Kegiatan pengabdian masyarakat mengenai kesehatan gigi serta mulut dan cara menyikat gigi yang baik dan benar pada anak usia sekolah penting dilakukan untuk mencegah masalah pada mulut dan gigi, kebiasaan menyikat gigi yang baik merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah karies gigi. Karies gigi merupakan salah satu masalah gigi yang banyak terjadi pada anak usia sekolah, upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya karies gigi diantaranya adalah dengan mendeteksi secara dini terjadinya karies gigi dan menyikat gigi dengan benar. (Dental caries is one of the most common dental problems in school-age children. Efforts that can be made to prevent dental caries include early detection of dental caries and proper brushing. Tujuan dari pengabdian ini adalah melakukan deteksi dini karies gigi dan penyuluhan sikat gigi pada anak usia sekolah. Metode dalam pengabdian masyarakat adalah metode deskriptif untuk menggambarkan pencegahan karies gigi melalui deteksi dini karies gigi dan penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar pada anak usia sekolah. Sasaran dari pelaksanaan pengabdian ini adalah anak usia sekolah di desa Durin Simbelang sejumlah 84 orang, teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Hasil dari pengabdian menemukan bahwa terdapat karies gigi 63,1 % dan dilakukan penerapan kebiasaan menyikat gigi dengan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Ansietas merupakan suatu perasaan takut yang berasal dari eksternal atau internal sehingga tubuh memiliki respons secara perilaku, emosional, kognitif, dan fisik. Gejala kecemasan adalah seperti khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut, takut sendirian, gangguan pola tidur, gangguan konsentrasi dan daya ingat, serta rasa sakit pada otot, tulang, berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan sebagainya.. Tujuan penelitian ini Mengetahui gambaran tingkat kecemasan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan di ruangan IGD dan Poli Spesialis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif.penelitian ini menggunakan kuesioner tingkat kecemasan dari Zung Self-Ranting Anxiety Scale.teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden 35 orang perawat. Hasil penelitian inididapatkan mayoritas responden dengan jenis kelamin Perempuan sebanyak 30 orang (86%) dan minoritas responden jenis kelamin Laki-Laki sebanyak 5 orang (14%), karakteristik mayoritas responden dengan lama kerja yaitu 0-5 tahun (37%) sebanyak 13 orang, sehingga didapatkan hasil 18 orang (51%) perawat tidak mengalami kecemasan, 17 orang (49%) perawat mengalami kecemasan ringan, dan tidak satu pun responden mengalami kecemasan sedang dan berat.
ABSTRAKKaryawan Mebel di Pusat Rehabilitasi Kusta Gema Kasih Galang banyak yang tidak menggunakan alat pelindung diri seperti masker, kacamata kerja, sepatu kerja dan sarung tangan saat bekerja. Hanya mengandalkan baju dan celana dari rumah saja padahal lingkungan kerja banyak debu dan serpihan potongan kayu. Mereka merasakan aman dan nyaman karena belum pernah mengalami kecelakaan kerja. Tujuan dari program penyuluhan kesehatan ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan karyawan mebel tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan saat bekerja dan pentingnya penggunaan alat pelindung diri. Metode yang dilakukan berupa penyuluhan kesehatan kepada 15 orang karyawan Mebel di Pusat Rehabilitasi Kusta Gema Kasih Galang. Evaluasi telah dilakukan dengan memberikan pre test dan post test. Hasil evaluasi sebelum dilakukan penyuluhan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah mayoritas tingkat pengetahuan peserta kurang yaitu sebanyak 10 orang (66,6%) belum mengetahui konsep dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan belum mengetahui tentang jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD). Setelah dilakukan penyuluhan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan karyawan sebanyak 13 orang (86,6%) yang memiliki pengetahuan baik dan menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. Perbandingan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah terjadinya peningkatan pengetahuan peserta sebesar 73,3% untuk kategori baik. Kata kunci: keselamatan dan kesehatan kerja; pusat rehabilitasi kusta gema kasih; alat pelindung diri ABSTRACTMany Furniture employee in the Gema Kasih Galang Leprosy Rehabilitation Center Furniture don’t use personal protective equipment such as masks, work glasses, work shoes and gloves at work. Only rely on clothes and pants from home even though the work environment is full of dust and pieces of food.They feel safe and comfortable because they have never had an accident at work. The purpose of this health education program is to find out the level of knowledge of furniture employees