Kemajuan dunia teknologi dibidang kontruksi semakin berkembang tidak terpisah dari pengelasan, pada penelitian perbandingan jenis pengelasan ini didapatkan indentifikasi suatu masalah, dimana belum ditemukan perbandingan hasil dari pengelasan SMAW dan pengelasan MIG pada posisi 3G. pada penelitian perbandingan jenis pengelasan ini mempunyai tujuan menemukan hasil dari perbandingan pengelasan las SMAW dengan las MIG pada posisi 3G. Penelitian ini menggunakan material JIS G3101 SS400. Penelitian ini menggunakan jenis metode eksperimen yang dimulai dengan pembuatan kampuh V pada spesimen, melakukan pengelasan spesimen, dengan membuat bentuk spesimen yang sesuai dengan standar ASTM E190. Untuk pengambilan data sebanyak 10 spesimen dimana, 5 pengelasan las SMAW dan 5 spesimen pengelasan las MIG. Setelah melakukan uji bending tiap-tiap spesimen dianalisa agar dapat dirumuskan kesimpulan dimana, angkanya yang tertingi maka spesimen tersebut yang mempunyai nilai kekuatan lebih baik, dengan hasil penelitian yang didapatkan oleh spesimen, dengan proses pembuatan ukuran spesimen dan pengelasan serta menguji hasil pada spesimen dengan bantuan mesin bending test, dengan ditemukan nilai rata-rata pengelasan SMAW awal terjadinya retakan 2 mm pada sudut 160,8 dengan beban sebesar 8,3 KN. Pada spesimen las MIG nilai rata-rata awal terjadi retakan 2,4 mm pada sudut 176,2 dengan beban sebesar 1,82 KN. Hasil pebandingan kekuatan pengelasan pada material JIS G3101 SS400 dengan jenis pengelasan SMAW lebih tinggi dari hasil pengelasan las MIG.
Praktek kerja industri ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Praktek kerja industri ini diharapkan mampu menciptakan tenaga kerja yang profesional dan dapat menumbuhkan minat siswa dalam membuka usaha dibidang yang diinginkan. Karena menurut data masih banyak dari lulusan pendidikan yang menganggur sehingga persaingan antar lulusan tinggi, salah satu jawaban untuk mengatasi hal ini diperlukan pola pikir untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri atau berwirausaha. Minat untuk berwirausaha siswa diharapkan muncul atau timbul pada saat menjalani poses pembelajaran baik di sekolah maupun pada saat menjalankan praktek kerja industri karena dengan banyaknya siswa yang minat untuk membuka usaha maka akan berdampak terhadap semakin besar nya lapangan pekerjaan dan berkurangnya pengangguran yang bergantung terhadap lowongan pekerjaan. Tujuan dari riset ini yaitu meemperoleh korelasi pengetahuan praktek kerja industri terhadap minat berwirausaha. Riset kuantitatif diterapkan, populasi penilitian yaitu siswa kelas 12 SMK Negeri 1 Ranah Ampek Hulu Tapan sebanyak 109 orang dan pada penelitian ini dengan sampel sebanyak 52 orang. Hasil uji hipotesi diketahui nilai sigfikansi atau sig. (2-tailed) 0,000, Dikarenakan data sig 2- tailed 0,000 < 0,05. maka diartikan terdapat korelasi yang tinggi antara variabel x dan variabel y, dan data koefisiens corelasi diketahui sebesar 0,75 (sedang). Yang artinya ada korelasi yang positif antar variabel x dan variabel y, yang harga koefisien korelasinya sebesar 0,75 (sedang). Berdasarkan dari hasil kajian bisa disimpulkan terdapat korelasi yang postif antara praktek kerja industri dengan minat siswa dalam berwirausaha dengan besar korelasi sebesar 0,75.
Fasilitas bengkel ialah salah satu faktor yang diperhatikan guna mengembangkan ilmu siswa, kurangnya alat yang ada di workshop membuat peralatan yang tidak layak untuk digunakan secara maksimal, dari permasalahan tersebut dapat membuat siswa kelas X kebetulan siswa baru belum mengenal tentang alat workshop di sekolah, yang membuat tidak cukupnya minat siswa dalam menjalani pembelajaran terutama pembelajaran Dasar Perancangan Teknik Mesin yang berkaitan langsung oleh bengkel yang ada di sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk megetahui hubungan alat bengkel dengan minat belajarr siswa pada Mata Pelajaran Basis Perancangan Teknik Mesin. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil analisa data dapat diketahui hubungan fasilitas bengkel Teknik Mesin SMK Negeri 5 Padang tentang minat belajar siswa pada mata diklat Pekerjaan Dasar Teknik Mesin mengenai pembelajaran PDTM diperoleh informasi bahwa hubungan fasilitas terhadap minat belajar pada seluruh indikator didapatkan rata-rata sebesar 83,98% dikategorikan baik. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, nilai hubungan dari hasil data angket dengan sampel sebanyak 67 responden didapatkan 24 item pernyataan dengan skor 1-4, persentase responden sebesar 83,98%. Hubungan Fasilitas dengan minat belajar mengenai pembelajaran PDTM dapat dikategorikan Cukup dengan melihat hasil persentase dari capaian responden yang di dapat melalui angket.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.