AbstrakKetamakan akan kekayaandapat dimiliki oleh siapa saja, termasuk oleh orang percaya. Ketamakan dapat mengalihkan fokus orang percaya kepada hal-hal yang bersifat duniawi seperti mencari banyak harta dan menghalalkan segala cara untuk menjadi kaya. Dalam Injil Lukas, Yesus dengan jelas memberikan peringatan akan bahaya ketamakan yang dapat menjerumuskan orang ke dalam kebinasaan. Alkitab tidak melarang orang percaya menjadi kaya—kaya di hadapan Allah, itulah yang dikehendaki-Nya. Kekayaan adalah titipan yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya. Perumpamaan yang Yesus mengajarkan bagaimana mengelola kekayaan untuk kemuliaan Allah,yang jauh lebih berkenan dari pada sekedar mengumpulkan kekayaan dan menikmatinya sendirian.Kata kunci : Ketamakan, mengumpulkan harta, kaya di hadapan Allah Abstract Greed for wealth can be owned by anyone, including Christians. But, greed can shift Christians’ focus to worldly things, like finding a lot of wealth and justifying any means to be rich. In Luke's Gospel, Jesus asserts against the dangers of greed can lead people to God’s destruction. The Bible does not forbid believers to be rich — rich before God, what He wills. Wealth is a gift God has given to His people. Jesus’ parable taught how to manage wealth for glory of God, is more pleasurable than accumulating wealth and enjoying it alone.Keywords: greedy, collect treasure, rich before God
This research belongs to qualitative research which is dealing with theology scope about persentabin, a traditional ritual at Lau Kawar lake Kuta Gugung village, Naman Teran district, Karo Regency. The study aims to find out the background of the ritual, the meaning of ritual, and the chains of the process of persentabin ritual. Technique of data gathering used was by observation and interview, using purposive sampling technique. The informants of the research were village leader, the head of BKAG, the division head of Christian society Guidance of Karo regency, Indonesia. It was found that the background for the citizen to have persentabin ritual was the eruption of Sinabung mountain. The citizen around the village believe that the eruption was happened caused of bad treatment of the people around and tourists who destruct or bad treating against the environment wherein is believed that many souls are live around.
Keterampilan berkhotbah merupakan salah satu syarat kompetensi yang dimiliki penatua Gereja Punguan Kristen Batak (GPKB). Namun, berdasarkan hasil dari observasi dan diskusi dengan pendeta yang bertugas di GPKB Lumban Tongatonga, masalah dan kendala yang terjadi adalah aspek kompetensi penatua dalam menggali Alkitab dan keterampilan khotbah yang komunikatif masih kurang maksimal. Citra penatua gereja tentunya mereka dipandang jemaat sebagai orang yang memiliki kompetensi dan mampu mendukung perkembangan pelayanan gereja melalui khotbah-khotbah yang mereka sampaikan. Sebagai lembaga mitra GPKB, Prodi Teologi tergerak untuk membekali cara menggali teks Alkitab dalam peningkatan keterampilan berkhotbah ekspositori bagi “penatua” GPKB distrik V Tapanuli Utara. Pemilihan model penggalian teks secara ekspositori sebagai salah satu upaya menjawab permasalahan penatua dalam mempersiapkan khotbah yang menarik dan komunikatif. Pelatihan dilakukan secara berkesinambungan (kaizen) sesuai permintaan “penatua” melalui pendeta setempat. Pada tahap awal, prodi teologi (melalui dosen homiletika) menyampaikan materi khotbah ekspositori dan kriteria kepribadiannya dengan pola hybrid seminar mini (interaktif). Kedua, latihan cara membaca dan menggali makna teks-teks Alkitab. Ketiga, latihan untuk membuat “pokok kecil”, outline, dan judul khotbah. Keempat, latihan membuat garis besar dan latihan khotbah ekspositori. Pada sesi kegiatan pelatihan selalu melibatkan dosen-dosen tetap prodi Teologi yang serumpun (dosen Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru). Dosen-dosen berfungsi sebagai fasilitator. Berdasarkan formulir evaluasi (posttest), “pentua” berpendapat bahwa mereka tertolong dalam hal bagaimana menggali dan menemukan makna pesan dalam teks, pesan di balik teks, dan pesan di depan teks untuk dikonstruksi sebagai pesan “hari ini” dalam bentuk garis besar khotbah ekspositori. Dari kegiatan pengabdian ini disimpulkan bahwa para pentua semakin percaya diri dalam khotbah di kebaktian GPKB karena memiliki pemahaman dan keterampilan membangun kerangka khotbah ekspositori.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengungsi korban gempa Tapanuli Utara tentang providensia Allah di tengah situasi sulit yang mereka hadapi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui penelitian lapangan (field research) dengan teknik observasi dan wawancara. Informan ditentukan secara purposive sampling. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Kordinator Posko Pengungsi, Masyarakat korban erupsi dan Ketua BKAG. Peneliti menemukan beberapa situasi atau kondisi yang dihadapai oleh para korban gempa Tapanuli Utara diantaranya: pertama mengalami berbagai kesulitan selama tinggal di pengungsian, merasakan kejenuhan, berjuang untuk bisa bertahan dalam penghidupan, dan kelemahan iman. Kedua, berbagai kesulitan yang dialami membawa kepada pengenalan akan Allah dalam hidupnya sehingga berangsur-angsur pengungsi dapat menerima bahwa gempa sebagai bencana alam atas seijin Tuhan. Tuhan akan memberikan pemeliharaan dan perlindungan kepada umatNya yang percaya kepadaNya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.