia periode tahun 2003-2013. Data didapat dari laboratorium jejaring laboratorium Polio di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Sub Direktorat Surveilans, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Data di analisis menggunakan program Microsoft Excel. Hasil: Sebanyak 305 kasus AFP yang disebabkan oleh infeksi virus polio liar tipe 1 impor ditemukan pada tahun 2005 dan 2006. Terdapat 39 kasus AFP yang disebabkan cVDPV tipe 1 ditemukan di Pulau Madura pada tahun 2005. Virus polio liar tipe 1 hanya ditemukan di pulau Sumatera dan Jawa. Penyebaran Virus polio berhasil dihentikan pada tahun 2006 dan sudah tidak ditemukan lagi hingga tahun 2013. Kesimpulan: Surveilans AFP berbasis laboratorium yang baik berhasil memantau dan mendeteksi sirkulasi virus polio. Peningkatan kinerja surveillance AFP diperlukan untuk membuktikan terhentinya transmisi virus polio sehingga eradikasi polio secara global dapat diraih. Kata kunci: surveilans, laboratorium polio, Acute Flaccid Paralysis Abstract Background: Wild Poliovirus can cause flaccid paralysis and can be prevented by immunization. To monitor wild polio virus transmission, Acute Flaccid Paralysis (AFP) surveillance and laboratory investigations was initiated in 1995 in Indonesia. The last indigenous wild poliovirus found at 1995 in Indonesia. Indonesia still has the threat of imported wild polio viruses from endemic countries and poliovirus mutation from vaccine that can cause paralytic as well as wild poliovirus. The aim of this article is to describe the laboratory-based AFP surveillance in Indonesia from 2003-2013 so that it had led the Indonesia certified for polio free in 2014. Methods: Data analysis performed on AFP cases data from all provinces in Indonesia period of 2013-2014. Data were collected from polio laboratories network in Jakarta, Bandung, Surabaya and the Sub Directorate of Surveillance, Directorate of Surveillance and Health Quarantine, Directorate General of Disease Prevention and Control. Data were analyzed using Microsoft Excel program. Results: 305 paralysis cases were caused by imported type 1 wild poliovirus infection were found in 2005 and 2006. 39 paralysis cases caused by type 1 cVDPV infection were also found on Madura Island in 2005. Type 1 wild polioviruses only found on the Sumatra and Java island. The wild poliovirus transmission was stopped in 2006 and was no longer found until 2013. Conclusion: Good laboratory-based AFP surveillance has been successfully monitoring and detecting the circulation of the poliovirus. Improved AFP surveillance performance is needed to prove cessation of poliovirus transmission so that eradication of poliovirus can be achieved globally. Keywords: surveillance, polio laboratory, Acute Flaccid Paralysis
<p><em>Preliminary studies of needs analysis on the development of biology learning tools show the low learning outcomes of students' cognitive and behavioral characteristics. Therefore, it is necessary to develop learning instruments that aim to develop character-based biology learning tools through inquiry during online learning that achieve valid, useful, and efficient benchmarks. The device consists of four components, namely: lesson plans (RPP), student books (BPD), student worksheets (LKPD), and assessment instruments. This type of research is developmental research by using the 4-D model (four D), which has 4 stages, namely the defining stage, the design stage, the develop stage, and the last stage of dissemination. The final score of the analysis of the validity of the learning instrument states that the biology learning tool with character nuances through inquiry for the sake of improving cognitive and character learning achievement in the online learning period for the subject of plant and animal body structure and function in class XI high school that was developed is suitable to be applied based on the final validation score from validator. Biology learning instruments with character nuances through inquiry so that cognitive and character learning outcomes during the online learning period that are developed are practical and effectively implemented in class XI of high school on the material structure and function of the body of plants and animals have increased. Therefore, biology learning tools with character nuances through inquiry are appropriate to be applied because they have met the practical, valid and effective criteria.</em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.