Abstract-The Akebono satellite was launched in 1989 to observe the Earth's magnetosphere and plasmasphere. Omega was a navigation system with 8 ground stations transmitter and had transmission pattern that repeats every 10 s. From 1989 to 1997, the PFX on board the Akebono satellite received signals at 10.2 kHz from these stations. Huge amounts of PFX data became valuable for studying the propagation characteristics of VLF waves in the ionosphere and plasmasphere. In this study, we introduce a method for automatic detection of Omega signals from the PFX data in a systematic way, it involves identifying a transmission station, calculating the delay time, and estimating the signal intensity. We show the reliability of the automatic detection system where we able to detect the omega signal and confirmed its propagation to the opposite hemisphere along the Earth's magnetic field lines. For more than three years (39 months), we detected 43,734 and 111,049 signals in the magnetic and electric field, respectively, and demonstrated that the proposed method is powerful enough for the statistical analyses.
Tingkat kejahatan kasus pembobolan rumah terus meningkat, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik kasus pembobolan rumah menempati posisi kedua dengan jumlah kasus terbanyak. Perkembangan teknologi memberikan solusi dalam sebuah sistem keamanan yang lebih baik. Berbagai sistem otomatisasi telah dikembangkan, salah satunya tentang penguncian pintu, yang harus memiliki sebuah sistem keamanan yang dapat diandalkan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan sebuah prototype kontrol kunci pintu menggunakan Raspberry Pi berbasis android yang dilengkapi dengan magnetic switch door, solenoid dan alarm. Sistem dilengkapi dengan fitur alarm dan kunci otomatis yang dapat diaktifkan melalui aplikasi android. Fitur alarm akan aktif ketika pintu terbuka pada mode terkunci, sedangkan fitur kunci otomatis akan aktif ketika pintu sudah tertutup beberapa menit. Status pintu sudah terkunci atau belum dapat dilihat pada aplikasi android, serta melakukan penguncian pintu dari jarak jauh. Hasil dari prototype yang dikembangkan yaitu dapat meningkatkan keamanan pada pintu rumah dari tindak kejahatan pembobolan pintu. Kata kunci: Android, Keamanan, Pintu, Raspberry Pi
Sejumlah besar data memiliki beberapa masalah yang sering ditemui seperti duplikasi data, ketidakkonsistenan data, dan ketidaklengkapan data. Variasi data yang dikumpulkan dari berbagai sumber akan mempengaruhi keakuratan hasil prediksi. Semakin banyak jumlah data yang dikumpulkan, pembersihan data manual hampir tidak mungkin karena memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Untuk mempersingkat waktu dan mengurangi rentan kesalahan, diperlukan sebuah sistem yang dapat melakukan proses data cleaning secara otomatis. Tujuan dari proses data cleaning adalah menawarkan kualitas data yang lebih baik yang sangat membantu untuk memastikan data siap untuk tahap analisis. Salah satu tools pengolahan data yang dapat digunakan adalah Snowflake. Snowflake adalah tools pengolahan dengan basis query SQL yang dirancang untuk cloud. Data yang digunakan adalah tweet objek wisata di Bali melalui proses crawling data menggunakan Twitter API. Data yang dikumpulkan akan dibersihkan melalui dua tahap yaitu pembersihan Retweet dan kata noise, yang dilanjutkan dengan pembersihan untuk mencari tweet spesifik yang mengarah ke pariwisata Bali. Hasil proses cleaning objek wisata Bali pada 4 objek wisata yaitu Uluwatu, Sanur, Nusa Penida, dan Garuda Wisnu Kencana menunjukkan bahwa Nusa Penida merupakan objek wisata dengan jumlah penurunan yang signifikan dengan jumlah raw data yaitu 8087, cleaning tahap pertama yaitu 4770 data, dan cleaning tahap kedua adalah 2608 data.
This paper shows a statistical analysis of 10.2 kHz Omega broadcasts of an artificial signal broadcast from ground stations, propagated in the plasmasphere, and detected using an automatic detection method we developed. We study the propagation patterns of the Omega signals to understand the propagation characteristics that are strongly affected by plasmaspheric electron density and the ambient magnetic field. We show the unique propagation patterns of the Omega 10.2 kHz signal when it was broadcast from two high-middle-latitude stations. We use about eight years of data captured by the Poynting flux analyzer subsystem on board the Akebono satellite from October 1989 to September 1997. We demonstrate that the signals broadcast from almost the same latitude (in geomagnetic coordinates) propagated differently depending on the geographic latitude. We also study propagation characteristics as a function of local time, season, and solar activity. The Omega signal tended to propagate farther on the nightside than on the dayside and was more widely distributed during winter than during summer. When solar activity was at maximum, the Omega signal propagated at a lower intensity level. In contrast, when solar activity was at minimum, the Omega signal propagated at a higher intensity and farther from the transmitter station. which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the source, provide a link to the Creative Commons license, and indicate if changes were made.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.