The prevalence of hypertension in Indonesia based on the results of measurements in the population aged >18 years is 34.11%. Promotive and preventive efforts are needed to increase public awareness in carrying out early detection. Health promotion through booklets can be an intervention to overcome the level of knowledge and blood pressure in patients with hypertension. This study aims to determine the effect of health promotion through booklets on knowledge and blood pressure of family members with hypertension in the Pabuaran Mekar sub-district, West Java province. Design of this study is a quasi-experimental design with one group pre-test and post-test design without control group. The research sample amounted to 35 people. The sampling technique used was purposive sampling. The research instrument consisted of a knowledge questionnaire about hypertension, a sphygmomanometer and a stethoscope. The questionnaire has been tested for validity and reliability with Cronbach's alpha value of 0,91. Data were analyzed using Wilcoxon to determine the effect of booklets on knowledge and paired t-test to determine the effect of booklets on respondent’s blood pressure. The results of the Wilcoxon test and paired t-test each obtained a p value of 0,000 (p <0,05) which indicates that health promotion through booklets has an effect on knowledge and family blood pressure in the Pabuaran Mekar sub-district, West Java Province. There is an effect of health promotion through booklets on knowledge and blood pressure of families with hypertension in the Pabuaran Mekar sub-district, West Java Province. Keywords: hypertension, health promotion, booklet, blood pressure, knowledge ABSTRAK Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia >18 tahun sebesar 34,11%. Upaya promotif dan preventif diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan deteksi dini. Promosi kesehatan melalui booklet dapat menjadi salah satu intervensi untuk mengatasi tingkat pengetahuan dan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan melalui booklet terhadap pengetahuan dan tekanan darah pada anggota keluarga dengan hipertensi di wilayah Kelurahan Pabuaran Mekar Provinsi Jawa Barat. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan one group pre test and post test design without control group. Sampel penelitian berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner pengetahuan tentang hipertensi, spyghmomanometer dan stetoskop. Kuesioner telah diuji validitas dan reliabilitas dengan nilai cronbach’s alpha 0,91. Data dianalisis menggunakan wilcoxon untuk mengetahui pengaruh booklet terhadap pengetahuan dan paired t-test untuk mengetahui pengaruh booklet terhadap tekanan darah responden. Hasil uji wilcoxon dan paired t-test masing-masing diperoleh nilai p 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa promosi kesehatan melalui booklet berpengaruh terhadap pengetahuan dan tekanan darah keluarga di wilayah Kelurahan Pabuaran Mekar Provinsi Jawa Barat. zerdapat pengaruh promosi kesehatan melalui booklet terhadap pengetahuan dan tekanan darah keluarga dengan hipertensi di wilayah Kelurahan Pabuaran Mekar Provinsi Jawa Barat. Kata kunci: hipertensi, promosi kesehatan, booklet, tekanan darah, pengetahuan
The main problems of adolescent reproductive health are behavioral problems, and lack of access to services and information. Some adolescent sexual behavior when dating has shifted and tends to lead to free sex. The increasing incidence of sexual behavior in adolescents requires treatment as early as possible to avoid unwanted things. Purpose to find out the factors related to free sex behavior in adolescents. This type of research is non-experimental with descriptive correlation using a cross-sectional approach. The research sample amounted to 76 people. The sampling technique used was Cluster Sampling. The research instrument consisted of a free sex behavior questionnaire, the value of Cronbach's alpha was 0.987. Parenting pattern 0.918. Adolescent knowledge 0.718 and peer influence 0.897. Data were analyzed using Chi-Square to determine the relationship between free sex behavior with parenting patterns, peer influence, adolescent knowledge, parental education, and family economic level. The results of the Chi-Square test obtained a p-value of 0.023 (p <0.05) meaning that there is a relationship between parenting patterns and free sex behavior, p 0.035 means that there is a relationship between adolescent knowledge and free sex behavior, p 0.035 means there is a relationship between the influence of peers with free sex behavior, the result of p 0.030 means that there is a relationship between parental education and free sex behavior, the result of p 0.042 means that there is a relationship between the economic level of the family and free sex behavior. There is a relationship between free sex behavior with parenting patterns, peer influence, adolescent knowledge, parental education, and family economic level in adolescents in the Lulut village area. It is hoped that teenagers are smart in choosing friends because friends are a very influential factor in life in adolescence. Keywords: Free Sex, Parenting Style, Peer Influence ABSTRAK Permasalahan utama kesehatan reproduksi remaja adalah masalah perilaku, kurangnya akses pelayanan dan informasi. Beberapa perilaku seksual remaja ketika berpacaran yang telah bergeser dan cenderung menjurus pada hubungan seks bebas. Meningkatnya angka kejadian perilaku seks pada remaja membutuhkan penanganan sedini mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku seks bebas pada Remaja. Jenis penelitian non eksperimental dengan deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 76 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner perilaku seks bebas didapatkan nilai cronbach’s alpha 0,987. Pola asuh orang tua 0,918. Pengetahuan remaja 0,718 dan Pengaruh teman sebaya 0,897. Data dianalisis menggunakan Chi Square untuk mengetahui hubungan antara perilaku seks bebas dengan pola asuh orang tua, pengaruh teman sebaya, pengetahuan remaja, pendidikan orang tua dan tingkat ekonomi keluarga. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p 0,023 (p<0,05) berarti ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku seks bebas, Hasil p 0,035 berarti ada hubungan pengetahuan remaja dengan perilaku seks bebas, hasil p 0,035 berarti ada hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku seks bebas, hasil p 0,030 berarti ada hubungan pendidikan orang tua dengan perilaku seks bebas, hasil p 0,042 berarti ada hubungan tingkat ekonomi keluarga dengan perilaku seks bebas. Ada hubungan antara perilaku seks bebas dengan pola asuh orang tua, pengaruh teman sebaya, pengetahuan remaja, pendidikan orang tua dan tingkat ekonomi keluarga pada remaja di wilayah desa lulut. Diharapkan remaja pintar dalam memilih teman, karena teman merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam kehidupan pada masa remaja. Kata Kunci: Seks Bebas, Pola Asuh Orang tua, Pengaruh Teman Sebaya
