Bioremediation of bacterial algae is one of wastewater treatment by utilizing symbiosis of bacterial algae, which is relatively inexpensive and safe for the environment. The aims of this research were: (1) to investigate initial characteristic of boezem water of Kalidami Surabaya, (2) to investigate the effect of potassium (K) element and carbon source addition toward the reduction of NH3-N content and organic matter in KMnO4 of boezem water. The research conducted in a laboratory in batches without adding aeration. The initial stage of this research was conducting alga culture until it was obtained chlorophyll-a algae concentration of 3.5 ± 0.5 mg/L. The best result of range finding test was a comparison of boezem water volume with algal which were about 25%:75%. The research conducted in duplo over 18 d. The result of the research can be concluded that boezem water of Kalidami Surabaya for the parameter of pH, temperature, NH3-N, dissolved oxygen, chemical oxygen demand, biological oxygen demand, and number of KMnO4 show that it enables to do bioremediation of bacterial algae. Decrease efficiency occurred in a reactor with the addition of element K 3% and source C. NH3-N and KMnO4 final content 0.164 mg/L and 30 mg/L, respectively.
The liquid waste of the UNIPA Surabaya Environmental Engineering laboratory has not fulfilled the requirements of the Minister of Environment Regulation Number 5 of 2014, so it needs to be processed so as not to pollute the Environment. This study aims to examine the effect of the coagulant dose of Poly Alum Chloride (PAC) on decreasing Pb, Cr, and TDS, assessing the quality of wastewater after neutralization, coagulation and adsorption for Pb, Cr, TDS, and pH parameters especially. The variables of this study were PAC doses of 150 mg / L, 225 mg / L and 300 mg / L. The research was carried out on a laboratory scale with a continuous downflow system. The adsorption media used are fibers, coconut fiber, bagasse activated carbon and multilevel zeolites in the reactor from the PVC pipe. Adsorption process is carried out for 2 hours and sampled every 15 minutes. The results of this study show that the PAC 300 mg / L produced the highest reduction efficiency, namely TDS 13.7% Cr 97%, Pb 93.5%. Furthermore, the quality of waste after neutralization, coagulated and adsorbed in the 15th minute were TDS 1.810 levels ppm, Cr total 0.36 ppm, Pb 0.66 ppm, so that wastewater has met the quality standards in accordance with Regulation of the Minister of Environment No. 5 of 2014. The pH however, does not meet the quality standard at 5.42.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar CO, CO2 dan efisiensi pembakaran serta pengaruh berat limbah B3 terhadap kadar CO, CO2, dan efisiensi pembakaran insinerator tipe reciprocating grate incinerator dalam pengolahan limbah B3. Variabel penelitian ini adalah berat limbah B3 yang dibakar yaitu tanpa limbah (0 kg) sebagai kontrol, 150 kg, dan 300 kg. Jenis limbah B3 yang dibakar yaitu sludge WWTP, majun dan sarung tangan terkontaminasi, dan limbah medis dengan perbandingan berat 3:2:1. Pengukuran kadar CO dan CO2 dilakukan dengan menggunakan alat Gas Analyzer Bacarach PCA3. Efisiensi pembakaran diperoleh dengan membandingkan kadar CO2 dan kadar CO hasil pembakaran pada suhu ruang bakar I antara (600-800) oC dan ruang bakar II minimal 1200oC dengan lama pembakaran 1 jam. Hasil dari penelitian ini adalah kadar CO hasil pembakaran limbah B3 pada kondisi tanpa limbah (0 kg), 150 kg dan 300 kg masih dibawah nilai ambang batas sesuai Kep-03/ Bapedal/ 09/1995 yaitu 100 mg/Nm3. Semakin besar berat limbah B3 sampai kapasitas maksimum yang dibakar, didapatkan kadar CO yang semakin menurun sedangkan kadar CO2 semakin meningkat. Efisiensi pembakaran pada insinerator tipe reciprocating grate incinerator dengan variasi berat limbah B3 (tanpa limbah, 50 kg, dan 100 kg) yang dibakar semuanya adalah 99,99%, kondisi ini sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Kep-03/BAPEDAL/09/1995 yaitu 99,99%. Efisiensi pembakaran pada insinerator tipe reciprocating grate incinerator tidak dipengaruhi oleh variasi berat limbah B3 yang dibakar.
Industri tempe Bapak Karipan di Desa Sedenganmijen Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur merupakan home industri dengan teknologi yang sangat sederhana. Air limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai. Kedaan ini akan sangat mengganggu kesehatan lingkungan sekitar yang pada akhirnya akan mengganggu kesehatan masyarakat pengguna air sungai tersebut. Untuk mengatasi masalah lingkungan di lokasi industri tempe Bapak Karipan, maka tim dosen Teknik Lingkungan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya melalukan pengabdian kepada masyarakat melalui program VUCER dari DP2M DIKTI Depdiknas. Program yang dilaksanakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah membangun instalasi penglah air limbah (IPAL) dengan proses biofilter di industri tempe P. Karipan. Tujuan dari pengadaan IPAL adalah untuk meningkatkan kualitas lingkungan produksi, meningkatkan kualitas produk (tempe) industri tempe sehingga hygienis, meningkatkan kesejahteraan pengusaha mitra dan kenyamanan masyarakat sekitar dari gangguan cemaran akibat proses produksi industri tempe,meningkatkan rasa aman pengusaha mitra dari segala bentuk komplain (protes) masyarakat dan pihak berwenang terkait dengan pencemaran lingkungan akibat limbah cair industri tempe tersebut. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama penyebaran angket, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak air limbah pabrik tempe terhadap lingkungan sekitar. Tahap kedua pembangunan IPAL. Tahap ke tiga penyebaran angket dengan tujuan untuk mengetahui dampak limbah industri tempe terhadap lingkungan sekitar setelah dibangun instalasi pengolah air limbah. Pelaksanaan pegabdian masyarakat di pabrik tempe memberikan hasil sebagai berikut : Sebelum dilakukan pengolahan limbah cair industri tempe menggangu lingkungan sekitar, terutama menyebabkan bau busuk dan pencemaran air sungai, pengolahan limbah industri tempe milik bapak Karipan yang berada di Desa Sedengan Mijen Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo setelah diolah dengan biofilter diperoleh hasil yang sangat memuaskan dengan efisiensi penurunan rata-rata 98 %, untuk parameter BOD, COD, TSS, sehingga efluen yang dibuang ke sungai sudah memenuhi baku mutu sesuai dengan SK. Gub. Jatim No. 136 tahun 1994, Tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri, dengan dibangunnya IPAL untuk mengolah limbah cair industri tempe Bapak Karipan menjadikan lingkungan sekitar industri menjadi lebih baik,pemilik industri tempe merasa aman dari ancaman protes masyarakat terkait karena limbah cair industrinya sudah tidak mengganggu lingkungan sekitar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.