Bawang hitam merupakan produk bawang putih segar yang telah dipanaskan selama dua minggu pada suhu yang terkontrol (65-90oC). Bawang hitam memiliki warna, bau, dan rasa yang berbeda dengan bawang putih. Kadar air yang cukup tinggi dari bawang putih dan bawang hitam menyebabkan bahan pangan ini mudah membusuk. Teknik pengeringan dengan oven dapat memperpanjang umur simpan bawang tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap kandungan fenolik total dan aktivitas antioksidan bawang putih bubuk dan bawang hitam bubuk. Bawang putih dan bawang hitam dikeringkan pada suhu 60, 70, 80, dan 90oC. Kandungan fenolik total ditentukan dengan reagen Folin-Ciocalteu dan aktivitas antioksidan diukur dengan metode 2,2-diphenyl-1-picryhydrazyl (DPPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan terbaik pada bawang putih yaitu suhu 60oC yang memiliki kandungan fenolik total 0,178 mg gallic acid equivalent (GAE)/g dan sifat antioksidan sedang dengan nilai IC50 105,01 ppm; sedangkan suhu pengeringan terbaik pada bawang hitam yaitu suhu 80oC yang memiliki kandungan fenolik total 2,957 mg gallic acid equivalent (GAE)/g dan sifat antioksidan kuat dengan nilai IC50 67,32 ppm. Kata kunci : bawang hitam, bawang putih, fenolik, antioksidan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.