Pembuatan informasi iklim Oldeman yang berguna untuk sektor pertanian membutuhkan data curah hujan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dalam penelitian ini, Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Station (CHIRPS) digunakan sebagai basis data curah hujan untuk pemetaan zona agroklimat Oldeman terbaru di Provinsi Jawa Tengah. Data CHIRPS selama 30 tahun mulai dari 1992─2021 diolah menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighted dan overlay melalui sistem informasi geografis sehingga dapat dihasilkan peta agroklimat Oldeman Provinsi Jawa Tengah. Peta yang dihasilkan menunjukkan bahwa terdapat tujuh zona agroklimat Oldeman di Provinsi Jawa Tengah, yaitu B1 (7,1%), B2 (30,6%), B3 (0,9%), C2 (15,9%), C3 (33,1%), D2 (0,2%), dan D3 (12,3%). Zona B1, B2, dan B3 yang berada di bagian barat dan selatan cocok untuk dua kali tanam padi dan sekali tanam palawija di saat musim kemarau. Zona C2 dan C3 yang berada di bagian timur dan utara cocok untuk sekali tanam padi dan dua kali tanam palawija. Zona D2 dan D3 yang berada di timur laut dan sebagian utara hanya cocok untuk sekali tanam padi atau palawija. Peta agroklimat yang dihasilkan dapat menjadi acuan pola tanam yang sesuai untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah
Abstrak. DAS Bendo adalah sebagian daerah yang berkontribusi terhadap kejadian banjir di Kabupaten Banyuwangi. Guna mengetahui tingkat kerawanan banjir di DAS Bendo dipakai parameter curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, penggunaan lahan, ketinggian lahan, dan kerapatan sungai dalam penelitian ini. Metode scoring dan overlay digunakan untuk mengolah parameter melalui sistem informasi geografis sehingga dapat dihasilkan peta tingkat kerawanan banjir dan faktor dominan yang mempengaruhinya. Peta yang diperoleh cukup akurat berdasarkan hasil validasi dengan menunjukkan tiga tingkat kerawanan banjir di DAS Bendo, yaitu tidak rawan, cukup rawan, dan sangat rawan. Daerah tidak rawan banjir berada di bagian hulu DAS sebesar 12,0 km 2 (30%). Daerah rawan banjir sebesar 17,3 km 2 (43%) berada pada bagian tengah DAS. Sementara itu, daerah sangat rawan banjir berada pada bagian hilir DAS sebesar 10,7 km 2 (27%). Tingkat kerawanan banjir tersebut dominan dipengaruhi oleh kemiringan lereng dan jenis tanah di DAS Bendo. Kata Kunci: pemetaan; kerawanan banjir; DAS Bendo; SIG.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.