Jagung adalah salah satu bahan makanan yang sangat potensial dijadikan produksi berbagai makanan. Hasil panennya melimpah di Indonesia, begitu pula dengan limbah bonggol jagung yang dihasilkan. Bonggl jagung merupakan bahan lignoselulosa yang berpotensi tinggi untuk diolah menjadi berbagai produk. Gula sederhana yang dihasilkan dapat dimanfaatkan antara lain untuk bioetanol, asam karboksila tdan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan glukosa dari limbah bonggol jagung. Hidrolisis asam encer dari bonggol jagung untuk produksi glukosa mengalami hambatan karena adanya lignin. Untuk menghilangkan lignin yang terkandung didalam bonggol jagung digunakan proses delignifikasi basa menggunakan larutan NaOH dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% dengan waktu selama 4 jam. Dari penelitian yang telah dilakukan hasil menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH yang optimal untuk pengurangan lignin adalah konsentrasi 15% dengan kadar lignin yang diperoleh yaitu sebesar 5%. Bonggol jagung yang telah didelignifikasi selanjutnya dihidrolisis menggunakan larutan H2SO4dengan konsentrasi 0.75%. Waktu yang digunakan bervariasi yaitu 60 menit, 120 menit, 180 menit dan 240 menit dan suhu yang digunakan yaitu 80oC, 90 oC dan 100oC. Setelah dianalisis kandungan glukosanya menggunakan spectrometer didapatkan glukosatertinggi yaitu sebesar 19% pada suhu 100oC dan pada waktu 240 menit.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan air salah satu sumber yang digunakan adalah air tanah dengan menggunakan sumur gali.. Parameter yang terdapat adalah kekeruhan, kesadahan, pH dan kadar Fe sehingga sebelum digunakan air sumur memerlukan pengolahan terlebih dahulu. Salah satu pengolahan pendahuluan pada air sumur yaitu dengan memakai reaktor roughing filter aliran horizontal. Roughing Filter merupakan salah satu jenis pengolahan pendahuluan yang paling umum dipakai untuk penyediaan air bersih. Roughing filter menggunakan media dengan ukuran yang jauh lebih kasar dibandingkan dengan slow filtration maupun rapid filtration. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan dari reaktor roughing filter dalam menurunkan kadar kekeruhan, kesadahan, pH dan kadar Fe dengan variasi ketinggian media, dan waktu operasional. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan roughing filter aliran horizontal, menggunakan media filter zeolit, pasir silika dan karbon aktif. Variabel media zeolit 5 cm : gpasir silika 15 cm, karbon aktif 15 cm (PI) : zeolit 10 cm : pasir silika 15 cm, karbon aktif 15 cm (P2) zeolit 15 cm : pasir silika 15 cm, karbon aktif 15 cm (P3). Variasi waktu operasional roughing filter dari 4,6,8,dan 10 jam, dimulai saat air sumur masuk pada alat roughing filter. Metode analisa yang dipakai untuk mengetahui kekeruhan digunakan turbidimetri, kesadahan digunakan titrasi, pH menggunakan pH meter dan kadar Fe menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Hasil penelitian menunjukkan bahwa roughing filter aliran horizontal dengan media zeolit, pasir silika dan karbon aktif memiliki kemampuan dalam menurunkan kandungan kekeruhan, kesadahan, pH dan kadar Fe. Roughing filter aliran horizontal dengan menggunakan media zeolit, pasir silika dan karbon aktif efektif menurunkan konsentrasi kekeruhan, kesadahan, pH dan kadar Fe air sumur Desa Blang Pulo masing-masing sebesar 99,27%, 23,38%, 6,99 % dan 68,12%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.