Disaster resilience is vital to everyone, including people with disabilities. However, teaching people with disabilities requires special techniques, and there is scant literature in the area. This case study designs and implements disaster preparedness training at a school for children with intellectual disabilities in Padang, Indonesia, an area prone to earthquakes and tsunamis. The training utilizes a blended learning approach called ‘Monster VIPs’ that combines various learning methods such as storytelling, posters, videos, puzzles, and disaster simulations to facilitate students to understand disasters responses. The training involves university teachers and disaster preparedness volunteers (Taruna Siaga Bencana/TAGANA) of the city’s social services.

Latar Belakang: Dry eye merupakan salah satu penyakit yang dapat   mempengaruhi   kualitas   hidup   seseorang   dan merupakan penyakit yang cukup sering dikeluhkan. Terapi dry eye beragam, vitamin D diduga dapat menjadi salah satu pilihan terapi. Vitamin D diduga dapat menjadi salah satu pilihan terapi dry eye karena memiliki peran sebagai anti inflamasi, sehingga dapat memutus lingkaran setan dry eye, namun belum diketahui secara pasti efek yang dapat ditimbulkan vitamin D pada dry eye. Objektif: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek vitamin D sebagai terapi pada dry eye. Literatur didapatkan dari database PubMed dan Google Scholar. Metode: Penelitian berupa studi literatur naratif yang menganalisis literatur mengenai efek vitamin D pada dry eye dari tahun 2016 hingga 2021. Hasil: Didapatkan 12 literatur yang sesuai dengan seleksi judul serta kriteria inklusi dan eksklusi. Efek yang dilihat berdasarkan pemeriksaan pada battery test TFOS-DEWS II. Kesimpulan: Vitamin D memperbaiki secara signifikan keadaan dry eye. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan vitamin D dengan pilihan terapi lainnya dan kadar optimal vitamin D untuk terapi dry eye.