The objective of this paper is to identify the current state of cloud business model adoption in Indonesia. We use an exploratory case study approach, since the number of publications on this topic is limited. We conducted 12 case studies with cloud service providers in Indonesia, which consisted of interviews and document studies. The analysis of our interviews revealed that the cloud business model adoption in Indonesia is mainly initiated by the local IT services providers. We also found that market demand was the main triggering factor for adopting the cloud business model. One of the key benefits that was mentioned, is the positive trend in revenue gains. The most encountered challenge for Indonesian cloud service providers is the low speed of internet connection in rural areas. The findings revealed from our study can serve as reference for IT practitioners and researchers who look for information and understanding on cloud business model adoption in Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi terhadap implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di tingkat program studi pada Universitas Paramadina. Adapun, partisipan dari penelitian ini adalah 8 ketua program studi jenjang Strata 1 (S1) yakni Prodi Psikologi, Prodi Hubungan Internasional, Prodi Manajemen, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Falsafah Dan Agama, Prodi Teknik Informatika, Prodi Desain Produk Industri, serta Prodi Desain Komunikasi Visual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik sampling berupa purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dengan berfokus pada pedoman wawancara semi terstruktur. FGD tersebut dilaksanakan secara virtual dengan menggunakan platform Google Meet selama 1 kali dengan durasi 2 jam pada bulan Desember 2021. Pelaksanaan FGD juga direkam dengan menggunakan fitur Record Meeting yang terdapat pada Google Meet. Analisis data dilakukan dengan cara menyusun verbatim dan diberi coding pada Microsoft Word. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam implementasi MBKM, dibutuhkan adanya 3 hal yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, serta 3) Monitoring dan evaluasi. Namun, terdapat pula 2 faktor yang berpengaruh terhadap implementasi ini yakni faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor yang mendukung pelaksanaan implementasi MBKM adalah kebijakan, sumber daya manusia pelaksana, dan kanal informasi sedangkan faktor-faktor yang menghambat adalah dosen, mahasiswa, dan variasi program menjadi faktor penghambat dalam implementasi MBKM ini. Dengan demikian, perlu adanya dukungan dari universitas terhadap implementasi MBKM berupa kebijakan yang mendukung hingga tersedianya informasi yang lengkap agar pelaksanaan MBKM dapat berjalan dengan baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.