about the importance of safety and health at work and the tmportance of using personal protective equipment. The method used is in the form of health education to 15 furniture employees at the Gema Kasih Galang Leprosy Rehabilitation Center. Evaluation has been done by giving pre test and post test. The results of the evaluation before counseling on occupational safety and health (K3) was that the majority of the participants’ knowledge level was lacking as many as10 people (66,6%) did not know the concept of occupational safety and health (K3) and did not know about the types of personal protective equipment (PPE). After counseling on occupational safety and health (K3) showed an increase in employee knowledge as many as 13 people (86.6%) who had good knowledge and used personal protective equipment while working. Comparison of knowledge of participants before and after counseling on occupational safety and health (K3) is an increase in participants’ knowledge of 73.3% for the good category. Keywords: occupational safety and health; kasih galang leprosy rehabilitation center; personal protective equipment
Chronic renal failure or end stage renal disease (ESRD) is a progressive disorder of renal function and irreversible regardless of the cause. Renal replacement therapy consists of hemodialysis, peritoneal dialysis and kidney transplantation. Hemodialysis therapy is a renal replacement therapy is the most widely performed and the numbers from year to year continues to increase. Dialysis.Goal:The purpose of this study was to determine the relationship between adherence to undergo hemodialysis therapy with the level of depression in patients with chronic renal failure Rasyida Clinic Medan Year 2015.Chronic renal failure or end stage renal disease (ESRD) is a progressive disorder of renal function and irreversible regardless of the cause. Renal replacement therapy consists of hemodialysis, peritoneal dialysis and kidney transplantation. Hemodialysis therapy is a renal replacement therapy is the most widely performed and the numbers from year to year continues to increase. Dialysis.Goal:The purpose of this study was to determine the relationship between adherence to undergo hemodialysis therapy with the level of depression in patients with chronic renal failure Rasyida Clinic Medan Year 2015.Method:The study design with Analitik descriptive, cross-sectional method, sampling is done with purposive sampling. Samples are 69 respondents. Compliance questionnaire measuring devices and depression. Data analysis was performed using Chi-square analysis.Result: value of p = 0.023 (p <0.05). The figure indicates that there is a significant relationship between adherence variables undergo hemodialysis therapy with levels of depression patients with chronic renal failure. Based on the data obtained by processing the majority of respondents did not obey as many as 34 people (49.3%) and respondents were obedient as many as 35 people (50.7%) and respondents were depressed as many as 21 people (30.4%) and respondents who are not depressed as much as 48 people (69.6%).Method:The study design with Analitik descriptive, cross-sectional method, sampling is done with purposive sampling. Samples are 69 respondents. Compliance questionnaire measuring devices and depression. Data analysis was performed using Chi-square analysis.Result: value of p = 0.023 (p <0.05). The figure indicates that there is a significant relationship between adherence variables undergo hemodialysis therapy with levels of depression patients with chronic renal failure. Based on the data obtained by processing the majority of respondents did not obey as many as 34 people (49.3%) and respondents were obedient as many as 35 people (50.7%) and respondents were depressed as many as 21 people (30.4%) and respondents who are not depressed as much as 48 people (69.6%).
Salah satu pengobatan penyakit ginjal kronis stadium akhir adalah dengan hemodialisis. Terjadinya gangguan pada fungsi tubuh dan psikologis pasien hemodialisis menyebabkan pasien harus melakukan penyesuaian diri (resiliensi) secara terus menerus selama sisa hidupnya. Perasaan stress, putus asa dan ketidakberdayaan sering dihadapi penderita dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pasien penyakit gagal ginjal yang menjalani tindakan hemodialisis di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyda Medan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 117 orang dimana pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida mayoritas (85,5%) memiliki resiliensi yang tinggi dan memiliki kualitas hidup yang cukup (66,7%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida (p=0,001, α < 0,005). Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi dan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.