Sanitasi dasar merupakan sarana dan prasarana minimal yang harus dimiliki oleh setiap hunian. Fasilitas-fasilitas yang termasuk dalam sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan air limbah, saluran drainase, dan pengelolaan sampah. Buruknya kualitas sanitasi dasar dapat menyebabkan kekumuhan di suatu permukiman. Sayangnya, fenomena tersebut terlihat pada beberapa permukiman pesisir di Kepulauan Riau yang notabene memiliki potensi sebagai desitinasi wisata budaya. Oleh karena itu, penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan dan kondisi sanitasi dasar di Kampung Datuk, Pulau Penyengat, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Observasi lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa warga kampung ini masih menyalurkan air limbah dan drainase langsung ke laut. Meski dianggap belum memenuhi standar sanitasi dasar yang baik secara menyeluruh, permukiman pesisir Kampung Datuk di Pulau Penyengat telah cukup sadar untuk mengelola sampah dengan baik dan juga telah tersedia sarana air bersih yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari. Oleh karena itu, penulis memberikan beberapa rekomendasi dalam penelitian ini, khususnya yang berkaitan dengan sistem pembuangan air limbah dan saluran drainase di permukiman tersebut.
Batam City is very famous for its coastal settlement areas. One of them is Tanjung Riau. Tanjung Riau is the name of a sub-district located in Sekupang sub-district, Batam City, Riau Islands, Indonesia. The area of this kelurahan is 23.90 km², with a population in 2020 of 23,987 people and a density of 1,004 people / km². This old village is an area that is very useful as a visit destination if the systems and facilities are well managed.. Therefore, this research is based on the typology of buildings and population composition and the problems found will be sought so that they can provide solutions to problems in the research.
Konsep Kota Layak Anak merupakan sistem pembangunan kota berbasis hak anak yang saat ini sudah menjadi kebutuhan mengingat berdasarkan data statistic bps tahun 2020, 24,6 persen atau 66,4 juta jiwa penduduk Indonesia merupakan anak-anak berusia 0-14 tahun. Bandar Lampung merupakan salah satu kota yang sudah mulai menerapkan konsep KLA meskipun belum dapat dikatakan memiliki kualitas yang cukup. Hal ini menyebabkan perlu adanya komitmen dari pemerintah juga penyesuaian kembali terhadap kualitas beberapa taman kota yang ada. Taman Dipangga merupakan salah satu taman kota di Bandar Lampung yang secara fungsi dan kegunaan belum dapat dikatakan sebagai taman kota. Dari segi kondisi saat ini pun tidak terawat dengan baik dan menjadi hampir terbengkalai. Dari permasalahan tersebut dilakukan penelitian secara cross-sectional dan kualitatif dengan survei langsung serta pengenalan secara dekat dengan site dan user. Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan design taman kota sekaligus semi-outdoor playground yang inovatif, sustainable, berkonsep Green Architecture dan layak bagi anak-anak di kota Bandar Lampung, khususnya di sekitaran taman Dipangga, serta perancangan ulang ini akan menjadikan taman Dipangga menjadi asset baru dari Kota Bandar Lampung, dalam tujuannya juga dalam mewujudkan konsep Kota Layak Anak di Bandar Lampung.
Ruang publik merupakan elemen kota yang wajib ada pada tiap kawasan tempat tinggal masyarakat setempat, termasuk di area perkampungan Batam. Semakin bertambahnya jumlah penduduk mengharuskan ketersediaan ruang publik juga ikut bertambah. Namun, di perkampungan Batam, terutama Kampung Tua Tiangwangkang hampir tidak menyediakan sebuah ruang publik sehingga dapat mengganggu aktivitas utama dari suatu bangunan publik lainnya, seperti tempat ibadah, pelantar, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi desain berupa gedung serbaguna sebagai bangunan penunjang aktivitas sosial masyarakat setempat dengan desain massa bangunan yang simbolik dengan merepresentasikan kehidupan suku Laut di atas permukaan laut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang berfokus pada solusi untuk permasalahan yang ada dengan pengumpulan data berupa wawancara, observasi, arsip, serta bantuan aplikasi digital khusus arsitektur atau serupa untuk memberikan gambaran terhadap desain gedung. Hasil kajian dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa bangunan terapung, salah satunya yakni gedung serbaguna untuk Kampung Tua Tiangwangkang dapat direalisasikan dengan susunan struktur Very Large Floating Structure. Dari kajian struktur tersebut dapat diasumsikan bahwa struktur terapung ini juga dapat diterapkan ke dalam skala kecil, seperti rumah apung atau fasilitas lainnya yang mengapung. Dengan ini, inovasi dari puluhan tahun lalu dapat dijadikan solusi untuk masa depan bila wilayah daratan mulai minim lahan kosong.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.