Pain is an unpleasant symptom experienced by patients who undergoing post surgery of TURP BPH.This study aimed to determine the effect of early mobilization on reducing pain scale in post surgery patients with TURP BPH. The design of this study was one group pre-post test design with a pre-experimental design, with a total sample was 12 respondents using purposive sampling technique. The instrument used in this study was guide sheet in the form of Standard Operating Procedures (SOP) and a pain gauge in the form of Numeric Rating Scale (NRS). Pain scale before early mobilization, 2 respondents (16.7%) were with pain scale 6 and 3 respondents (25%) were with pain scale 3. After early mobilization, 1 respondent (8.3%) was with pain scale 5 and 3 respondents ( 25%) were with pain scale 2. Wilcoxon test results obtained p-value = 0.0001 <0.05, it means that the provision of early mobilization had a significant effect on pain scale reduction in post surgery patients with TURP Benign Prostate Hyperplasia (BPH) in Bima Ward Sanjiwani Regional Hospital Gianyar. The results of the study concluded that there was effect on pain scale reduction in post surgery patients with TURP BPH.
Hipertensi sering disebut juga "silent killer". Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan di pembuluh darah terus-menerus mengalami peningkatan secara kronis dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Penyakit hipertensi dapat dikendalikan dengan pengobatan non farmalokogis salah satunya air kelapa muda, karena kandungan kalium yang terdapat dalam air kelapa muda sangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di UPTD Puskesmas 1 Denpasar Selatan Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan rancangan one group pretestpost test design menggunakan non probability sampling dengan purposive sampling. Sample dikumpulkan dengan dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 11 orang. Penelitian dilakukan pada bulan April 2021. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah systole dan diastole sebelum perlakuan 149,45/95,73 mmHg dan setelah perlakuan 140,73/89,45 mmHg. Uji hipotesis menggunakan uji paired t-test dengan nilai p=0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di UPTD Puskesmas 1 Denpasar Selatan. Kepada penderita hipertensi agar dapat memanfaatkan air kelapa muda sebagai terapi non farmakologis yang murah dan efisien untuk menurunkan tekanan darah.Kata kunci :Air kelapa muda, Tekanan darah, Hipertensi
ABSTRAKTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pada pasien penyakit paru obstruksi kronis di RSUD Mangusada Badung. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 31 orang pasien yang didiagnosis PPOK. Data dikumpulkan bulan Maret sampai dengan April 2017 menggunakan kuesioner The COPD Self Efficacy Scale (CSES) dari Wigal (1991) dan kuesioner kulitas hidup dari WHOQOL (2004). Data dianalisis dengan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian: Efikasi diri pasien PPOK di RSUD Mangusada Badung diperoleh hasil terbanyak dengan kategori kurang yaitu 18 orang (58,1%). Kualitas hidup pasien PPOK di RSUD Mangusada Badung diperoleh hasil terbanyak dengan kategori kurang yaitu 17 orang (54,8%). Hasil analisis dengan Spearman Ranks diperoleh nilai (p) yaitu 0,001 (<α0,05) dengan nilai r=0,649. Ada hubungan yang bermakna dengan kekuatan kuat antara efikasi diri dengan kualitas hidup. Semakin baik efikasi diri maka semakin tinggi kualitas hidup pasien PPOK. Kesimpulan: kualitas hidup pasien PPOK bisa ditingkatkan dengan meningkatkan efikasi diri.Kata Kunci: efikasi diri, kualitas hidup, PPOKThe Relationship of Self Efficacy to Quality of Life in Patients With Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)ABSTRACTObjective: This study aim to describe the relationship of self efficacy to quality of life in patients with chronic obstructive pulmonary disease (COPD) in Mangusada Hospital Badung Regency area. Methods: The study applied correlational study using cross sectional approach. There were thirty one patients. Data was colected on March until April 2017 with using questionnaire of The COPD Self Efficacy Scale (CSES) from Wigal (1991) and questionnaire of quality of life from WHOQOL (2004). Data was analysed with using univariate and bivariate analyses. Results: The results of this study showed that self efficacy of patient with COPD were mostly in the less category, which was eighteen patients (58.1%). Quality of life in patient with COPD were mostly in less category, which was seventeen patients (54.8%). The result of Spearman Rank test showed that p-value=0.001 (<α0.05) with r=0,649. There is a significant relationship with the strong power between self-efficacy and quality of life. The better self-efficacy the higher quality of life patient with COPD. Conclusion: quality of life patient with COPD could be improved by increasing self-efficacy.Keywords: Self efficacy, quality of life, chronic obstructive pulmonary disease
Pasien dengan kasus tuberkulosis merupakan pasien dengan daya tahan tubuh yang lemah dan berpotensi terkena penyakit infeksi nosokomial, sehingga perlu upaya promotif dan preventif selama pasien kontrol pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap perilaku pasien TB paru dalam pencegahan infeksi nosokomial COVID-19 di Puskesmas Seririt I. Penelitian dilakukan pada bulan April 2021. Jenis penelitian ini adalah Pre-Experimental designs dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan responden sebanyak 11 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata perilaku pasien TB paru sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan audiovisual, yaitu 57,15 dalam ketegori cukup dan setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan nilai rata-rata 85,34 dalam kategori baik. Hasil paired T-test diperoleh ρ -value = 0,000 < α (0,05), yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap perilaku pasien TB paru dalam pencegahan infeksi nosokomial COVID-19. Kepada pemberi layanan kesehatan seperti puskesmas dapat meningkatkan usaha promosi kesehatan utamanya kepada pasien TB paru agar tidak terkena infeksi nosokomial.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.