Hasil penelitian pemamfaatan limbah kulit kakao (KBK) dan kunyit untuk pakan kambing sudah banyak dipublikasikan terutama untuk peningkatan performa. Kandungan nutrisi KBK yang cukup bagi ternak yaitu protein kasar 8,69%, Serat Kasar 42.55%, Lemak 2,74%, Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 31.41% serta pada kunyit terkandung kurkumin yang dapat membangkitkan nafsu makan. KBK juga mengadung zat anti-nutrisi sehingga akan mengganggu apabila diberikan langsung sebagai pakan. Memaksimalkan potensi KBK perlu dilakukan pengolahan baik secara fisik,kimia maupun biologi untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan menghilangkan zat anti-nurisinya. Pengolahan dan penambahan kunyit akan dapat memaksimalkan respon ternak ke arah yang lebih baik. Disimpulkan Penggunaan KBK dan kunyit dalam pakan mampu memenuhi kebutuhan akan pakan sepanjang tahun dengan kualitas optimal, sehingga dapat meningkatkan performa ternak kambing pada sentra perkebunan kakao.
Alternatif penyediaan pakan yang murah dan kompetitif adalah melalui pemanfaatan limbah, baik limbah pertanian, peternakan maupun limbah industri pertanian. Salah satu limbah yang memiliki potensi dimamfaatkan sebagai bahan pakan adalah limbah pengolahan anggur menjadi wine masih mempunyai potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak kelinci karena produksinya tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon kelinci jantan lokal yang diberi ransum mengandung limbah wine anggur terhadap neraca energi dan neraca protein. Penelitian dilaksanakan di Desa Tejakula, Kab Buleleng, Bali selama 3 bulan pengamatan. Kelinci yang digunakan memiliki bobot badan awal yang seragam dengan rata-rata 491,6gr ±76,3gr. Metode penelitian mengunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari lima perlakuan dan empat kelompok bobot badan sehingga terdapat 20 unit percobaan. Ransum yang digunakan dalam penelitian ini disusun iso-protein (16%) dan iso-energi (2.500 Kkal/kg) dengan variable yang di amati antara lain neraca energi dan neraca protein. Hasil penelitian menunjukan penggunaan limbah wine anggur tanpa fermentasi sebesar 10% dalam ransum mampu menghasilkan neraca energi 61,57 K.kal/hari dan neraca protein 0,92 lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Disarankan Limbah wine anggur tidak difermentasi dapat digunakan sebagai campuran ransum yang berasal dari limbah sampai level 10% dalam menyusun ransum kelinci, karena mampu meningkatkan produktivitas ternak kelinci dilihat dari keseimbangan energi dan protein yang didapatkan dalam penelitian.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.