Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menemukan konsep dan kemampuan memahami konsep larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dalam pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan alur berpikir induktif siswa kelas X MIA-1 SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini melibatkan 34 siswa kelas X. Data kemampuan menemukan konsep larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dikumpulkan dengan menggunakan instrumen LKS, sedangkan data pemahaman konsep larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dikumpulkan menggunakan soal tes pemahaman konsep bentuk uraian objektif. Validitas isi LKS dan soal tes pemahaman konsep ditentukan berdasarkan content validity coefficient menggunakan formula Aiken's V. Analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menemukan dan memahami konsep larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa menemukan konsep tentang larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dalam pembelajaran menggunakan LKS induktif rata-rata sebesar 91,17%. Kemampuan siswa memahami konsep tentang larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dalam pembelajaran menggunakan LKS induktif rata-rata sebesar 80,59% yang tergolong dalam kategori baik. Siswa yang memiliki kemampuan menemukan konsep yang lebih baik cenderung menunjukkan pemahaman konsep yang lebih baik pula. Kata kunci: penemuan konsep, pemahaman konsep, elektrolit, larutan nonelektrolit, lembar kerja induktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan lembar kerja siswa berorientasi keterampilan generik sains dalam pembelajaran dengan model pembelajaran discovery learning terhadap pemahaman konsep kesetimbangan kimia. Penelitian dilakukan di SMAN 4 Palangka Raya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasy experiment tipe pretest-postest control group design. Dua kelas XI IPA digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran discovery learning berbantuan lembar kerja siswa berorientasi keterampilan generik sains dan satu kelas lain sebagai kelas kontrol yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran discovery learning tanpa lembar kerja siswa berorientasi keterampilan generik sains. LKS berisi 4 kegiatan belajar yang memuat 6 (enam) keterampilan generik sains meliputi bahasa simbolik, pemodelan matematik, inferensi logika, konsistensi logika, hubungan sebab akibat dan membangun konsep. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi oleh tiga orang validator ahli dan diujicobakan. Pembelajaran penemuan (discovery learning) berbantuan LKS berorientasi KGS dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi kesetimbangan kimia. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman konsep kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas kontrol. Pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda (nilai rata-rata sebesar 87,4 untuk kelas eksperimen dan sebesar 69,6 untuk kelas kontrol). Hasil Uji Independent Sample T-test yang diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 < 0,05 artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan LKS berorientasi KGS terhadap pemahaman konsep kesetimbangan kimia siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.