Motivasi kerja adalah hal yang sangat penting dalam meningkatkan suatu efektifitas kerja, karena orang yang memliki motivasi kerja yang baik akan berusaha dengan semaksimal mungkin agar pekerjaannya dapat berjalan dengan apa yang di inginkan.Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disipilin kerja terhadap kinerja karyawan serta mengetahui variabel mana yang lebih berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini Menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis hubungan antar variabel dengan angka atau skala numerik pada PT Industri Kapal Indonesia (IKI).Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa kategori variabel yaknik, mayoritas responden pada variabel motivasi terbagi menjadi tiga, kategori tinggi memliki jumlah 19 orang presentase 12,4%, sedangkan kategori sedang berjumlah 72 orang presentase 47,1%, kategori rendah berjumlah 62 orang presentase 40,1%. Sedangkan pada variabel disiplin kerja mayoritas responden dalam kategori tinggi berjumlah 19 orang presentase 12,4%, adapun kategori sedang berjumlah 102 orang presentase 66,7% dan kategori rendah berjumlah 32 orang presentase 20,9%.Dapat di simpulkan bahwa menentukan variabel utama yang paling domina terhadap kinerja karyawan PT.Industri Kapal Indonesia diketahui bahwa kedisiplinan yang tinggi sangat mendominan 3,50% dengan adanya kesadaran dan kesedian keryawan untuk menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku di perusahaan.
Transmigrasi sebagai model pembangunan komunitas masyarakat mempunyai tiga sasaran pokok. Pertama, meningkatkan kemampuan dan produktivitas masyarakat transmigrasi (transmigrasi dan masyarakat sekitar permukiman transmigrasi). Kedua, membangun kemandirian (transmigran dan masyarakat sekitar permukiman transmigrasi), dan ketiga, mewujudkan integrasi di permukiman transmigrasi, sehingga ekonomi dan sosial budaya mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Esensi dari ketiga sasaran tersebut diharapkan dapat membangun komunitas masyarakat melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan potensi sumberdaya wilayah. Untuk membangun komunitas masyarakat yang demikian, tentunya memerlukan proses perencanaan (yang melibatkan pihak-pihak terkait) secara terintegrasi, menyeluruh dan terdiri atas tahapan yang jelas, dengan memperhatikan aspek sosial budaya, ekonomi, hukum, administrasi dan (bahkan) aspek politik. Kecamatan Basidondo dan Kecamatan Lampasio hingga saat ini, kedua kecamatan tersebut belum memperlihatkan kondisi ideal sebagai penghasil tanaman pangan dan perkebunan, padahal kondisi wilayah kedua kecamatan sangat mendukung pengembangan komoditas tersebut. Kondisi aktual itulah yang melatarbelakangi pemilihan objek penelitian, untuk mengkaji, menganalisis dan merumuskan model pengembangan kawasan transmigrasi tersebut dengan model pengembangan berbasis pada komoditas unggulan.
Sumberdaya manusia merupakan satu aset yang paling berharga yang dimiliki oleh suatu instansi, organisasi atau perusahaan, karena keberadaannya sangat menentukan terhadap dinamisasi mobilisasi perusahaan. Bagaimana karakteristik individu mempunyai pengaruh terhadap Motivasi kerja dan kinerja karyawan CV.Ainun Batara Guru dan Bagaimana lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap Motivasi kerja dan kinerja karyawan CV.Ainun Batara Guru. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan kuisioner sebanyak 30 responden yang disebarkan secara random ke karyawan/pekerja CV. Ainun Batara Guru. Menggunakan metode Kuantitatif dan didapatkan hasil Terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan, Terdapat pengaruh karakteristik individu terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan, Terdapat pengaruh secara simultan lingkungan kerja dan karakreristik individu terhadap motivasi kerja dan kinerja. Dengan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan pada CV.Ainun Batara Guru serta Lingkungan kerja dan karakteristik individu memberikan pengaruh secara bersama terhadap motivasi kerja yaitu sebesar 24,3% dan kinerja sebesar 28,3%.
Pengusaha (investor) baik yang berasal dari Makassar maupun luar Makassar di dalam membangun industrinya cendrung memilih lokasi kawasan industri Tallasa City. Hal ini tentu saja menjadi pertanyaan bagi Pemerintah dan juga masyarakat Kota Makassar. Selain itu perkembangan kawasan industri yang pesat dan tidak direncanakan dapat menimbulkan masalah yang tidak diperkirakan sebelumnya, baik masalah spasial, sosial maupun ekonomi. Berpijak pada fenomena tersebut, perlu diteliti keterkaitan hubungan antara perkembangan kawasan industri Tallasa City dan KIMA di Kota Makassar, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pengembangan Kawasan industri sejenis bagi Pemerintah Daerah lainnya. Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan proses perkembangan kawasan industri Tallasa City dan KIMA serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan manfaat-manfaat apa yang diperoleh dari perkembangan tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan komparasi hasil penelitian menunjukkan dari tahun 2000 – 2017 terjadinya perkembangan kawasan industri Tallasa City yang pesat dan perkembangan kawasan industri Makassar sangat lambat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan industri yang ada di kawasan Tallasa City dan KIMA dipengaruhi faktor internal (suplay air, tenaga kerja, kebijakan Pemerintah dan sumber energi) dan faktor eksternal (bahan baku dan aksesibilitas). Pemilihan lokasi kegiatan didasarkan teori lokasi optimum yang memperhatikan (faktor ekonomi) biaya pemindahan barang dari satu jenis angkutan ke jenis angkutan lain. Perkembangan kawasan industri Makassar lambat disebabkan kebijaksanaan dan Policy Pemerintah yang tidak berkelanjutan, ditunjang para Pengusaha yang percaya dengan Feng Shui dan Hong Shui.
Persediaan produk jadi merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dari sebuah perusahaan karena menyangkut pemesanan dan kualitas produk yang tersedia pada setiap perusahaan. Metode yang digunakan dalam hal ini adalah metode Min-Max (s,S) dan data yang digunakan berdasarkan data perusahaan selama 1 bulan dengan tujuan penelitian yaitu, mengoptimasi persediaan produk jadi dengan menentukan nilai minimal dan maksimal. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan pada CV.Amanda sesuai dengan pengolahaan persediaan yang dilakukan perusahaan yaitu persediaan minimal produk original 137 box, cheese cream 8 box, sarikaya pandan 94, ganache 18 box. Persediaan maksimal produk original 479 box, cheese cream 60 box, sarikaya pandan 391 box, ganache 75 box dengan frekuensi pemesanan 30 kali. Berdasarkan metode Min-Max (s,S) dengan menggunakan analisis ABC dihasilkan produk dengan kategori A yaitu original, cheese cream, sarikaya pandan. Dengan metode Min-Max (s,S) dihasilkan persediaan minimal produk original 301 box, cheese cream 45 box, sarikaya pandan 267 box, ganache 53 box. Persediaan maksimal produk original 484 box, cheese cream 64 box, sarikaya pandan 394, ganache 79 box dengan frekuensi pemesanan 15 kali. Dengan menggunakan metode Min-Max (s,S) maka didapatkan penurunan barang rusak atau expired akibat persediaan yang kurang efisien.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.