Corona virus disease (Covid-19) is a virus outbreak that has attacked countries in the world since the end of 2019 including Indonesia. Indonesia has made a series of efforts to overcome the crisis, one of which is through the Covid-19 vaccination. Anxiety in society that arises due to various conspiraces, pros and cons, hoaxes to various rules and polices regarding the Covid-19 vaccine that spread through social media accompanied by intensive use of social media can be the cause of rejection of the Covid-19 vaccine on various region in Indonesia. This study aims to determine the relation between the long use of social media with the anxiety levels of receiving the Covid-19 vaccine for people in Kupang City. This type of research is analytic observational using a cross sectional study method measured using a questionnaire distributed through google form. Analysis of the test result using the Somer’s D test. From the total 312 respondents, as many as 77 respondents used social media for 1-2 hours a day with details as many as 74 (23.7%) respondents did not experienced anxiety, 2 (0.6%) respondents experienced mild anxiety and 1 (0.3%) respondent experienced moderate anxiety. There is not a significant correlation between the long use of social media with the anxiety levels of receiving the covid-19 vaccine for people in Kupang City where a significance value of p =0.411 or p > 0.05 is found.
Cemas dapat diartikan sebagai perasaan takut, khawatir, dan perasaan tidak sanggup untuk melakakukan sesuatu. Ketika seseorang sedang mengalami kecemasan, orang tersebut cenderung tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dibenaknya dan semakin menghabiskan energi yang dapat menyebabkan terganggunya pola tidur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur selama pandemi COVID-19 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel ini adalah stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 131 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Analisa data yang digunakan adalah uji contingency coefficient. Hasil analisis bivariat menunjukan adanya hubungan yang signifikan (p= 0,002) antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur selama masa pandemi COVID-19 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeristas Nusa Cendana. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur selama masa pandemi COVID-19 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeristas Nusa Cendana
Kebijakan belajar dari rumah (pembelajaran jarak jauh) merupakan penerapan dari physical distancing yang merupakan salah satu bentuk pencegahan penyebaran infeksi COVID-19. Karakteristik pembelajaran jarak jauh yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka, mengharuskan mahasiswa untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran yang baru. Pembelajaran jarak jauh menuntut kemandirian mahasiswa dalam belajar, dimana belajar mandiri membutuhkan motivasi untuk belajar dari mahasiswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh tentunya akan ditemui beberapa kendala, sehingga kendala-kendala tersebut dapat mempengaruhi motivasi belajar dari mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 terhadap motivasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 140 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner untuk mengukur pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dan tingkat motivasi belajar. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian dari 140 responden, didapatkan 7,9% dari mahasiswa memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 50,7% motivasi belajar tinggi, 38,5% motivasi belajar sedang, 2,9% motivasi belajar rendah, dan tidak ada mahasiswa dengan motivasi belajar sangat rendah (0%). Rata-rata pelaksanaan pembelajaran jarak jauh pada mahasiswa kedokteran telah berjalan cukup baik. Hasil uji analisis bivariat pada penelitian ini diperoleh hasil p=0,000 (p<0,005). Kesimpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 dengan motivasi belajar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana.
Pandemi COVID-19 mempengaruhi seluruh tenaga kesehatan di dunia, khususnya di Indonesia. Pasien COVID-19 terus bertambah membuat tenaga kesehatan harus menyiapkan diri untuk merawat pasien-pasien tersebut. Sementara itu, minimnya pengetahuan tentang virus tersebut dan kurangnya fasilitas kesehatan seperti alat pelindung diri (APD) akan menambah tekanan pada tenaga kesehatan terkhususnya perawat. Keadaan ini menimbulkan stres pada tenaga kesehatan. Stres merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas tidur seseorang. Ini dikarenakan stres dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur perawat selama pandemi COVID-19 di RSUD Prof. Dr. W Z Johannes Kupang. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitikal observasional dengan rancangan cross sectional pada perawat di RSUD Prof. Dr. W Z Johannes Kupang yang dilakukan dengan pengisian kuesioner Perceived Stress Scale dan Pittsburgh Sleep Quality Indeks. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling dengan jumlah responden 44 orang yang memenuhi kriteria inklusidan eksklusi. Penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Koefisien Korelasi. Hasil penelitian ini dari 44 responden, tingkat stres yang paling banyak dialami oleh perawat adalah tingkat stres sedang sebanyak 31 orang (70,45%), diikuti oleh tingkat stres ringan sebanyak 9 orang (20,45%), sedangkan tingkat stres berat sebanyak 4 orang (9,09%). Perawat yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 24 orang (54,54%), sedangkan yang memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 20 orang (45,45%). Hasil uji analisis bivariat pada penelitiaan ini diperoleh hasil p = 0,040 (p<0,05).Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kualitas tidur pada perawat selama pandemi COVID-19 di RSUD Prof. Dr. W Z Johannes kupang tahun 2020.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.