The objectives of this study were to investigate the prevalence and the characteristics of pressure ulcers (PU) in community‐dwelling older adults in Indonesia, including specific characteristics of the PU patients and their use of formal and informal care. A cross‐sectional design was used for the study, with 325 participants aged 60 years or older, randomly chosen from the general community. The overall PU prevalence and the PU prevalence excluding category 1 were 10.8% (95% confidence interval [CI], 5.8‐15.8) and 5.2% (95% CI 0.2‐10.2), respectively. Category 1 PUs were mostly (34.3%) located on knees and toes, while category 2 and higher PUs were mostly (70.4%) located on the shoulder, sacrum, and hip. The main factors that contributed strongly to PUs among older adults in the community were the degree of physical activity, problems with sensory perception, and having a history of stroke. None of the participants with a PU received wound care or information about PUs from formal caregivers and only 11.4% received wound care from family caregivers. This study shows that pressure ulcers in community‐dwelling older adults in Indonesia are a relevant and largely unaddressed problem. Developing an intervention program to manage the PU problem in the community is recommended.
Masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada remaja adalah merokok. Penyebab yang paling berperan adalah pengaruh media audio visual, salah satu diantaranya yaitu iklan rokok. Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangannya adalah kegiatan promosi kesehatan dengan media yang mudah diakses, menarik dan sesuai dengan karakteristik remaja yaitu film. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perancangan dan pembuatan media promosi kesehatan film pendek yang efektif tentang rokok dan bahayanya. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2015 sampai dengan Januari 2016 yang disusun menggunakan desain kualitatif dengan paradigma kontruktivisme melalui metode kajian literatur dari 35 jurnal dan 16 buku teks dari internet dan perguruan tinggi. Hasil penelitian menyatakan jenis film yang efektif untuk menyampaikan pesan kesehatan khususnya tentang bahaya rokok harus memiliki 9 (sembilan) komponen pendukung yaitu tujuan pembuatan film, tema film, konten atau isi pesan, alur cerita yang jelas, konflik yang terjadi dalam cerita film, bahasa film, durasi penayangan film, tata artistik yang dikemas nyata untuk menarik dan menguatkan cerita serta penokohan yang ditampilkan dalam cerita film. Pada akhirnya remaja sebagai target penonton dapat tertarik dan antusias untuk melihat film tersebut dan dapat memperoleh pengetahuan yang lengkap, jelas dan benar, yang berujung pada peningkatan sikap serta menumbuhkan motivasi.Kata kunci : film, merokok, promosi kesehatan, remaja
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.