Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan pola asuh makan terhadap perkembangan balitadi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan rancangan desain Cross Sectional.Sampel yang diambil adalah seluruh total populasi yang ada yaitu seluruh ibu-ibu yang mempunyai anak usia balita Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2017 sebanyak 107 orang. Hasil penelitian menunjukkan variabel peran orang tua diperoleh p value sebesar 0,019, variabel pola asuh makan diperoleh p value sebesar 0,011, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran orang tua dan pola asuh makan dengan perkembangan Balita di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2017. Disimpulkan bahwa peran orangtua berpengaruhdalam perkembangan yaitu membentuk kemampuan dan keterampilannyadalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.Sedangakan pola makan memiliki hubungan dengan perkembangan anak dimana orang tua yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang pola makan akan mampu untuk memantau dan melatih anak untuk perkembangan dengan optimal sehingga jika terjadi kelainan tumbuh kemang pada anak dapat dideteksi secara dini. Disarankan untuk orang tua, harus selalu memberikan serta meningkatkan perannya dalam memantau perkembangan anak, serta memberikan pola asuh makan yang baik.
Pasca persalinan merupakan waktu yang sangat mencemaskan bagi seorang wanita yang baru pertama kali menjadi ibu karena dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan peran barunya. Tanggung jawabnya bertambah dengan hadirnya bayi baru lahir. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh ibu untuk melakukan aktivitas dan peran barunya pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik dari fisik dan mental. Ada yang bisa menyesuaikan diri dengan baik dengan bersikap tenang dan dapat menjalankan perannya dengan baik. Tetapi ada sebagian pula yang tidak berhasil menyesuaikan diri bahkan mengalami gangguan-gangguan psikologis seperti kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peran tenaga kesehatan, dukungan teman sebaya, peran orang tua, peran suami, self efficacy dan self esteem terhadap kecemasan ibu post partum di RS Kesdam Cijantung Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain cross sectional. Analisis data menggunakan smartPLS 2.0 dan SPSS 18. Hasil pengujian hipotesis menggunakan Structural Equattion Modelling (SEM) menghasilkan temuan penelitian yakni peran tenaga kesehatan (19,20%), dukungan teman sebaya (19,59%), peran orang tua (11,75%), peran suami (23,06%), self efficacy (5,43%), dan self esteem (5,17%). Pengaruh langsung kecemasan ibu post partum sebesar 84,20% dan pengaruh tidak langsung sebesar 3,76%. Peran suami merupakan faktor dominan yang sangat mempengaruhi kecemasan ibu post partum. Peneliti menyarankan agar beberapa pihak bekerja sama untuk membantu ibu dalam menghadapi kecemasan setelah melahirkan.
Terjadi peningkatan angka pernikahan remaja rentang usia 10-19 tahun di indonesia. Hal ini berdampak buruk terhadap masa depan dan kesehatan remaja. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya dukungan tenaga kesehatan, pengetahuan, peran keluarga, gaya hidup terhadap perilaku pernikahan dini perempuan pesisir di Pelabuhan Karangantu Serang tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan aplikasi Smart PLS dan SPSS. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 70 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel perilaku pernikahan dini ditentukan oleh variabel dukungan tenaga kesehatan, pengetahuan, peran keluarga, dan gaya hidup. Ada Pengaruh langsung antara dukungan tenaga kesehatan sebesar 8,27%, pengetahuan secara langsung 1,48%, peran keluarga 22,69%, gaya hidup 24,29%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pengaruh tenaga kesehatan terhadap perilaku pernikahan dini lebih tinggi dari pada variabel yang lainnya. Sehingga Perlu adanya peningkatan dukungan dan peran aktif tenaga kesehatan dalam upaya peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi.
Penyakit ISPA merupakan salah satu penyebab kematian utama pada bayi dan balita di negara berkembang. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara gizi kurang, BBLR dan kurangnya imunisasi campak dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Kecamatan Cilandak tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Data diperoleh dari data primer melalui wawancara dan observasi dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 97 responden sebanyak 45 balita (46,4 %) mengalami ISPA, 7 balita (7,2 %) mengalami gizi kurang, 6 balita (6,2 %) memiliki riwayat BBLR, dan 16 (16,5 %) kurang mendapatkan imunisasi campak. Berdasarkan hasil analisis bivariat, nilai P-value gizi kurang=0,047, artinya ada hubungan antara gizi kurang dengan kejadian ISPA, nilai P-value BBLR=0,093, artinya tidak ada hubungan antara BBLR dengan kejadian ISPA dan nilai P-value kurangnya imunisasi campak=0,015, artinya ada hubungan antara kurangnya imunisasi campak dengan kejadian ISPA. Kesimpulannya adalah terdapat dua variabel bebas yang berhubungan dengan kejadian ISPA, yaitu gizi kurang dan kurangnya imunisasi campak. Sarannya adalah bagi orang tua yang memiliki anak yang menderita ISPA diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang ISPA serta faktor-faktor penyebabnya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan pola asuh makan terhadap perkembangan balitadi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan rancangan desain Cross Sectional.Sampel yang diambil adalah seluruh total populasi yang ada yaitu seluruh ibu-ibu yang mempunyai anak usia balita Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2017 sebanyak 107 orang. Hasil penelitian menunjukkan variabel peran orang tua diperoleh p value sebesar 0,019, variabel pola asuh makan diperoleh p value sebesar 0,011, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran orang tua dan pola asuh makan dengan perkembangan Balita di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2017. Disimpulkan bahwa peran orangtua berpengaruhdalam perkembangan yaitu membentuk kemampuan dan keterampilannyadalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Sedangakan pola makan memiliki hubungan dengan perkembangan anak dimana orang tua yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang pola makan akan mampu untuk memantau dan melatih anak untuk perkembangan dengan optimal sehingga jika terjadi kelainan tumbuh kemang pada anak dapat dideteksi secara dini. Disarankan untuk orang tua, harus selalu memberikan serta meningkatkan perannya dalam memantau perkembangan anak, serta memberikan pola asuh makan yang baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.