Leptospirosis merupakan zoonosis yang diakibatkan bakteri Leptospira sp. Sumber infeksi pada manusia biasanya akibat kontak secara langsung atau tidak langsung dengan urin hewan yang terinfeksi. Leptospirosis merupakan zoonosis yang paling luas tersebar di seluruh dunia, kecuali daerah kutub. Sejumlah 300.000 sampai 500.000 kasus Leptospirosis berat terjadi setiap tahun. Kabupaten Bantul merupakan daerah dengan kasus terbanyak penyakit Leptospirosis pada tahun 2015-2016 di D.I. Yogyakarta. Pada tahun 2017, kasus terbanyak terjadi pada 6 kecamatan di Kabupaten Bantul yaitu Kecamatan Pundong, Kecamatan Bambanglipuro, Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Jetis, Kecamatan Pajangan, dan Kecamatan Sedayu dengan total kasus sebanyak 48 kasus. Dalam pengendalian penyakit Leptospirosis diperlukan suatu informasi yang secara terintegrasi mampu mengolah data spasial dan non spasial secara efektif dan efisien. Salah satu sistem yang dapat menjadi alternatif solusi yaitu Sistem Informasi Geografis. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian studi kasus kontrol. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 responden terdiri dari 48 responden kasus dan 48 responden kontrol. Metode analisis data dengan analisis spasial, analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan analisis bivariat menunjukkan bahwa semua variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikat yaitu keberadaan tikus di dalam maupun di luar rumah (p = 0,002), keberadaan hewan peliharaan (p = 0,012).
DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di indonesia, DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Kejadian paling tinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul. Di wilayah kerja puskesmas Kasihan II di desa Tirtonirmolo dan desa Ngestiharjo Kabupaten Bantul terdapat 29 kasus DBD pada Tahun 2017. Mengetahui faktor-faktor terjadinya DBD dan angka kejadian DBD serta mengetahui informasi terkait kejadian penyakit DBD dengan menggunakan metode SIG di wilayah kerja puskesmas kasihan II Kabupaten Bantul. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Case Control dengan Sampel 58 yaitu 29 kasus dan 29 kontrol terhadap kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II,Bantul,Yogyakarta pada bulan Oktober 2018. Analisa data yang digunakan adalah analisis kuantitatif menggunakan Chi Square. Faktor lingkungan dan faktor perilaku masyarakat mempengaruhi terjadinya penyakit DBD yang dapat meningkatkan risiko terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD) dan peta buffer yang menjelaskan jarak terbang nyamuk pada jarak 100 meter, 300 meter dan 500 meter, dan berdasarkan analisis spasial menunjukkan adanya klaster. Faktor yang dapat meningkatkan DBD keberadaan barang bekas, pagar rumah yang dapat menampung air, ventilasi atau cahaya matahari yan masuk dalam rumah, responden yang pernah menderita DBD, penularan DBD melalui tetangga atau teman sekolah, kebiasaan menutup tempat penampungan air.
Maternal mortality rate (MMR) has become an important indicator of public health status. MMR describes the number of women who died from a cause of death related to a pregnancy disorder or their treatment (excluding accidents or incidental cases) during pregnancy, childbirth and in the puerperium (42 days after delivery) without taking into account the length of pregnancy per 100,000 live births. Maternal Mortality Cases in Kebumen District from 2012-2016 can be seen that there has been an increase in the last two years ie 2015 and 2016. The latest data of 2016 was recorded at 80.01 Per 100,000 Birth of Life (KH). As for the target RPJMD is 49 per 100,000 KH which means the number of achievements Kebumen still far from the expected target. Analysis of the distribution of existing cases is already in the form of mapping but only at the point of the kecamatan. This type of research used quantitative descriptive research with the design of a case-control study. The sample for this study is 32 respondents were 16 case respondents and 16 respondents control. Data analysis method with spatial analysis, univariate and bivariate analyzes with logistic regretion test with 95% confidence level. Univariate Analysis were 16 case respondents and 16 respondents control. Based on bivariate analysis indicated that independent variables were have relationship with dependent variable that is the distance of house to puskesmas (p = 0,000) and travel time to puskesmas (p = 0,000). Another factor that influences is the existing road conditions in Kebumen. After the research on respondents, it can be concluded that there is a significant relationship between the distance and travel time with the incidence of maternal mortality in Kebumen.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.