ABSTRAK Daun Sirsak (Annona muricata Linn), Annonaceae telah diketahui memiliki kemampuan meredam radikal bebas yang kuat dan bisa dikembangkan menjadi sediaan farmasi antioksidan. Pembentukan nanopartikel dari ekstrak akan meningkatkan stabilitas, kemampuan mukoadhesif dan penetrasi ekstrak sehingga dapat meningkatkan efektifitasnya. Pembuatan nanopartikel dilakukan dengan melarutkan kitosan dalam larutan asam asetat glasial 1%, dan dicampurkan dengan infus daun sirsak. Suspensi nanopartikel ekstrak daun sirsak dikeringkan dengan menggunakan alat pengering semprot. Hasil evaluasi nanopartikel ekstrak diperoleh ukuran partikel 131,23 ± 1,81%, indeks polidispersitas 0,3-0,4; padatan total 0,47 %, warna coklat muda, bau khas ekstrak, rasa pahit, sifat serbuk halus, higroskopis, kadar air 6.86 ± 0,88%. Pemeriksaan aktivitas antioksidan pada nanopartikel ekstrak daun sirsak dengan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH menunjukkan aktivitas antioksidan kuat dengan nilai 1C50 sebesar 80,98 bpj. Kata kunci : daun sirsak, Annona muricata Linn., DPPH, antioksidan, nanopartikel, kitosan PENDAHULUAN Berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, inflamasi jaringan, kelainan imunitas, infark jantung dan penuaan dini disebabkan tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas yang merusak tubuh ini dapat dinetralisir oleh senyawa antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat oksigen reaktif dan radikal bebas dalam tubuh. Senyawa antioksidan ini akan menyerahkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas sehingga menjadi bentuk molekul yang normal kembali dan menghentikan berbagai kerusakan yang ditimbulkan. Dalam studi laboratorium, kehadiran antioksidan eksogen telah terbukti untuk mencegah kerusakan radikal bebas yang telah dikaitkan dengan perkembangan kanker. Tujuan pembuatan nanopartikel adalah sebagai pembawa (carrrier) agar zat berkhasiat dari ekstrak masuk ke dalam sistem peredaran darah tanpa kehilangan material aktif selama proses penghantaran untuk selanjutnya dibawa oleh darah menuju target pengobatan. Nanopartikel mempunyai ukuran di bawah 1 mikrometer sehingga dikenal dapat masuk kedalam sel dan memberikan aktivitas dan menunjukkan reprodisibilitas terapi yang baik. Selain itu, permukaan nanopartikel dapat dimodifikasi untuk sistem penargetan terhadap sel dan organ tertentu sehingga dapat menurunkan dosis dan toksisitasnya. Nanopartikel dpat tinggal di saluran cerna dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat meningkatkan