Da'wah has a very important position in building a religious understanding of society for the benefit of nowdays and hereafter life. This study aims to describe the activities of da'wah of kiai on the northern coast, especially Blimbing Village, Paciran District, Lamongan City, the majority of people work as fishermen and traders, who have a hard character. Research method This research uses qualitative approach with data collection technique through observation, interview and documentation from 2016 to 2017. Informants in this study are kiai and mad’u (Blimbing Village community). The analysis uses the Miles-Huberman model, in which the instrumental, value, affective, and traditional rationalities of Max Weber are intertwined with one another. Result of research: firstly, da'wah of kiai with bi al qaul of lecture method delivered through pulpit after prayer jamaah subuh. Second, the method of mauidhah hasanah and mujadalah is done with a personal approach through informal dialogue outside the pulpit. Third, bi al-af'al approach by da'i motivation giving mad’u in everyday life. Fourth, da’wah of al-kitabah by publishing periodic bulletins. From these various da'i approaches, he is able to provide changes in motivation and understanding of religion for coastal community.Dakwah mempunyai posisi yang sangat penting dalam membangun pemahaman beragama masyarakat untuk kepentingan kehidupan duniawi maupun ukhrowi. Riset ini bertujuan untuk melihat aktivitas dakwah para kiai di pesisir utara khususnya Desa Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, mayoritas masyarakat berprofesi sebagai nelayan dan pedagang, yang mempunyai karakter keras. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi pada tahun 2016-2017. Informan dalam penelitian ini adalah kiai dan mad’u (masyarakat desa Blimbing). Analisis data menggunakan model Miles-Huberman. Hasil penelitian menjelaskan bahwa, pertama, dakwah para kiai dengan bi al qaul yakni, pendekatan ceramah disampaikan melalui mimbar setelah jamaah shalat subuh. Kedua, metode mauidhah hasanah dan mujadalah dilaksanakan dengan pendekatan secara personal melalui dialog secara informal di luar mimbar. Ketiga, pendekatan bi al-af’al dengan memberikan motivasi para da’i kepada mad’u dalam kehidupan sehari-hari. Keempat, dakwah bi al kitabah dengan menerbitkan bulletin berkala. Dari berbagai pendekatan tersebut, da’i mampu memberikan perubahan dalam motivasi dan pemahaman beragama masyarakat pesisir Kabupaten Lamongan.
<p>Masih terjadinya kesenjangan dalam dunia pendidikan formal seperti perbedaan status sosial, perbedaan agama atau kepercayaan/keyakinan membuat di beberapa daerah terjadi kesenjangan yang mengakibatkan berbedanya suatu kebijakan. Salah satu fenomena yang terjadi dialami siswa yang berasal dari keluarga Samin. Permasalahan yang muncul adalah belum diakuinya kepercayaan warga samin dalam sistem administrasi sehingga munculah keresahan warga Samin atas aturan yang berlaku. Melihat problem tersebut penelitian ini bertujuan melihat sejauhmana proses pendidikan yang didapatkan kaum samin (sedulur sikep) yang tergolong masyarakat minoritas. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan grounded research. Teknik pengumpulan data menggunakan snowball sampling dengan mengambil beberapa informan kunci. Hasil dari kajian ini didapatkan bahwa kaum Samin (Sedulur Sikep) sendiri sudah mulai terbuka dan menerima aturan-aturan dari pemerintah, mulai bisa menerima agama mayoritas dan mengikuti aturan yang berlaku di masyarakat meskipun dalam benak hati mereka tetap ingin memperoleh hak yang sama dan dihargai atas kepercayaan yang diyakininya.</p><p><strong>Kata kunci: pendidikan formal, minoritas, samin</strong></p><p><em>M</em><em>I</em><em>NORITY </em><em>E</em><em>DU</em><em>C</em><em>A</em><em>TI</em><em>O</em><em>N</em><em>.</em><em> </em><em>The disparities in formal education </em><em>s</em><em>u</em><em>c</em><em>h </em><em>as social status, religion or belief/faith </em><em>di</em><em>fferences make gaps </em><em>i</em><em>n some areas. It leads the different policy. One of the phenomena is experienced by students who come from Samin family. The problem is that their belief is not admitted by administrative system so they are still anxious with the applicable rules. Based on that problem, this study aims to examine the extent of the educational process that obtained by Samin (Sedulur Sikep) belonging to minority. This research was qualitative research with grounded approach. Data collection techniques used snowball sampling which took several key informants. The results of this study showed that Saminists (Sedulur Sikep) itself has begun to open and accept the rules of the government, the religion of the majority and follow the rules that are applied in the community. Even in their minds of hearts, they still want to acquire the same rights and their belief can be appreciated.</em></p><p><strong><strong><em>Keywords</em></strong><em>: formal education, minority, Samin.</em><br /></strong></p>
Islam di Nusantara dikenal sebagai Islam moderat dan terkait dengan budaya Nusantara. Adapun budaya Nusantara merupakan bagian dari nilai-nilai Islam. Sebagai ulama di Kesultanan Riau-Lingga pada masa itu, Raja Ali Haji berada pada posisi strategis, karena ia bagian dari pusaran kekuasaan. Setelah selesai menunaikan ibadah haji, sekaligus belajar Islam di Makkah dan Madinah, ia dan ayahnya bersama dengan Yang Dipertuan Muda menggerakkan kegiatan keagamaan dengan mengundang beberapa ulama yang menjadi bagian dari jaringan ulama di Nusantara. Para ulama Nusantara yang menyebarkan Islam dan menggerakkan kegiatan keagamaan di Nusantara sudah diakui kredibilitasnya. Mereka para ulama yang sangat mengerti Islam dan memahami syariat Islam dengan baik. Para Ulama Nusantara tersebut, termasuk Raja Ali Haji, tentu mampu memilah bagian-bagian mana dari prinsip-prinsip ajaran Islam yang boleh dimodifikasi dan bagian-bagian mana saja yang tidak boleh dimodifikasi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.