<p>Indonesia yang berada di bawah garis katulistiwa, memiliki keunggulan yang sangat luar biasa, satu diantaranya adalah memiliki potensi energi matahari yang tinggi. Dengan paparan sinar matahari tinggi sepanjang tahun, Indonesia berpotensi menggunakannya untuk menghasilkan energi listrik. Wilayah terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik dapat menggunakan panel surya sebagai alternatif untuk menghasilkan energi untuk penerangan dan kegiatan lainnya.</p><p>Kurang lebih 173 triliun kilowatt energi diterima melalui bagian atas atmosfer: 30 % direfleksikan kembali, 47% diserap oleh molekul-molekul di atmosfer, diubah panjang gelombangnya kemudian diradiasikan kembali sebagai radiasi infra-merah; dan sisanya 23% sebagai besar dirubah melalui proses gerakan thermo-chemo-dinamik di permukaan bumi, seperti angin, arus laut, dan juga proses penguapan dan fotosintesis dan lain sebagainya. Energi hasil fotosintesis pada umumnya disimpan dalam bentuk tumbuhan yang kemudian dalam proses alam sebagian berubah menjadi fosil karbon, seperti batu bara, minyak, dan gas alam.</p><p>Energi surya melalui konversi dimanfaatkan menjadi energi listrik, yang diperoleh dengan sistem fotovoltaik (pembangkit Listrik Tenaga Surya). Pembangkit listrik tenaga surya diarahkan agar dapat dimanfaatkan oleh para penduduk di Pulau Tegal yang masih belum dijangkau oleh jaringan PLN.</p><p>Dalam penelitian ini, akan dikupas rancang bangun dan aktifitas terhadap implementasi <em>Solar Cell</em> yang merupakan CSR dari PT Bukit Asam, Tbk di salah satu pulau terpencil, yaitu Pulau Tegal, kabupaten Pesawaran, Lampung.</p>
Health is very important for humans. because based on the basic elements of health, humans will be very difficult to carry out their activities. In order to control and handle health problems, the government provides a service institution for public health based on several clusters. The lowest cluster can be done through the services of Health Assistance Centers (PusTu), after that Community Health Centers (Puskesmas), Referral Hospitals (Type C) and Referral Hospitals (Types B and A). Given the importance of the benefits of health services for the community, this moved the author to conduct research oriented to health services at medium basic level health care institutions (Puskesmas). In this study the authors focused more on the concept of fulfilling patient satisfaction with a service that is available at the Community Health Center or what is often known as another PUSKESMAS. Puskesmas is one of the health service centers in the middle of the community, which aims to provide health services to the community at the forefront. One type C puskesmas that is an object is puekesmas which provides inpatient and outpatient services with the fulfillment of BPJS patients. This research will design a system that aims to evaluate customer satisfaction with the final output in the form of recommendations. Measurement of service quality in this study uses the Importance Performance Analysis (IPA) method. Importance Performance Analysis (IPA) is used to hide the relationship between interests and the performance of each of the attributes offered and the tension between performance and expectations of the supporting attributes. Data mining will be associated with a system that is embedded in a business intelligence system. The findings based on this research show that the Puskesma has provided services and fulfilled the needs for supporting services, both quality 1 and 2, with good ratings.
