No abstract

Kontrol diri adalah kemampuan seseorang dalam menahan atau mendorong keinginan yang akan merugikan diri sendiri atau orang lain. Ketergantungan dengan smartphone memiliki dampak buruk pada remaja salah satunya dalam mengatur dan mengontrol diri. Individu yang memiliki ketergantungan dengan smartphone disebut dengan nomophobia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kontrol diri dengan kecenderungan nomophobia selama masa pandemi COVID-19 pada siswa di SMPN 1 Kota Cirebon. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional.Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 92 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji spearman rank. Tempat penelitian dilakukan secara daring selama bulan Mei 2021.. Hasil uji spearman rank P Value = 0,000 < α = 0,05 dan r = -0.546 < 1 maka H0 = ditolak artinya terdapat hubungan yang kuat dan negatif antara kontrol diri dengan kecenderungan nomophobia selama masa pandemi COVID-19 pada siswa di SMPN 1 Kota Cirebon. Makna hubungan negatif pada penelitian ini adalah semakin rendah kontrol diri, maka semakin tinggi kecenderungan nomophobia dan sebaliknya.

Self efficacy is a belief held by patients with chronic kidney failure undergoing hemodialation. Compliance with hemodialysis is the behavior of patients in the form of adherence to undergo hemodialysis. Chronic kidney failure is a progressive and irreversible disruption of renal function in which the body's ability to fail to maintain metabolism and fluid and electrolyte balance, causes uremia (retention of urea and other nitrogenous wastes in the blood). This study aims to determine the relationship of self efficacy with adherence to undergo hemodialysis in patients with chronic kidney failure who undergo hemodialysis in Waled District Hospital Cirebon, 2020.  This research method uses descriptive correlational with cross sectional approach. The population was patients with chronic renal failure who underwent hemodialysis at Waled District Hospital Cirebon as many as 128 patients and the sampling technique using purposive sampling technique obtained 57 respondents. The instrument used in the form of a questionnaire sheet, and data analysis using the Spearman rank test, the significance value α = 0.05.  The results showed that self efficacy with a low category was (61.4%) and compliance underwent hemodialysis with an adherent category of (54.5%). There is a relationship between self-efficacy and compliance with hemodialysis in chronic renal failure patients undergoing hemodialysis at Waled Hospital, Cirebon Regency. Respondents with high self-efficacy have a high level of compliance with hemodialysis. Nutrition education and stunting prevention need to be given since pregnancy planning in couples of childbearing ages. Growth monitoring need to be carried out continuously since the beginning of the baby's life and nutrition need to be adjusted according to established guidelines.

Tujuan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah untuk mencegah kejadian stunting melalui peningkatan pengetahuan Ibu yang memiliki anak dibawah 2 tahun. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan selama 1 hari (6 jam). Sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan, peserta diberikan kuesioner terkait dengan pengetahuan stunting. Berdasarkan kuesioner tersebut terdapat perbedaan pada hasil pengetahuan peserta. Pengetahuan sebelum penyuluhan 30,8% sangat baik, sedangkan setelah pemberian materi melalui penyuluhan pengetahuan meningkat menjadi 55,9% sangat baik. Pengetahuan terhadap stunting yang baik dapat mencegah kejadian stunting di masa depan.