Bahan ajar yang sudah ada masih bersifat umum, dan ketersediaannya terbatas. sehingga belum mampu membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran khususnya ranah pemahaman. Maka, diperlukan desain bahan ajar yang sesuai dengan model pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan karakteristik siswa untuk membantu meningkatkan kualitas dan keberhasilan pembelajaran. Desain bahan ajar ini akan dipadukan dengan model pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui desain bahan ajar berorientasi model STAD untuk capaian pembelajaran ranah pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri 1 Plered pada materi peran badan usaha dan pemerintah dalam kegiatan ekonomi di suatu negara, dan (2) mengetahui implementasi pada desain bahan ajar berorientasi model STAD untuk capaian pembelajaran ranah pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri 1 Plered pada materi peran badan usaha dan pemerintah dalam kegiatan ekonomi di suatu negara. Desain bahan ajar ini didesain berdasarkan kendala belajar yang diperoleh dari hasil analisis studi pendahuluan dan wawancara terhadap guru dan siswa. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif metode penelitian dan pengembangan. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa bahan ajar berorientasi model STAD untuk capaian pembelajaran ranah pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri 1 yang dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi peran badan usaha dan pemerintah dalam kegiatan ekonomi di suatu negara.Simpulan penelitian ini adalah bahan ajar yang disusun berisi tentang penjelasan yang kontekstual. Serta, ditambah dengan gambar yang dapat merepresentasikan suatu konsep yang abstrak menjadi lebih realistik. Studi kasus dan Pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat menggiring siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, untuk meningkatkan antusiasme dan motivasi belajar siswa. Guru memberikan arahan dan motivasi secara langsung kepada siswa. Serta, guru menggunakan pendekatan pembelajaran Student Centered Learning yang dipadukan dengan bahan ajar yang kontekstual dapat menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain bahan ajar dengan menggunakan model STAD dapat digunakan dan dikembangkan untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Assessment literacy is defined as knowledge, conceptions, and skills to conduct an assessment. Having sufficient assessment literacy levels, teachers can assist students in improving learning and in achieving learning outcomes. This study employs a descriptive quantitative design that explores EFL secondary teachers' assessment literacy and assessment practice. The data were gathered using an online survey and semi-structured interviews. Forty-eight respondents willingly fulfilled an online questionnaire containing 32 questions adapted from the Teachers Assessment Literacy Questionnaire (TALQ). The data obtained from the survey were analyzed using descriptive statistics. Furthermore, three participants representing each assessment literacy level were selected for interviews to explore their classroom assessment practice. The interview data were analyzed using thematic analysis in terms of the conceptions of assessment, the procedure of assessment construction, and some challenges in assessment practice. The findings reveal that EFL secondary teachers generally have a moderate assessment literacy level. However, the participants reflect different conceptions of assessment, procedures, and challenges in assessment practice depending on an individual level of assessment literacy, institutional and national policies, and socio-culture factors. It shows that assessment literacy is not a single element that can influence teachers' assessment practices.
