No abstract

No abstract

No abstract

Research on alley cropping was conducted as it contributes to soil and water conservation, in addition to improves landscapes aesthetics. This cropping system was introduced to farmers in the small island of Poteran, Sumenep Regency. Farmers on this island generally have narrow land and limited capital, hence intensification of farming with small capital but maximum production and income is needed. In an effort to obtain a high income, it is necessary to find the optimal spatial arrangement between hedgerowspace and alley crops space. The spatial planning model reserached included three scenarios, i.e. two row, three row and four row moringa hedge crop by combining corn, peanut, and cassava as alley crops.To obtain optimal scenario, this research used alley cropping data from previous research conducted in Talango Village, Poteran Island, on an area of 0.16 ha. Subsequently, a linear program supported by a solver application in Microsoft Excel was used to determine the optimum spatial arrangement scenario. The results showed a two-row moringa scenario with cassava as alley crop produced the highest income with the lowest cost.

Tanaman kelor (Moringa Oleifera(L) tumbuh baik di pekarangan tanpaadanya teknik budidaya. Saat ini penelitian tentang MoringaOleifera(L) lebihbanyak di bidang farmakologinya saja, oleh karena itu perlu adanya penelitian dibidang teknik budidaya yang tepat. Teknik budidaya dengan pemangkasan yangtepat diharapkan mampu menghasilkan produksi yang lebih baik. Penelitian inimencoba mengidentifikasi pengaruh pemangkasan terhadap respon pertumbuhantanaman kelor (Moringa Oleifera(L)) dalam meningkatkan komponen hasilproduksi lebih baik atau tidak jika diberikan perlakuan pemangkasan.Hasilpengamatan pada umur 90 HST terlihat bahwa semua parameter yang diujikanterhadap komponen pertumbuhan dan produksi biomas genotipe MoringaOleifera (L) berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan pemangkasan.Perlakuan teknik pemangkasan dengan ketinggian 120 cm dari atas permukaantanah menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman Moringa oleifera (L)tertinggi. Berdasarkan data hasil pengamatan respon pertumbuhan genotipeMoringa Oleifera (L) dalam meningkatkan komponen hasil produksimengindikasikan bahwa dengan perlakuan pemangkasan 120 cm dari permukaantanah yang berpengaruh sangat nyata. Oleh karena itu untuk teknik pemangkasantanaman Moringa Oleifera (L) perlakuan pemangkasan 120 cm yang dapatmeningkatkan komponen hasil produksi.