Penelitian ini bertujuan mengembangkan varian model VRP untuk menyusun rute angkutan laut penumpang dengan keuntungan operasional optimal dan setiap jalur jaringan pelayanan dilewati tepat satu kali untuk memberi frekuensi layanan yang sama. Pengembangan ini dapat diselesaikan jika jaringannya berupa Graph Euler dan alokasi durasi satu round trip yang memadai. Hasil modifikasi restrukturisasi rute KM. Kerinci adalah Tanjung Priok – Balikpapan – Tarakan – Nunukan – Pantoloan – Pare-pare – Makassar – Bau-bau – Makassar – Pare-pare – Pantoloan – Nunukan – Tarakan – Balikpapan – Tanjung Perak – Tanjung Priok, sedangkan rute KM. Tidar adalah Tanjung Priok – Tanjung Perak – Makassar –Tanjung Perak – Pare-pare – Tanjung Perak – Pantoloan – Tanjung Perak – Bau-bau – Tanjung Priok. Jika KM. Tidar dioperasikan pada rute hasil modifikasi, biayanya meningkat 32,71% dari biaya aktual KM. Kerinci, sedangkan KM. Kerinci yang dioperasikan pada rute KM. Tidar meningkat 5,22% dari biaya aktual KM. Tidar. Utilitas jaringan KM. Kerinci meningkat 49,97% dari rute aktualnya, sedangkan utilisasi jaringan KM. Tidar turun 4,54% dari rute aktualnya. LF KM. Tidar meningkat 345,41% dari LF KM. Kerinci aktual, sedangkan LF KM. Kerinci turun 82,05% dari LF KM. Tidar aktual. Model ini belum mempertimbangkan pola rute penumpang dinamis, jumlah pangkalan tidak tunggal, dengan kecepatan dan waktu tempuh kapal, penumpang, dan jumlah pelabuhan dalam jaringan yang bersifat stokastik, sehingga membuka peluang penelitian lanjut.
Kajian ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur. Model yang dikembangkan adalah trend pertumbuhan dan analisis multiple regression. Data yang digunakan adalah potensi hinterland wilayah Provinsi Sumatera Barat, kunjungan kapal dalam satuan unit dan GT, serta volume pergerakan barang, baik ekspor-impor maupun antar pulau. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel penentu pertumbuhan volume pergerakan barang, baik ekspor-impor maupun antar pulau, adalah Produksi Buah-Buahan (Ton), Populasi Sapi Perah (Ekor), Populasi Kambing (Ekor), Populasi Domba (Ekor), Populasi Babi (Ekor), dan Produksi Perikanan (Ton). Pada tahun 2017, diperkirakan kapal luar negeri yang berkunjung di Pelabuhan Teluk bayur hanya membawa muatan impor dan tidak membawa muatan ekspor. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur terus menurun sampai dengan tahun 2030, namun terjadi peningkatan ukuran GT kapal. Hal ini memberi gambaran bahwa jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur menurun tetapi ukuran kapalnya semakin besar.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan varian modelVRP untuk menyusun rute angkutan umum penumpang. Sebagai bahan pertimbangan adalah karakteristik rutenya tertutup yang berawal dan berakhir pada terminal atau pangkalan yang sama, karakteristik pelanggannya deterministik dengan volume permintaan layanan tetap dan dalam kurun waktu saturound trip tertentu, serta karakteristik kendaraan yang dioperasikan memiliki variasi kapasitas dan biaya operasi. Rute disusun untuk memperoleh efisiensi biaya operasional yang optimal, setiap jalur yang ada dalam jaringan pelayanan dilewati tepat satu kali dengan alasan pemberian frekuensi layanan yang sama untuk setiaplink pergerakan penumpang. Penyusunan rute dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap inisialisasi dengan pendekatan metoda Nearest Addition atau Nearest Neighborhood Heuristic dan tahap perbaikan dengan pendekatan metoda Genetic Algorithm. Model ini belum mempertimbangkan adanya pola rute dengan naik-turun penumpang yang dinamis, serta kecepatan dan waktu tempuh kendaraan yang bersifat stokastik, permintaan pergerakan penumpang setiap jalur yang bersifat stokastik, ataupun jumlah pelabuhan dalam jaringan pelayanan yang bersifat stokastik. Sehingga membuka peluang penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penyusunan ulang rute pelayanan kapal-kapal milik PELNI, total biaya operasional seluruh kapal dapat ditekan jauh lebih efisien hingga mencapai 64,38% dari total biaya aktual. Sedangkan dari sisi total jarak tempuh, dapat ditekan lebih efektif hingga mencapai 59,64% dari total jarak tempuh aktual. Kata kunci: VRP, angkutan laut penumpang, efisiensi biaya, efektivitas jaringan
Kajian ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur. Model yang dikembangkan adalah trend pertumbuhan dan analisis multiple regression. Data yang digunakan adalah potensi hinterland wilayah Provinsi Sumatera Barat, kunjungan kapal dalam satuan unit dan GT, serta volume pergerakan barang, baik ekspor-impor maupun antar pulau. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel penentu pertumbuhan volume pergerakan barang, baik ekspor-impor maupun antar pulau, adalah Produksi Buah-Buahan (Ton), Populasi Sapi Perah (Ekor), Populasi Kambing (Ekor), Populasi Domba (Ekor), Populasi Babi (Ekor), dan Produksi Perikanan (Ton). Pada tahun 2017, diperkirakan kapal luar negeri yang berkunjung di Pelabuhan Teluk bayur hanya membawa muatan impor dan tidak membawa muatan ekspor. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur terus menurun sampai dengan tahun 2030, namun terjadi peningkatan ukuran GT kapal. Hal ini memberi gambaran bahwa jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur menurun tetapi ukuran kapalnya semakin besar.
Kinerja pelayanan kapal dan barang merupakan tolok ukur baik atau tidaknya dalam memberikan pelayanan terhadap kunjungan kapal untuk melakukan kegiatan B/M barang di pelabuhan tersebut. Kajian ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur, agar dapat diantisipasi sampai sejauhmana kebutuhan pelayanannya. Model yang dikembangkan adalah trend pertumbuhan dan analisis multiple regression. Data yang digunakan adalah potensi hinterland Pelabuhan Teluk Bayur, kunjungan kapal dalam satuan unit dan gross tonage, serta volume demand pergerakan barang, baik ekspor-impor maupun domestik. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel penentu pertumbuhan volume pergerakan barang, baik ekspor-impor maupun antar pulau, adalah Produksi Buah-Buahan (Ton), Populasi Sapi Perah (Ekor), Populasi Kambing (Ekor), Populasi Domba (Ekor), Populasi Babi (Ekor), dan Produksi Perikanan (Ton). Pada tahun 2017, diperkirakan kapal luar negeri yang berkunjung di Pelabuhan Teluk bayur hanya membawa muatan impor dan tidak membawa muatan ekspor. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur terus menurun sampai dengan tahun 2030, namun terjadi peningkatan ukuran GT kapal. Hal ini memberi gambaran bahwa jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur menurun tetapi ukuran kapalnya semakin besar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.