Konsensus Perkeni 2011 menyatakan bahwa terdapat 4 (empat) pilar penatalaksanaan Diabetes Mellitus (DM), yaitu : edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan terapi farmakologis. Sebagian besar penatalaksanaan penyakit diabetes menggunakan obat, padahal obat bukan merupakan satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan penyakit DM. Untuk penatalaksanaan penyakit DM yang telah dikenal ada 3 (tiga) cara, yaitu : mengatur makanan, olahraga, dan obat-obatan. Penatalaksaan DM sebaiknya menggunakan olahraga dan disertai dengan mengatur pola makan (Suryanto, 2009).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Senam Kaki terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Type II di wilayah kerja Puskesmas Sape Kabupaten Bima. Penelitan ini menggunakan desain pra eksperimental dengan pendekatan pre test-post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 26 responden. Analisa Data menggunakan uji one sample t-test dengan nilai alfa 0.05. Berdasarkan uji t-test dengan bantuan program SPSS versi 16 diperoleh t-hitung 16,073 dengan taraf signifikansi 0,05 dan nilai df sebesar 25 masih lebih kecil dengan nilai batas kritis α = 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil ini maka dapat dinyatakan bahwa Senam Kaki berpengaruh terhadap penurunan Kadar Gula Darah pada penderita Diabetes Mellitus type II di wilayah kerja Puskesmas Sape Kabupaten Bima. Sesuai dengan hasil penelitian diharapkan penderita mampu melakukan senam kaki secara mandiri untuk membantu mengontrol kadar gula darah selain dengan mengkonsumsi obat maupun dengan diit, sehingga dapat mengurangi komplikasi akibat peredaran darah yang buruk seperti luka lama sembuh yang berujung pada gangren.
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang dalam sel tunggal atau berpasangan. Escherichia coli termasuk anggota flora normal dalam usus dan dapat menjadi patogen bila mencapai jaringan di luar jaringan intestinal. Mengingat obat-obatan kimiawi banyak yang menyebabkan resistensi dan efek samping, para ahli farmakologi mulai mengembangkan pengobatan dengan bahan-bahan yang tradisional seperti tanaman secang (Caesalpinia sappan L.) yang bermanfaat sebagai antibakteri (Katno, 2008).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak batang kayu secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap bakteri Escherichia coli. Penelitian ini merupakan jenis penelitian True Experiment dengan rancangan Posttest dengan Kelompok Kontrol (Posttest Only Control Group Design), menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 24 unit percobaan dan 4 kali ulangan. Sampel penelitian adalah ekstrak batang kayu secang (Caesalpinia sappan L) dengan konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%, 2 kelompok kontrol terdiri dari kontrol positif ciprofloxacin dan kontrol negatif aquades. Daya hambat diperoleh berdasarkan pengukuran zona hambat dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way Anova.Hasil penelitian zona hambatan untuk Escherichia coli pada konsentrasi 10% (0 mm); 20% (0 mm); 30% (0 mm) dan 40% (0 mm). Hasil uji Kruskal Wallis diperoleh nilai signifikan yakni 1,000 lebih besar dari p value: 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa ekstrak batang kayu secang (Caesalpinia sappan L.) tidak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli
The relationship between body mass index (BMI) and cardiovascular (CVD) related mortality has been extensively investigated in the general population. However, the research on this matter is relatively limited, and the conclusions from these studies are inconsistent. This study aimed to review the association between body mass index with CVD related mortality. Articles that reported hazard ratio (HR) for all-cause mortality using standard BMI categories of general populations of adults were selected from the following databases including PubMed, ProQuest, Springer link, and Science direct for English language articles published until 2022. Ten studies were included in this study. Random and Fixed-effects summary of CVD-related mortality HRs were 1.72 (95% CI, 1.51-1.97) for underweight, 1.40 (95% CI, 1.15-1.69), and 1.33 (95% CI, 1.17-1.52) for obesity. Being underweight and obese might increase CVD related mortality in all populations, including males and females.
Covid-19 virus still attacks various worldwide sectors, especially health. The current problem is that the Covid-19 vaccine is still in progress, so the best strategy to deal with this problem is to prevent this disease's spread. In the laboratory sector, complete blood cells tend to use as a screening method for disease, especially infectious disease. This study describes the CBCs findings among Covid-19 patients at Covid-19 reference hospitals in West Nusa Tenggara. This study will enhance the data to provide early diagnosis for patients with Covid-19. This was a retrospective study conducted from Mei to July 2020. A total of four hospitals have access to 85 medical records of Covid-19 patients. The patient’s data included in this study should have (1) initials; (2) Gender; (3) Age; (4) Patients' disease other than Covid-19; and (5) The results of the first CBCs examination. Incomplete data excluded from the study. The CBCs data collected from Hospital Management Information Systems (HMIS) and Laboratory Information Systems (LIS). The data were analyzed descriptively. The results showed that 5.88% of patients with comorbidities or another disease reported abnormal CBCs results. In comparison, another 94.12% of patients without another disease than Covid-19 tend to present normal results. In conclusion, most of the CBC's findings among Covid-19 patients in West Nusa Tenggara show normal value among patients with no disease other than Covid-19.
Anemia gizi besi merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia, yang prevalensi pada ibu hamil masih tinggi yang berkisar antara 50-70%. Angka kejadian anemia gizi besi pada ibu hamil di Indonesia adalah 51%. Keberhasilan pemenuhan zat besi pada ibu hamil dapat terjadi apabila ibu hamil patuh mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan aturan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan keluarga dalam mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe. Jenis penelitian ini adalah observational analitik dengan disain penelitian Cross Sectional. sampel dalam penelitian ini semua ibu hamil trimester I dan II yang berada di lokasi penelitian dan memenuhi kriteria tertentu. Jumlah sampel diambil berdasarkan jumlah ibu hamil trimester I & II sampai bulan januari tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kehamilan privigravida dan multigravida adalah 33.3% dan 66.7%. Persentase yang memberi saran dalam minum Fe adalah bidan (90.4%) dan dokter (9.6%). Peran keluarga terdekat dalam memberi saran minum tablet Fe yaitu suami (88,5) dan orang tua (11,5). Berdasarkan hasil analisis uji chi-square pada tabel di atas didapatkan nilai p-value 0,000 yang berarti terdapat hubungan antara orang yang menyarankan dengan rutinitas minum tablet Fe pada ibu hamil. Peranan suami sangat besar terhadap konsumsi tablet Fe pada ibu hamil
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.