Peran Teknologi informasi dan komunikais dewasa ini tidak dapat terelakkan lagi. Seala lini dengan berbagai sub domain membutuhkan peran sertanya dalam proses penunjang kegiatan operasional, baik sebagai main core atau pun support. Organisasi yang bergerak dalam bisang pelayanan maupun manufacturing secara sinergi dan berkesinambungan membutuhkan peran serta implementasi teknologi sebagai pendorong proses bisnisnya. Tidak saja hanya pada instansi swasta, dewasa ini instansi pemerintah pun di gadang-gadang untuk dapat ikut andail dalam perkembangan teknologi dan komunikasi. Oleh karena itu organisasi perlu menyelaraskan strategi organisasi dengan strategi TI guna mencapai tujuan organisasi. Namun di lapangan terkadang sulit sekali menyeleraskan antara kebutuhan organisasi dengan kebutuhan TI. Diperlukan pendekatan yang tepat dan komperhensif seta kemudahan bagi suatu organisasi dalam rangka menyelaraskan antara strategi organisasi dengan kondisi TI pada organisasi tersebut. Cobit 5 memberikan pointer yang cukup dalam mendesain kebutuhan organisasi untuk memenuhi kebuutuhan IT organisasinya. Sebagai panduan pengembangan insfrastruktur dan penentuan nilai guna IT dalam organisasi COBIT 5 juga memberikan kemudahan dalam penentuan tikngat kebergunaan teknologi terbarukan. Dinas Pendidikan merupakan pelaksana unsur kepemerintahan pada bidang Pendidikan baik Pendidikan formal maupun non formal. Meninjau tingkat akurasi data yang begitu penting bagi pemerintah daerah dan pusat, maka implementasi TI dangat dibutuhkan dalam proses percepatan penghimpunan datanya. Guna meningkatkan peran serta percepatan dan akurasi data pada dinas Pendidikan COBIT 5 menyajikan bebrapa standar dalam pengolahannya, yaitu: EDM (Evaluate, Direct, dan Monitoring), DSS (Delifery, service, dan Support), Serta APO (Align, Plan, dan Organize). Kompopnen tersebun peneliti anggap penting guna mengukur tingkat kematangan organisasi, Hasil yang diharapkan dari kajian evaluasi adalah gambaran kondisi tata kelola TI berjalan dan rekomendasi guna perbaikan organisasi dengan menggunakan perhitungan tingkat kematangan (maturity level) melalui tanya jawab dan penghimpunan data (kuisioner) yang berhubungan dengan penentuan pada tingkat mana kondisi teknologi informasi telah di implementasikan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.
Teknologi yang semakin berkembang pesat, menuntut adanya kebaharuan pula dalam metode promosi atau periklanan produk. Adanya pengetahuan dan keterampilan yang masih terbatas para pelaku UMKM mengenai hal tersebut, menjadikan kegiatan pelatihan untuk pembuatan iklan produk sangat perlu diterapkan guna membantu usaha mereka agar lebih dikenal dan mampu menarik pembeli dengan bentuk promosi yang lebih interaktif. Inilah yang kemudian tim Pengabdian pada Masyarakat dari Jurusan Teknik Informatika Universitas Trisakti lakukan, dengan mengajarkan cara membuat iklan produk berbentuk animasi dengan menggunakan perangkat lunak daring berupa Animatron. Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini diikuti secara daring melalui Google Meet oleh 12 orang (6 panitia dan 6 peserta) terdiri dari 2 sesi, yaitu sesi pengenalan dasar Animatron dan sesi studi kasus pembuatan iklan promosi produk kopi. Berdasarkan hasil kuisioner awal saat pendaftaran, diketahui bahwa 100% peserta belum pernah menggunakan Animatron untuk membuat iklan dan sebanyak 66.7% peserta beriklan melalui media sosial Instagram. Dan dari hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan, didapat umpan balik yaitu 60% peserta menyatakan mampu menerapkan Animatron secara mandiri dan pelatihan ini sangat berguna dalam mempromosikan usaha mereka nantinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan pembuatan iklan produk berbasis animasi ini telah berhasil memberikan pengetahuan serta keterampilan para pelaku UMKM untuk membuat iklan produk dengan mudah dan lebih menarik dalam bentuk animasi.
