ABSTRAK 022; OR=2,917 (CI 95%, 1,809),006; OR=3,683 (CI 95%, 1,873) dan penggunaan kelambu dengan 016; OR=3,300 (CI 95%, 1,187) 022; OR=2,917 (95% CI, 1,249 to 6,809),006; OR=3,683 (95% CI, 1,529 to 8,873) and the use of nets with 016; OR =3,300 (95% CI, 1,330 to 8.,87) with the incidence of malaria in the Durian Luncuk Village. According to the research we suggest the community can participate in reducing the incidence of malaria in the Durian Luncuk Village by increasing public awareness of the importance of using mosquito nets while sleeping Keywords: Malaria, temperature, humidity and the use of mosquito nets.
Abstrak Latar Belakang : Hasil observasi ditemukan bahwa 8 dari 10 tenaga kerja hanya menggunakan kacamata biasa namun dalam jangka waktu 3 tahun bekerja mereka merasakan keluhan pada mata dan gangguan penglihatan. Pekerja rata-rata bekerja selama 8 jam dalam sehari. Risiko bahaya yang ada pada pekerjaan las adalah debu, gas, sengatan listrik, cahaya dan sinar, radiasi panas, bahaya ledakan, bahaya kebakaran, dan bahaya percikan las. Pada mata, sinar tersebut dapat mengakibatkan iritasi dan penyakit mata Metode : analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor penelitian observasi atau pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu saat secara bersamaan/point time aprroach. Tujuan : Penelitian ini merupakan analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan mata pada pekerja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja las yang berjumlah 106 orang. Proses penelitian dilakukan pada tanggal 4-23 Agustus Tahun 2017 di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjab Barat. Data dianalisis secara univariat dan bivariat Hasil : Hasil penelitian secara univariat diperoleh bahwa sebagian besar (56,6%) lingkungan kerja baik, (84,0%) responden dalam masa kerja bersisiko, (68,9%) responden menggunakan kaca mata standar APD dan (74,5%) responden mengalami keluhan mata. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara lingkungan kerja dengan p-value= 0,019, masa kerja dengan p-value= 0,000 dan pemakaian APD dengan p-value= 0,022 terhadap keluhan mata pada pekerja las. Saran : Diharapkan pemilik usaha bengkel las menerapkan lingkungan kerja yang baik diantaranya adanya aturan dan SOP dalam bekerja maupun kelengkapan dan fasilitas APD yang sesuai dengan standar. Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Masa Kerja, Pemakaian APD, Keluhan Mata Abstract Background : Observations found that 8 out of 10 laborers only used regular glasses but within 3 years of working they felt complaints on the eyes and impaired vision. Workers work on average for 8 hours a day. The hazards present in welding work are dust, gas, electric shock, light and light, heat radiation, explosion hazard, fire hazard, and the dangers of weld splashes. In the eyes, these rays can cause irritation and eye disease Method : This research is an analytic with cross sectional approach which is aimed to know the factors related to eye complaints to the workers. Population in this research is all welder worker which amounted to 106 people. The research process was conducted on August 4-23 Year 2017 in District Tungkal Ilir West Tanjab Regency. Data were analyzed univariat and bivariate Results : The result of univariate research showed that most (56,6%) good work environment, (84,0%) respondent in working period at risk, (68,9%) respondents using standard APD eye glass and (74,5%) respondent have eye complaints. The result of bivariate analysis using chi-square test shows that there is a relation between work environment with p-value = 0,019, working period with p-value = 0,000 and APD usage with p-value = 0,022 to eye complaints on welding workers. Conclusion : It is expected that the owner of the welding workshop to implement a good working environment such as the rules and SOPs in the work and completeness and facilities of PPE in accordance with the standards. Key words: Work Environment, Work Period, Use of PPE, Eye Complaint
Miopia merupakan anomali mata yang paling sering terjadi dan telah diakui sebagai faktor risiko terjadinya glaukoma yang dipengaruhi adanya tekanan bola mata. Pada umumnya, peningkatan tekanan intraokuler (TIO) pada miopia dikaitkan dengan glaukoma sudut terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik penderita miopia yang disertai dengan tekanan intraokuler tinggi pada pasien di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar pada tahun 2017-2019. Penelitian ini bersifat observational analitik. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria pasein yang melakukan pemeriksaan TIO dengan mengunakan alat tonometri non-kontak berdasarkan data rekam medik sebanyak 160 pasien miopia di BKMM pada tahun 2017-2019. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan penelitian didapatkan TIO meningkat (>20 mmHg) sebanyak 15 (9.4%) pasein. Sebagai besar pada jenis kelamin perempuan memiliki TIO lebih tinggi sebanyak 11 (9.5%), pada usia dewasa muda terbanyak dalam rentangan 21-30 tahun berjumlah 5 (9.1%) pasien, dan berdasarkan kategori derajat miopia ditemukan TIO tinggi pada kasus miopia berat dan sedang sebanyak 11 (17.5%) pasien. Hasil uji chi-Square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara mopia dengan tekanan Intraokular (p=0.011) dimana semakin tinggi derajat miopia menunjukan peningkatan TIO pada kasus.
Background: The development of baby weight is one way to see the growth of weight in babies, which is seen from breast milk and the way mothers provide breastfeeding techniques to their babies. Because breastfeeding can increase nutritional intake and provide an abundance of love that is useful for baby development. As for the correct breastfeeding technique is a way of giving breast milk to the baby with the attachment and position of the mother. [1] Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between breastfeeding techniques and increased baby weight. Method: The type of research used is the Analytical method with a Cross Sectional Study Approach, where the research object is only observed once and measurements are made on the status of the character or variable of the object at the time of examination by approaching and collecting data at the same time. This study uses a purposive sampling technique with a total of 30 respondents. The samples in this study were some breastfeeding mothers who had babies aged 7-10 weeks. Results: Based on statistical tests using chi square, obtained p-value of 0.001 which is smaller than = 0.05, so Ho is rejected and Ha is accepted, which means that there is a relationship between breastfeeding technique and increased baby weight. Keywords: Breastfeeding Techniques, Baby Weight Gain
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.