Perubahan iklim yang terjadi saat ini sebagai dampak ketidakeimbangan tingkat CO2 di atmosfer sebagai emisi dari penggunaan energi berbahan baku karbon serta prediksi kebutuhan akan energi dimasa depan, serta meningkatnya biaya pemenuhan kebutuhan listrik berbahan fosil terkait dua alasan yang melatarbelakangi Program Kemitraan Masyarakat ( PKM) ini dilakukan. PKM ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan sel surya sebagai sumber energi alternatif yang sangat dekat dengan kehidupan kita setiap harinya, serta latar belakang perlunya kita mempergunakan energi alternatif tersebut di harapkan mampu membuka wawasan sekaligus memberikan motivasi kepada pihak Mitra untuk melakukan pengembangan pemanfaatannya sebagai bentuk kepedulian kita terhadap masa depan bumi yang akan datang. Dengan sampainya informasi pemutakhiran serta penerapannya kepada masyarakat, hal tersebut dapat memotivasi Mitra untuk mengembangkan pemanfaatan panel surya di SMPN 462 dengan lebih baik sehingga dapat menjadi sekolah yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi listrik di sekolah tersebut. Optimalisasi tujuan PKM memerlukan keseriusan serta kepedulian dari berbagai lapisan elemen masyarakat seperti tim pelaksana, institusi tim pelaksana, serta pihak Mitra guna meningkatkan kesejahteraan kehidupan bermasyarakat serta turut menjaga kelestarian lingkungan hidup menuju Indonesia Bebas Emisi. Kata Kunci : panel surya, sel surya, energi alternatif, energi terbarukan, penyelamatan lingkungan hidup
ABSTRAKAir merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat yang tidak tergantikan, dan sumber-sumber air yang sering dimanfaatkan berasal dari air tanah. Penggunaan air tanah yang berlebihan dapat mengakibatkan penurunan permukaan tanah serta penurunan kualitas dan jumlah air tanah yang tersimpan. Beberapa langkah yang telah dilakukan untuk membatasi penggunaan air tanah, salah satunya adalah penggunaan air hujan sebagai sumber daya air alternatif melalui sistem panen hujan. Sekolah As Sholihin, Cipondoh, Kota Tangerang sebagai salah satu sekolah yang masih mengandalkan air tanah sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih. Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, tim memberikan solusi pemecahan masalah tersebut dengan menerapkan sistem panen hujan sederhana. Air hujan yang tertampung di dalam tandon dapat digunakan sebagai air wudhu dan kebutuhan air di dalam toilet. Selain itu, dengan adanya penerapan sistem panen hujan di lingkungan sekolah dapat memberikan contoh kepada masyarakat di sekitar mengenai pemanfaatan air sebagai sumber daya air alternatif melalui penerapan sistem panen hujan sederhana.Kata kunci: air hujan, panen hujan, sumber air alternatif ABSTRACT Water is one of the main irreplaceable needs of the community, and the water sources that are often used are ground water. Excessive use of groundwater can result in land subsidence and a decrease in the quality and quantity of stored groundwater. Several steps have been taken to limit the use of groundwater, one of which is the use of rainwater as an alternative water resource through a rain harvesting system. Sekolah As Sholihin, Cipondoh, Kota Tangerang as one of the schools that still relies on groundwater as a source to meet the need for clean water. Through Community Service activities, the team provided a solution to this problem by implementing a simple rain harvesting system. Rainwater that is stored in the reservoir can be used as water for ablution and water needs in the toilet. In addition, the application of a rain harvesting system in the school environment can provide an example to the surrounding community regarding the use of water as an alternative water resource through the application of a simple rain harvesting system.
Kegiatan PKM ini bertujuan untuk ikut serta dalam program Pemerintah pada proses pembelajaran tatap muka pada situasi new normal dengan membangun fasilitas penunjang protokol kesehatan salah satunya adalah wastafel dengan berbasis pada sensor otomatis untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Selain itu pemasangan instalasi panel surya untuk memanfaatkan energi panas yang berasal dari matahari untuk merubahnya menjadi energi listrik dan untuk mengatasi kebutuhan listrik PLN yang berlebihan yang akan mengakibatkan krisis listrik di kemudian hari. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan pembuatan wastafel bersensor otomatis yang terkoneksi dengan panel surya. Hasil dari kegiatan pembuatan wastafel/tempat cuci tangan berbasis sensor otomatis yang terkoneksi dengan sel surya/panel surya difokuskan pada tujuan dilaksanakannya kegiatan awal. Panel surya terpasang berkapasitas 50WP yang menghasilkan daya puncak sebesar 50 Watt. Panel surya berkapasitas 50WP yang menghasilkan daya puncak sebesar 50Watt. Tenaga surya 50Watt Polycrystalline mempunyai dimensi panel 540x670x30mm Dinding bata dengan dimensi panjang 5 meter, lebar 1,5meter dan tinggi 1,2meter dilengkapi dengan wastafel yang terpasang berjumlah 3 (tiga) buah dan berdimensi 305x345x125mm dengan kran sensor InfraRed dengan adaptor 6 VDC dengan pressure 0.05-0.6MPa dengan power 0.5W dan dimensi 12x5.5x20cm. Kegiatan pembuatan tempat cuci tangan berbasis sersor otomatis telah selesai dilaksanakan pada 25 Agustus 2022 dan mendapatkan respon yang baik oleh Mitra di lingkungan SMA Muhammadiyah 5 Tebet dan berlangsung sesuai dengan perencanaan. Dapat disimpulkan bahwa edukasi dan pembelajaran kepada masyarakat melalui kegiatan ini mengenai pemanfaatan energi matahari melalui penggunaan panel surya/sel surya untuk melepaskan ketergantungan terhadap listrik yang berasal dari batubara.
Dalam beberapa tahun terakhir ini banjir dan kekeringan terjadi diberbagai tempat di Indonesia. Pulau Jawa termasuk salah satu wilayah kepulauan yang sering mengalami banjir. Pada musim hujan bencana banjir menyebabkan beberapa kota besar terendam. Jakarta sempat beberapa kali terkena bencana banjir yang cukup parah. Kejadian banjir yang terjadi di tahun 2007 menyebabkan kurang lebih 60% wilayah DKI terendam air dengan kedalaman mencapai lebih dari 5 meter. Mitra PKM merupakan bangunan sekolah menengah pertama negeri yang terletak di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Wilayah Mitra beberapa tahun terakhir mengalami bencana banjir, hal tersebut cukup mengganggu proses belajar mengajar di wilayah Mitra. Krisis air bersih juga terjadi di wilayah Mitra, hal ini diakibatkan lokasi Mitra yang cukup berdekatan dengan bangunan-bangunan perkantoran yang memiliki kebutuhan air bersih yang cukup besar. Curah hujan rata-rata di Indonesia adalah 2779 mm per tahun, di Jakarta sekitar 2500 mm per tahun, dengan jumlah air hari hujan 180 hari/tahun. Dengan rata-rata curah hujan yang cukup besar merupakan potensi sumber daya air yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dengan potensi sumber daya air yang ada maka diperlukan adanya usaha-usaha untuk memanfaatkan sumber daya air khususnya air hujan, salah satunya adalah dengan cara membuat teknik peresapan air ke dalam tanah berupa sumur resapan. Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan dapat mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai bagaimana cara menanggulangi banjir pada skala kecil yaitu pada tingkat rumah tangga sampai ke tingkat yang lebih luas lagi, sekolah, bangunan-bangunan perkantoran, dan lain-lain dengan menggunakanteknologi sumur resapan dalam menangani banjir dan konservasi air tanah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.