PLTU Pacitan merupakan pembangkit listrik yang menyalurkan listriknya ke Gardu Induk Pacitan Baru dan Gardu Induk Wonogiri. Untuk menjamin kebutuhan listriknya, PLTU Pacitan harus menjaga peralatannya, salah satunya turbin uap. Turbin uap merupakan alat yang sangat penting keberadaannya karena berfungsi untuk menghasilkan putaran yang nantinya akan memutar generator. Supaya proses tersebut lancar, maka perlu dilakukan perawatan dan dievaluasi unjuk kerjanya secara rutin. Dalam melakukan evaluasi dan optimalisasi, ada beberapa parameter yang harus diperhatikan. Antara lain: daya turbin teoritis, daya turbin aktual, steam rate, dan efisiensi total dari turbin uap tersebut. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan konsumsi uap tetapi menghasilkan daya output generator yang lebih rendah. Setelah dilakukan perhitungan, ditemukan bahwa terjadi penurunan efisiensi sebesar 16%, yaitu dari kondisi commissioning (86%) ke kondisi operasi (69%) Kemungkinan hal ini disebabkan karena heat loss yang terjadi pada pipa main steam. Setelah dilakukan optimalisasi berupa perbaikan pada insulasi pipa main steam, efisiensi turbin dapat ditingkatkan sebesar 2%, yaitu dari 69% menjadi 71%.
PJB UBJOM PLTMG ARUN adalah pembangkit listrik tenaga mesin gas yang berada Paloh Muara Satu Kota Lhokseumawe. Salah satu Gas Engine yang dimiliki PT. PJB UBJOM PLTMG ARUN adalah Gas Engine 11 type Wartsila W2034SG yang menghasilkan listrik 9,7 MW. Akan tetapi saat ini hanya beroperasi 6,5 MW menyesuaikan dengan permintaan PLN, saat ini konsumsi bahan bakar engine mengalami ketidakwajaran. Sehingga dilakukanlah evaluasi terhadap unjuk kerjanya. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan perhitungan menggunakan persamaan yang ada, dan setelah dilakukan perhitungan maka diketahui efisiensi thermalnya mengalami penurunan, dari yang semula 47 persen menjadi 44,2 persen.
AbstrakMakalah ini menjelaskan penggunaan pemodelan CFD untuk menganalisis kenyamanan termal di perusahaan pengisian minyak pelumas yang memiliki luas 3000 m 2 . Kebutuhan akan analisis ini berasal dari kondisi yang tidak nyaman yang dirasakan oleh para pekerja perusahaan. Simulasi 3D menggunakan perangkat lunak FLUENT 6.3.26 dilakukan untuk menganalisis distribusi suhu dan kecepatan di ruang pabrik. Air diasumsikan sebagai fluida ideal yang tidak dapat dimampatkan, aliran yang stabil, model turbulensi yang digunakan standar k-ε, algoritma SIMPLE dan diskritisasi arah angin kedua. Analisis dilakukan pada model yang ada dan mengusulkan model, dimana pada model usulan, diffuser dipasang di atas pekerja dengan ketinggian 4,2 m di atas lantai, kecepatan suplai udara diffuser bervariasi dari 1,5 m/s , 2 m/s, dan 2,5 m/s. Hasil simulasi menunjukkan bahwa distribusi suhu dalam kondisi yang ada di kisaran sekitar 34-36°C, nilai ini melebihi standar kenyamanan termal yang ditentukan oleh ASHRAE.Hasil simulasi menunjukkan bahwa model yang diusulkan distribusi suhu yang lebih baik, di mana suhu dihasilkan dalam kisaran kriteria kenyamanan termal ASHRAE, mulai dari 24-26°C, dan kecepatan udara pasokan di inlet diffuser 1,5 m/s direkomendasikan untuk digunakan dalam sistem AHU. Untuk 20 unit diffuser dengan kecepatan inlet 1,5 m/s, laju aliran massa yang harus ditangani oleh perangkat pendingin adalah 9 kg/s dan membutuhkan kapasitas pendinginan 0,128 MW. Ini 58% lebih efisien daripada mendinginkan seluruh ruangan perusahaan. AbstractThis paper describes the use of CFD modeling to analyze the thermal comfort in the oil filling factory which has an area of 3000 m 2 . The need for this analysis comes from an uncomfortable condition that is felt by the workers of the factory. A 3D simulation using FLUENT software 6.3.26 conducted to analyze the