The Structure of Reinforced concrete building using kalsi floor plate is one alternative for reduced the weight of the building structure. The floor plate usually used conventional concrete, can be replaced with kalsi floor 20. The aim of the research is to analysis of the behavior of reinforced concrete building using conventional concrete slabs and kalsi floor 20. The building structure as the model in this research is the building structure of four floors and was designed to follow the rules of SNI 2847: 2013. Evaluation of seismic behavior in accordance with the SNI 1726: 2012 was conducted out by applying pushover analysis using SAP 2000 software. The analysis results showed that drift ratio of plates floor structure models smaller than the kalsi floor plate structure. The pushover analysis results show the level of performance of all structural models according to FEMA-356 / ATC-40 able to provide nonlinear behavior which is indicated by the initial phase of the majority of plastic joints on beam elements and beam sway mechanism. The performance level of the structure with conventional concrete slab includes at immediate occupancy level, while the performance level of the structure with with kalsi floor plate includes at life safety level.
<p class="11daftarpustaka" align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka">Indikasi kekuatan tekan beton dapat ditentukan dengan <em>Destructive Test</em> (DT) dan <em>Non-Destruktive Test</em> (NDT)<em>.</em> <em>Core Drill</em> (CD) termasuk DT dapat menyebabkan perlemahan kekuatan elemen struktur namun hasilnya dapat menginformasikan mutu beton yang representatif. <em>Hammer Test</em> (HT) relatif mudah dilaksanakan namun hasilnya sering dipertanyakan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan formulasi kuat tekan dalam fungsi nilai pantul palu dengan eksperimen menggunakan pelat beton ukuran 30x75x15 cm dengan komposisi berat 1PCC:2,697Ps:2,201 Kr, w/c sebesar 0,5. HT pola segiempat dan radial dilakukan setelah beton mengeras. Spesimen silinder 80x150 mm diambil dengan CD pada umur 14, 21, 28 dan 35 hari selanjutnya diuji tekan. Penelitian ini menyimpulkan untuk HT α sebesar 90<sup>o</sup> pola segiempat, kuat tekan dengan formulasi <em>,</em> <em>Rn</em> rerata nilai pantul pusat dan empat pada sudut bujur sangkar dengan sisi minimum 3,6 cm, serta dalam pola radial dengan formulasi <em>, Rn</em> rerata nilai pantul pada pusat pengujian dan 4 lainnya keliling merata dalam radius minimum 2,5cm dari pusat.</p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka">Kata kunci: <em>Kuat tekan beton, hammer test,</em><em> core drill, destructive test</em>, <em>non- destructive test</em><em></em></p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka" align="center"> </p><p class="11daftarpustaka" align="center"><strong>Abstract</strong></p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka">Indication of concrete compressive strength can be determined by Destructive Test (DT) and Non-Destructive Test (NDT). Core Drill (CD) including DT can cause a weakening of the strength of structural elements, but the results can inform representative concrete quality. The Hammer Test (HT) is relatively easy to perform, but the results are often questionable. This study aims to obtain the formulation of compressive strength in terms of hammer reflection value, by experimenting with a concrete plate measuring 30x75x15 cm with a weight composition of 1PCC:2.697Ps:2.201Kr, w/c as 0.5. HT rectangular and radial patterns are carried out after the concrete hardens. Cylindrical specimens of 80x150 mm were taken with a CD at the age of 14, 21, 28 and 35 days and then compressed. This study concludes that for HT α as-90<sup>o</sup> quadrilateral pattern, compressive strength with the formulation , Rn mean central and four reflected values at the corners of a square with a minimum side of 3.6cm, as well as in a pattern radial with the formulation , Rn is the average reflectance value at the center of the test and the other 4 circumferences evenly within a minimum radius of 2.5cm from the center.</p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka">Keywords: <em>Concrete compressive strength, Hammer Test, Core drill, Destructive Test, Non</em><em>-Destructive Test</em><em>.</em></p>
SMK Bintang Persada Denpasar dinaungi oleh Yayasan Bintang Persada (YBP) memanfaatkan Program DAK Fisik Penugasan Bidang Pendidikan SMK Kota Denpasar Tahun 2020, untuk melanjutkan pembangunan gedung sekolahnya memerlukan dokumen hasil kajian struktural untuk melengkapi proposalnya. YBP bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai (FT UNR) dalam menyiapkan dokumen tersebut dalam suatu Surat Perjanjian Kerjasama dengan melibatkan 5 dosen dan 4 mahasiswa untuk membantu aktifitas kajian dan menggambar hasil kajian. Survei dilakukan untuk pengumpulan data terkait bangunan eksisting, penyelidikan tanah dan pengujian mutu beton. Data yang didapat merupakan data masukan dalam analisa struktur pembangunan lanjutan gedung menjadi 4 lantai. Hasil kajian mendapatkan mutu bahan dan struktur gedung eksisting dinyatakan layak untuk dilanjutkan menjadi 4 lantai dengan ketentuan yang disajikan dalam gambar rencana. Dokumen hasil penyelidiakn tanah, Hammer test, laporan analisa struktur, laporan hasil kajian dan gambar rencana selanjutnya diserahkan ke YBP dan SMK BPD.
Number (PCN) sebesar 83 F/C/X/T. Saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali, melayani beberapa tipe pesawat udara, salah satunya adalah pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki Aircraft Clasification Number (ACN) sebesar 86. Nilai ACN yang lebih besar dari PCN ditengarai sebagai salah satu penyebab terjadinya kerusakan dan menurunnya daya dukung runway. Kajian kondisi perkerasan eksisting dan perencanaan untuk meningkatkan nilai PCN runway diperlukan untuk dapat melayani operasional sejenis pesawat Boeing 777-300ER sampai 10 tahun ke depan. Data-data yang dikumpulkan sebagai parameter dan variabel dalam menentukan kondisi dan merencanakan perkerasan runway yaitu persentase jenis dan persentase kerusakan, tebal lapis perkerasan runway, Nilai California Bearing Ratio (CBR), karakteristik pesawat udara dan annual departure. Hasil analisa menggunakan software FAARFIELD dan COMFAA mendapatkan Pavement Classificasion Index (PCI) runway Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali adalah 65,83 termasuk kondisi cukup (fair). Kondisi ini mengindikasikan bahwa runway Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali dalam keadaan kelelahan (fatique). Hasil analisis juga mendapatkan, untuk meningkatkan daya dukung runway sehingga mampu melayani pesawat sejenis Boeing 777-300ER sampai 10 tahun ke depan (sampai Tahun 2030), diperlukan tebal lapis tambahan (overlay) 10,41 cm. Overlay senilai tersebut menjadikan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali memiliki runway dengan PCN 121 F/C/X/T.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.