Penelitian ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap kebudayaan-kebudayaan maritim yang dimiliki oleh Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuhi budaya- budaya maritim yang diciptakan oleh Suku Mandar. Metode yang dgunakan dalam penelitian ini adalah metode Study Literatur, yang dimana penelitiannya dimulai dengan mencari-berbagai sumber lalu difahami sebelum diambil yang sekiranya sesuai dengan tujua penelitian ini. Adapun berdasarkan penelitian ini, terdapat sebuah fakta bahwa Suku Mandar merupakan suku yang berbudaya maritin dan berada di sekitar Segitiga Emas Nusantara. Budaya-budaya maritim yang dihasilkan adalah budaya yang berkaitan dengan teknologi perikanan. Adapun budaya-budayanya adalah Perahu Sandeq yang artinya runcing, Festival Sandeq race yang merupakan bentuk upaya unutk melestarikan kapal Sandeq yang mulai tergantikan oleh perahu bertenaga mesin, dan yang terakhir adalah Rumpon. Rumpon merupakan alat penangkapan ikan khas Suku Mandar.
Tulisan ini membahas mengenai sejarah kerajaan samudera pasai pada tahun 1297-1326M sreta peran sultan Malikussaleh dalam perkembangan kerajaan samudera pasai dan pemanfaatan pengelolan situs caggar budaya makam sultan Malikussaleh. Penelitian lni bertujuan untuk mengidentifikasi peran sultan Malikussaleh dalam perkembangan kerajaan samudera pasai dan peninggalan kerajaan samudera pasai sebagai situs cagar budaya masyarakat. Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini memuat 4 jenis tahapan yaitu, heuristik, kritik sumber, interprestasi, dan historiografi. Jenis sumber yang digunakan dalam penulisan penelitian ini yaitu sumber dari studi kepustakaan dengan teknis analisis sejarah dengan menggunakan penafsiran dalam fakta sejarah yang meliputi buku-buku, dokumen, dan jurnal yang berkaitan dengan kerajaan samudera pasai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Malik al-Saleh (Malikussaleh) adalah nama baru Meurah Silu setelah ia masuk Islam, dan merupakan sultan Islam pertama di Indonesia. Berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M). Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak. Peran sultan pada masa kerajaan samudera pasai merupakan hal sentral dalam proses perkembangan islam di Aceh. Keberadaan Samudra Pasai diperkuat dengan penemuan artefak-artefak pada zaman pemerintahan Samudra Pasai seperti mata uang dirham, tempat pemakaman, batu nisan dan cakra donya yang merupakan sebuah lonceng yang bisa dibilang keramat.
Pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia dihubungkan oleh Selat Sunda, yang juga menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Samudera Hindia terhubung dengan wilayah laut Asia Selatan juga. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui kepentingan strategis Indonesia dalam konektivitas laut Asia Selatan dengan menggunakan pendekatan literature review dan metode sejarah. Selat Sunda di Indonesia merupakan salah satu dari empat titik strategis di Indonesia yang dilalui 40% kapal dagang asing, menurut data yang dianalisis. Samudera Hindia di ujung terluar Indonesia dan Laut Jawa di pedalaman Laut Indonesia diyakini berperan penting dalam mentransmisikan sinyal-sinyal dinamika laut yang terjadi di perbatasan hubungan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Asia Selatan telah terjalin sejak sebelum era reformasi, di kedua kawasan yang terdiri dari negara-negara yang tidak sosialis, terindustrialisasi, atau maju.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang kebijakan dan strategi pertahanan Indonesia dengan membahas permasalahan yang berkaitan dengan kasus konflik di Laut Cina Selatan. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dan strategi pertahanan Indonesia guna mengantisipasi konflik Laut Cina Selatan belumlah berjalan dengan baik. Ditemukan bahwa kebijakan dan strategi pertahanan belum sejalan dengan kebijakan luar negeri yang memberikan perhatian khusus pada dinamika kawasan Asia Tenggara wilayah Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yang memiliki wilayah terluas baik di darat dan dilaut, dalam hal ini termasuk yang berada di kawasasn Laut Cina Selatan. Yang dimana dalam hal iini cara yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia diniai masih berjalan belum secara efektif dan dinilai belum mengatasi permasalahan Laut Cina Selatan yang terjadi bahkan hingga kini
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.