Otonomi perempuan berperan penting dalam perilaku perawatan kesehatan reproduksi dan pemilihan jenis pengobatan yang diinginkan. Peningkatan yang terjadi pada status dan pemberdayaan perempuan diharapkan meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan terkait masalah fertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengaruh dari faktor sosial ekonomi dan demografi serta status dan pemberdayaan perempuan terhadap pemilihan metode kontrasepsi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan menggunakan data SDKI 2017. Unit analisis yang digunakan adalah wanita yang telah kawin dan sedang menggunakan kontrasepsi, yaitu sebanyak 19159 wanita. Analisis yang digunakan adalah regresi logistik biner. Penggunaan kontrasepsi dikategorikan sebagai metode khusus wanita, atau metode pasangan yang dalam pelaksanaannya memerlukan kesadaran, dukungan dan kerja sama dari pasangan. Hasil menunjukkan bahwa status perempuan memiliki hubungan yang positif dengan pemilihan metode kontrasepsi pasangan, namun tidak semua dimensi pemberdayaan perempuan berpengaruh terhadap pemilihan penggunaan kontrasepsi. Upaya yang perlu dilakukan adalah mempromosikan peran gender dan meningkatkan pengetahuan dengan fokus khusus pada metode kontrasepsi yang efektif.
Indonesia has entered a third trend of three mega-demographics trends, namely the transition of migration to mobility. Most of the population do mobility due to work factors. Commuting is a type of non-permanent mobility where a person works in a different place from his residence. They leave the residence in the morning and returns in the afternoon or evening every day or back to residence no longer than 24 hours. Many problems will arise when the rate of mobility is high. Jabodetabek certainly have a special pattern in the mobility of its workers or maybe the year change can also change the mobility patterns in Jabodetabek. Therefore, this study will try to analyze and estimate the influence of the social and demographic characteristics of workers in the Jakarta metropolitan area on their decision to commute or not. If more commuter workers are less educated and do not have training certificates, this will have an impact on the burden of the Jabodetabek Metropolitan area. This study uses Sakernas 2018 data, using the Binary Logistic Regression model. The results of this study are the choose of mobility depend on individual characteristics such as education, sex, age, marital status, income, and training/courses.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.