temperature and velocity distribution in the plant room. The water is assumed as an incompressible ideal gas, steady flow, turbulence models used k ε standard, the SIMPLE algorithm and second order upwind discretisation. Analysis was conducted on existing models and propose models, whereby on a model propose, the diffuser is installed above the workers with a height of 4,2 m above the floor, the velocity of supply air diffuser is varied from 1,5 m/s, 2 m/s, and 2,5 m/s. The simulation results show that the temperature distribution in the existing conditions in the range of about 34-36°C, this value exceeds the thermal comfort standards specified by ASHRAE.The simulation results show that the proposed model better temperature distribution, where the temperature is generated in the range of ASHRAE thermal comfort criteria, ranging from 24-26°C, and the supply air velocity at the diffuser inlet of 1,5 m/s recommended for use in AHU 30 Volume 1 No 2 tahun 2019
Efficient use of energy is a top priority in the oil and gas industry, the aim is to reduce operational costs, one of these efforts can be done by utilizing the heat from the process to heat the feed before it is heated in the furnace, as is the case with heat exchangers. The effectiveness of the heat exchanger indicates the performance of the heat exchange process in the heat exchanger, both by convection and conduction. Over time, the effectiveness of the heat exchanger will decrease due to fouling formed and other things that can reduce the effectiveness of the heat exchanger. Through the performance evaluation, the performance of the heat exchanger can be indicated which can be used for future maintenance and repair plans. Thermal effectiveness was calculated using the dirt factor and pressure drop methods, and the calculated operating fouling factor was 0.002 Btu.ft2.°F /hr, this condition exceeded the maximum allowable design limit of 0.005 Btu.ft2.°F/hr, while the calculated pressure drop is 2,72 psi. This condition is still below the maximum allowable design limit of 10 psi, so this heat exchanger is still feasible to use. Calculation of the effectiveness of the heat exchanger results in an effectiveness of 34,075%.
Irigasi memerlukan unit mesin pompa air untuk mengalirkan air dari sumber air sungai ataupun air tanah menuju lahan pertanian yang akan dialiri air tersebut. Unit mesin pompa air terdiri dari mesin penggerak pompa dan pompa airnya sendiri. Mesin penggerak pompa memerlukan energi untuk menggerakkan pompa. Energi yang umum digunakan masyarakat adalah dari bahan bakar solar atau bensin. Demikian yang saat ini dilakukan oleh sekitar 25 petani penyewa di wilayah Dusun Megalrejo, Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu-Blora. Pada musim penghujan mereka sangat mengandalkan keberadaan waduk kecil bantuan pemerintah yang menampung air sungai yang melintasi persawahan untuk mengairi tanaman padi dan tanaman tumpeng sari di sekitar persawahan. Penggunaan penggerak petrol engine sebagai penggerak pompa air untuk irigasi tentu membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit dan hal ini tentu makin memberatkan ekonomi mereka yang sudah rendah. Dengan latar belakang ini kami tergerak untuk membantu mereka lewat jalur Pengabdian Kepada Masyarakat PEM Akamigas dengan memanfatkan energi surya sebagai sumber daya untuk menggerakkan motor listrik penggerak pompa air. Dengan demikian unit peralatan irigasi pompa air dengan memanfaatkan energi surya ini mampu menekan pengeluaran para petani penyewa. Harga panel surya yang masih relatif tinggi menjadi kendala bagi kami untuk merakit unit irigasi yang bisa mengalirkan air dalam kapasitas yang besar
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.