Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata kemampuan koneksi matematis dengan model pembelajaran CORE (connecting, organizing, reflecting, extending) dan model pembelajaran NHT (numbered head together). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 6 Buton Tengah. Kelas IX A dengan jumlah siswa 28 orang sebagai kelas eksperimen I dan kelas IX C dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas eksperimen II. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain posttest only control group design. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan inferensial menggunakan independent sample t-test berbantuan SPSS. Hasil deskriptif menunjukkan rata-rata kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen I sebesar 83,14, dan kelas eksperimen II sebesar 75,28. Variansi kelas eksperimen I sebesar 67,55, kelas eksperimen II sebesar 38,89. Standar Deviasi kelas eksperimen I sebesar 8,22, kelas eksperimen II sebesar 6,24. Hasil inferensial menunjukkan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Artinya H 0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata dimana kemampuan koneksi matematis siswa dengan model pembelajaran CORE lebih tinggi dari pada model pembelajaran NHT.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil efikasi diri mahasiswa program studi pendidikan matematika FKIP USN Kolaka. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang melibatkan 48 mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP USN Kolaka. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik angket efikasi diri. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan hasil: (1) Efikasi diri mahasiswa kategori sangat tinggi sebesar 6,35%, kategori tinggi sebesar 29,17%, kategori sedang sebesar 56,25%, dan katgeori rendah sebesar 8,33%; (2) persentasi rata-rata efikasi diri mahasiswa pada dimensi level sebesar 67,19%, dimensi generality sebesar 68,20%, dan dimensi strength sebesar 69,01%. Efikasi diri sangat penting bagi mahasiswa karena sebagai salah satu prediktor yang akan menunjang prestasi akademiknya.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penelitian true eksperimen dengan design yang bertujuan untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X Farmasi di SMK Negeri 1 Watunohu. Penelitian ini diawali dengan kegiatan observasi kemudian memberikan tes awal dan kemudian melakukan pelaksanaan PTK dalam dua siklus tindakan. Teknik pengambilan data yang menggambarkan pelaksanaan pembelajaran dengan lembar observasi sedangkan data yang menggambarkan kemampuan komunikasi matematis siswa didapat melalui tes tindakan penelitian melalui instrument soal tiap siklus. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Reciprocal Teaching. Hal ini ditunjukkan oleh hasil yang diperoleh dari tes awal bahwa tidak ada siswa yang memperoleh predikat sangat baik,namun yang dikategorikan baik sebanyak 13.33% sedangkan yang dikategorikan cukup baik sekitar 33.33%, dan yang dikategorikan kurang baik sebanyak 53.33%. Pada hasil tes siklus I meningkat, yang memperoleh nilai sangat baik sebanyak 6.67%, komunikasi matematis siswa yang dikategorikan baik sebanyak 53.33%, sedangkan dikaategorikan cukup baik sebanyak 6.67%. Pada tes siklus II mengalami meningkat, siswa memperoleh sangat baik sebanyak 13.33%, memperoleh predikat baik sebanyak 80%, sedangkan yang dikategorikan cukup baik 33.33%, dan yang dikategorikan kurang baik 6.67%. Dengan demikian indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat tercapai dengan baik.Kata kunci—Reciprocal teaching, PTK, hasil belajar
Penelitian ini dirancang untuk membahas informasi dan analisis tentang gaya belajar mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sembilanbelas November Kolaka agar dapat menjadi pertimbangan awal bagi setiap pengajar dalam mengembangkan perkuliahan. Sedangkan variabel yang akan dilepaskan adalah gaya belajar mahasiswa (modalitas), yang terbagi menjadi dua aspek yaitu unimodal (V, A, R, K) dan multimodal, termasuk bimodal (VR, VA, VK, RK), trimodal (VRK, VAK, VAR, ARK), dan quadmodal (VARK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi modalitas mahasiswa tergolong pada gaya belajar multimodal jenis quadmodal.
the significance value was 0.005 (α<0.05) with the average scores of the experimental and control classes 80.42 and 76.03. Conclusion: TAI strategy with graphical software is more effective in improving the mathematical problem solving ability than conventional learning.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.