Pendahuluan: Penderita hipertensi menurut hasil pengukuran pada penduduk usia≥18 tahun di Indonesia sebesar 63.309.620 orang. Kepatuhan terhadap pengobatan merupakan aspek penting dalam kesehatan berkelanjutan dan kesejahteraan penderita hipertensi. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan adalah faktor sosial ekonomi, ketidaktahuan mengenai kesehatan, kurangnya dukungan dari keluarga, kurangnya dukungan dari lingkungan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada anggota keluarga dengan hipertensi. Metode penelitian: Desain penelitian ini adalah non-eksperimen dengan defkriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 76 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner kepatuhan minum obat MMAS-8, kuesioner pengetahuan, kuesioner dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan. Kuesioner pengetahuan didapatkan nilai cronbach’s alpha 0,937. Kuesioner dukungan keluarga didapatkan nilai cronbach’s alpha 0,911. Kuesioner dukungan tenaga Kesehatan didapatkan nilai cronbach’s alpha 0,870. Data dianalisis menggunakan chi-square untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan minum obat dengan pengetahuan, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan.Hasil: Hasil uji chi-square diperoleh nilai p value= 0,000 (p<0,05) hal ini berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat. Hasil chi square diperoleh nilai p value= 0,003 (p<0,05) hal ini berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat. Hasil chi square diperoleh nilai p value= 0,000 (p<0,05) hal ini berarti ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan kepatuhan minum obat.Kesimpulan: Ada hubungan antara kepatuhan minum obat dengan pengetahuan, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan pada anggota keluarga dengan hipertensi di Kelurahan Ciriung.Kata kunci: Hipertensi, kepatuhan minum obat, pengetahuan, dukungan keluarga, dukungan tenaga Kesehatan.
Gangguan siklus menstruasi dapat terjadi karena adanya beberapa faktor seperti stres, aktivitas fisik, status gizi dan usia menarche. Gangguan dalam siklus menstruasi terjadi ketika panjang durasi menstruasi yang terus berubah. Selain terjadinya perubahan pada siklus menstruasi, gangguan menstruasi juga dapat terjadi mulai dari jumlah menstruasi yang terlalu banyak atau tidak mengalami menstruasi sama sekali. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui prevalensi gangguan pada siklus menstruasi serta faktor-faktor yang berhubungan. Desain penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada 98 responden seluruh siswi di SMK IT Raflesia Depok. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dilampirkan dalam bentuk narasi dan tabel. Didapatkan hasil bahwa jumlah siswi yang mengalami siklus mentruasi normal sebanyak 55 responden (56,1%). Didapatkan usia rata-rata 16 tahun memiliki gangguan siklus menstruasi terbanyak (16,3%). Kebanyakan dari responden memiliki siklus mentruasi normal (56,1%), tingkat stres normal (45,9%), aktivitas fisik sedang (52,0%), status gizi normal (60,2%) dan usia menarche normal (71,4%). Setelah dianalisis bahwa adanya hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi dengan p-value 0,048 (<0,005) dan hubungan aktivitas fisik dengan siklus mestruasi dengan p-value 0,016 (<0,005).Kata kunci : Siklus menstruasi, tingkat stres, aktivitas fisik, status gizi, usia menarche.
Kementerian Kesehatan RI melaporkan penderita hipertensi di Indonesia berusia diatas 18 tahun, dengan 265 juta rentang usia tersebut. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan pasien hipertensi yaitu melakukan pengukuran tekanan darah, penurunan berat badan, memodifikasi diet, mengurangi asupan garam, olahraga, mengurangi konsumsi alkohol dan kafein, managemen stres, berhenti merokok dan konsumsi obat sesuai aturan dokter. Salah satu hal yang mempengaruhi tingkat kepatuhan untuk melakukan perawatan tekanan darah tinggi yaitu Self Efficacy. Meningkatkan Self Efficacy maka dapat meningkatkan kepatuhan perawatan diri penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Self efficacy dengan kepatuhan perawatan diri pada penderita hipertensi. Pancangan dekriptif kuantitatif, dengan pendekatan Cross Sectional Design. Cross Sectional. Sampel yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 94 paien hipertensi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampeling. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner Self efficacy dan kepatuhan perawatan diri. Kuesioner ini telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan nilai koefisien Cronbac’h Alpha 0,924-897. Data dianalisis menggunakan deskriptif statistic dan uji chi-square. Menunjukan Self efficacy setengahnya responden dalam kategori tinggi (51,1%). Kepatuhan perawatan diri hipertensi diperoleh setengahnya responden dalam kategori patuh (54,3%). Berdasarkan uji statistic chi-square menunjukan ada hubungan antara Self Efficacy dengan Kepatuhan Perawatan Diri Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Ragunan Provinsi DKI Jakarta. ρ-value=0,000 (<0,05). Self Efficacy berhubungan dengan Kepatuhan Perawatan Diri Pada Penderita Hipertensi. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dalam bentuk desain experimen dan jumlah sampel yang lebih banyak agar dapat diperoleh hasil yang akurat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.