Animal husbandry is an activity of breeding and rearing carried out with a cage or a loose system. Loose livestock systems are commonly found in the Nusa Tenggara region, and some areas in Bali. This type of farm is difficult to monitor so it is vulnerable to theft. In addition to the possibility of theft, this livestock grazing system also has many other risks, one of which is the loss of cows either because they are lost or trapped in some places. Therefore, it is necessary to develop a tracking device that is able to monitor the presence of these livestock. This research aims to implement internet of things (IoT) for monitoring livestock or pets using GPS, NodeMCU ESP 8266, Firebase and Kodular. Data in the form of latitude and longitude values obtained by the GPS module will be sent to Firebase via a WiFi network. That data is then displayed in the Kodular application in latitude, longitude coordinates, and markers on maps. In addition, this tracking device that can be worn around the neck of the animal is equipped with an LED light that aims to monitor the position of livestock at night so that the position of them can be seen when it is dark. Keywords — Animal Tracking, Firebase, GPS, IoT, Kodular

Kendaraan listrik mulai diperbanyak di Indonesia. Bandara pun juga ikut memajukan perkembangan kendaraan listrik ini pada Baggage Towing Tractor (BTT). BTT ini digunakan untuk menarik muatan bagasi pesawat menuju antrian bagasi terminal. BTT menggunakan mesin listrik sebagai penggerak dan baterai 80V sebagai sumber tegangannya. Baterai pada BTT ini belum dimanajemen dengan baik, sehingga dapat menyebabkan usia pakai baterai yang berkurang. Baterai ini rentan mengalami over-voltage, under-voltage, dan over-heat. Dari permasalahan ini, perlu dikembangkan sebuah alat yang mempermudah pengguna memantau kinerja baterai dan teknisi dalam melakukan perawatan baterai. Konsep alat ini adalah sistem manajemen baterai berbasis aplikasi android. Aplikasi ini nantinya akan memberi informasi tentang tegangan, suhu, dan kelembaban baterai secara realtime melalui Firebase Database. Data yang diterima oleh sensor, dikirim ke database melalui mikrokontroler yang terkoneksi jaringan Wi-Fi. Database itu nantinya akan diakses oleh aplikasi android dan menampilkan data yang terbaca secara realtime dengan mengabaikan data sebelumnya. Pengguna diharapkan dapat mengetahui secara langsung kondisi baterai dari BTT yang akan digunakan. Untuk menguji kinerja alat ini, dilakukan beberapa metode pengujian diantaranya pengujian akurasi pengukuran dan pengujian kecepatan update data. Dari pengujian itu didapatkan hasil kinerja alat dengan tingkat akurasi 97% sehingga alat ini dinilai bekerja dengan sangat optimal.