Semeru volcano is the most popular mount hiking tourism in Indonesia. The economic community and conservation area are affected by these activities. This research focuses on the development activities of economic agents pattern and explains the impact of high tourism in the Semeru Volcano conservation area. It was a qualitative study, and the participative observatory was a procedure for collecting the data. The location was not limited in the Semeru Volcano, but also social media, Instagram. The result of the research reveals that there are two kinds of economic agents, namely internal and external. They have positive connectedness to support hiking activities. Although there should be potential for competition between open trip services and local guides, this does not happens, due to the wisdom of internal economic actors, especially local guides. Moreover, the consequences of high tourism activities in the Semeru Volcano conservation area are waste and erosion. The article is concluded by proposing several directions for economic agents to be involved more in conservation activities and positive business in the Semeru Volcano.Key words: Semeru Volcano, economic agent, conservation area, mount tourismGunungapi Semeru merupakan wisata pendakian gunung yang paling populer di Indonesia. Aktivitas ini tentu berdampak terhadap perekonomian penduduk sekitar dan lingkungan di kawasan konservasi. Artikel ini mengkaji pola aktivitas dan pelaku ekonomi yang terlibat dalam perkembangan wisata, dan mengungkap dampak tingginya aktivitas ini terhadap Kawasan Konservasi Gunungapi Semeru itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat ekploratif. Pengumpulan data dilakukan secara observasi partisipatif dan tidak terbatas di kawasan pendakian, namun juga melakukan observasi di media sosial instagram. Hasil penelitian menujukan pelaku ekonomi terdiri dari internal dan eksternal kawasan, yang memiliki keterkaitan positif antar pelaku ekonomi dari luar dan dalam Kawasan Pendakian. Meskipun semestinya ada potensi persaingan antara jasa open trip dengan pemandu lokal, akan tetapi hal itu tidak terjadi, karena kearifan pelaku ekonomi internal, khususnya para pemandu lokal. Dampak tingginya aktivitas wisata pendakian ini mengakibatkan dua permasalahan yang cukup serius, yaitu sampah dan erosi. Artikel ini diakhiri dengan memberikan beberapa usulan terkait dengan peningkatan keterlibatan pelaku ekonomi dalam melakukan usaha dan aktivitas konservasi di Kawasan Gunung Semeru. Kata kunci: Gunungapi Semeru, pelaku ekonomi, kawasan konservasi, wisata gunung
Limbah kertas bekas dapat dimanfaatkan menjadi barang yang memiliki nilai guna. Salah satunya pemanfaatan limbah kertas bekas menjadi bubur kertas yang dijadikan media pembelajaran literasi peta. Sasaran dalam kegiatan pelatihan ini yaitu Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 04 Kecamatan Kesambi. Dalam kegiatan pelatihan tersebut dihadiri oleh guru dan siswa dari empat sekolah dasar yaitu SD Negeri Bima, SD Negeri Karang Yudha, SD Negeri Karyamulya 01 dan SD Negeri Karyamulya 02. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu metode ceramah, metode demonstrasi atau simulasi, metode tanya jawab dan pendampingan. Dari hasil pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan guru dan siswa merasa senang dan antusias belajar membuat peta timbul (tiga dimensi). Karena siswa dan guru diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tentang peta melalui proyek membuat peta timbul (tiga dimensi). Adapun kendala dalam membuat peta diantaranya yaitu durasi pengerjaan yang lama karena dibutuhan cahaya matahari untuk proses pengeringan media peta timbul (tiga dimensi) yang dibuat siswa dan guru. Implikasi dari kegiatan pengabdian ini siswa didorong untuk menemukan pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari agar informasi yang diterima mudah diserap.
AbstrakTujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengembangkan wawasan teoritis tentang Class Action Research. Secara teoritis Class Action Research dapat berkontribusi terhadap upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebab produk penelitian ini memberikan informasi praktis untuk mengatasi berbagai masalah hambatan belajar dan pembelajaran di kelas. Makalah disusun melalui studi literature serta pengalaman penulis sebagai peneliti. Ada tiga hal penting yang dipaparkan dalam makalah ini. Pertama, konsep dan teori tentang Class Action Research. Kedua, menjawab pertanyaan bagaimana prosedur menyelenggarakan Class Action Research. Ketiga, mengeksplorasi keunggulan dari Class Action Research. Karena sifat dan karakteristiknya maka Class Action Research dapat dikategorikan ke dalam jenis penelitian kualitatif, yang bersifat naturalistic, reflektif, kolaboratif dan cyclical. Keunggulan pendekatan jenis penelitian ini adalah memiliki meaningful yang langsung dapat dirasakan dan dipraktikkan dalam penyelenggaraan pembelajaran sehari-hari bagi seorang guru maupun dosen. Semakin sering guru atau dosen melakukan penelitian melalui pendekatan ini, akan semakin cepat guru atau dosen dalam memperkaya kompetensi pedagogisnya. Kata Kunci: Class Action Research; meaningful; penelitian kualitatif; naturalistic; reflektif; cyclical.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.