Pengabdian ini bertujuan buat memberikan masukkan kepada Panti Asuhan agar dapat mengaplikasikan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)35 dalam penyajikan laporan keuangan yang akan disampaikan kepada pihak-pihak donatour sehingga pihak penyumbang dapat percaya dengan dana yang disumbangkannya kepada pihak panti, sehingga akan terjadi keberlanjutan para pihak donatour untuk menyumbangkan dananya kepada panti asuhan. Adapun metode pengabdian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptip yaitu melakukan wawancara mendalam kepada pihak panti asuhan tentang bagaimana selama ini sistem pelaporan keuangan yang digunakan pada panti asuhan dan bagaimana tanggapan pihak donatour terhadap sistem pelaporan yang dilakukan pihak panti, apakah pihak donatour dapat menerimanya atau tidak. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan Desember 2021 dengan jumlah peserta 8 orang. Adapun yang menjadi hasil dari wawancara yang didapatkan dari pihak panti asuhan bahwa selama ini penyajian laporan keuangan hanya digunakan dengan menyajikan penerimaan aliran kas dan pengeluaran aliran kas saja yang diumumkan pada gereja setiap akhir bulannya di dalam warta jemaat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa panti asuhan gelora kasih belum menerapkan secara sepenuhnya ISAK 35 dalam penyajian laporan keuangannya itu disebabkan keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki pada panti asuhan, dengan demikian dengan adanya pelatihan ini panti asuhan dapat menerapkan ISAK 35 dalam penyusunan laporan keuangannya.
The church as a non-profit oriented entity financially accepts donations from the congregation/ congregation to fund its ministry activities. Legitimacy theory can be used to explain the position of the church as an entity that has a social contract with the people, namely how the church in this case the church manager can provide services church that grows and maintains the faith and belief of the people through all its activities. Non-profit financial reporting is regulated by ISAK 35. Interested parties will be able to assess the church's financial performance with the implementation of ISAK 35. The HKBP Pangaribuan Church is the object of this research. interviews and observations were conducted to collect data. So far, the Pangaribuan HKBP Church has only made reports on cash in and cash out. This study aims to describe the financial statements of the HKBP Pangaribuan Church with financial reports based on ISAK 35 by using an auxiliary application, namely MS. Excel. In short, non-profit organizations are different from business entities. Although non-profit organizations do not focus on making profit, they still face financial problems because non-profit organizations have budgets, pay employees, pay bills, electricity and telephone and others. The church is a non-profit organization that is a place of worship for Christians. The church is also used as a place to study the Bible and of course to study religion.
Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Entitas nirlaba memperoleh sumberdaya dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumberdaya yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi implementasi laporan keuangan pada Panti Asuhan Gelora Kasih Sibolangit berdasarkan Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan Nomor 35. Sejauh ini Panti Asuhan Gelora Kasih masih menggunakan laporan keuangan sebatas kas masuk dan kas keluar. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan laporan keuangan Panti Asuhan Gelora Kasih dengan laporan Keuangan yang lengkap berdasarkan ISAK 35 dengan menggunakan aplikasi pembantu yaitu Microsoft Excel. Meskipun organisasi non laba tidak fokus mencari keuntungan, namun masih menghadapi masalah keuangan karena organisasi non laba memiliki anggaran, membayar karyawan, membayar tagihan, listrik dan telepon dan masalah keuangan lainnya. Selain itu, ada ciri khusus organisasi non laba dalam memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Organisasi non laba memperoleh dana dari iuran dari donatur yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau menerima manfaat ekonomi yang sepadan dengan dana yang diberikan (PSAK 45, 2015). Keistimewaan ini memiliki karakteristik yang menimbulkan perbedaan jenis transaksi, siklus bisnis, pola pengelolaan keuangan, perlakuan akuntansi dan kebutuhan pelaporan keuangan badan usaha secara umum (IAI, 2018). Panti Asuhan termasuk organisasi non laba. Panti Asuhan merupakan suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak telantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak telantar, memberikan pelayanan pengganti fisik, mental, dan sosial pada anak asuh.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.