Abstract. This study aims to provide policy direction on how to develop PPG Pre-service programs for Social Sciences Teachers at the Department of Social Sciences Education. The design of the Pre-service PPG program for Social Sciences teachers, it is expected that the Social Sciences Education Department can propose to the government to be appointed and appropriate and be able to organize the Pre-service PPG Programs for Social Sciences Teachers. The method used in this research is the research and development (R&D) method, the process used to develop and validate educational products. The policy analysis, comparative studies, and then developing the Pre-service PPG program design for Social Sciences Teachers. After a rough development, consultations with education experts and PPG Pre-service implementers so that the PPG Regular Pre-Position governance is better organized. The next stage is the validation test d education experts, PPG Pre-service managers. The next stage is the revision stage of the design of the Regular Pre-service PPG program for Social Sciences Teachers, then the final stage is the documentation of the proposed Pre-service PPG programs for Social Sciences Teachers at the Department of Social Sciences Education. Development of the opening design of the PPG Pre-service IPS Study Program teacher at the Social Sciences Department of FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, in general has had a good preparedness, this is based on the provisions governing the opening of PPG Regular Pre-service Study Programs, including: (1) readiness to organize the PPG Study Program Regular Pre-service Study Program, namely institutions, human resources and facilities and infrastructure; (2) curriculum and learning system, namely determining the profile of PPG graduates in the field of study, formulation of CPL in the fields of PPG study, curriculum structure, learning systems and assessments in PPG study programs ;; (3) the financing system, and (4) quality assurance. Based on the above provisions the Department of Social Sciences Education in general can prepare themselves, only constrained student dormitories are still under construction and the most important thing is to prepare yourself to become a regular PPG Pre-service organizer in a religious ministry environment, while still providing opportunities for the LPTK to include characteristics that become its superiority.Abstrak. Penelitian ini ditujukan untuk memberikan arah kebijakan bagaimana pengembangan desain program PPG Pra Jabatan untuk Guru IPS pada Jurusan Pendidikan IPS. Desain program PPG Pra Jabatan untuk Guru IPS diharapkan Jurusan Pendidikan IPS bisa mengusulkan kepada pemerintah untuk ditunjuk dan layak serta mampu menyelenggarakan Program PPG Pra Jabatan untuk Guru IPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) yaitu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan mevalidasi produk pendidikan. Analisis kebijakan, studi banding, kemudian dilakukan pengembangan desain program PPG Pra Jabatan untuk Guru IPS. Setelah dilakukan pengembangan kasar, dikonsultasikan dengan pakar pendidikan dan para pelaksana PPG Pra Jabatan sehingga tatakelola PPG Pra Jabatan Reguler lebih tertata dengan baik. Tahap selanjutnya adalah uji validasi d pakar pendidikan, pengelola PPG Pra Jabatan. Tahap selanjutnya adalah tahap revisi desain program PPG Pra Jabatan Reguler untuk Guru IPS, kemudian tahap akhir adalah tahap pendokumentasian usulan program PPG Pra Jabatan untuk Guru IPS pada Jurusan Pendidikan IPS. Pengembangan desain pembukaan Program Studi PPG Prajabatan guru IPS pada Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, secara umum telah memiliki kesiapan yang baik hal ini didasarkan, pada ketentuan yang mengatur pembukaan Prodi PPG Prajabatan regular antara lain: (1) kesiapan penyelenggaraan Program Studi PPG Program Studi Prajabatan Regular, yaitu kelembagaan, SDM dan sarana dan prasarana;; (2) kurikulum dan sistem pembelajaran, yaitu penetapan profil lulusan bidang studi PPG, perumusan CPL bidang studi PPG, struktur kurikulum, sistem pembelajaran dan penilaian dalam program studi PPG;; (3) sistem pembiayaan;; dan (4) penjaminan mutu. Berdasarkan ketentuan diatas Jurusan Pendidikan IPS secara umum bisa mempersiapkan diri, hanya terkendala asrama mahasiswa yang masih dalam tahap pembangunan. Dengan demikian yang terpenting adalah mempersiapkan diri untuk menjadi penyelenggara PPG Prajabatan regular di lingkungan kemetrerian agama, dengan tetap memberikan kesempatan kepada LPTK memasukan ciri khas yang menjadi keunggulannya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.