The operational conditions of the anaerobic bioreactor can be predicted using three parameters, such as biogas pressure, biogas mass flow rate, and methane gas content. This research will present a monitoring system for the operational conditions of an anaerobic bioreactor through the measurement of those operational parameters based on knowledge data. The knowledge-based monitoring system is equipped with an interface for connectivity with pressure sensor, mass flow rate and methane gas content sensor, so that it can monitor the condition of the bioreactor in real time. The implementation of bioreactor monitoring is applied at bioreactors in Pakal Benowo Forest, Surabaya. The trial test was carried out under three different conditions: In the morning (around 08.00 AM) indicated information on the methane gas content of 72.5% LEL, biogas pressure 7.3 kPa and mass flow rate biogas 0.3 liters per minute. The second one during the day (around 11.00 AM) indicates information on the methane gas content of 56.5% LEL, biogas pressure 1.1 kPa and biogas mass flow rate of 0.3 liters per minute. The last, in the afternoon (around 03.00 PM) indicates information on the methane gas content of 51.1% LEL, biogas pressure of 1.1 kPa and biogas mass flow rate of 0.3 liters per minute. From those results, our monitoring system is able to identify the operational conditions of the anaerobic bioreactor.
Telah dilakukan perancangan sistem monitoring flowrate, kandungan gas metana, dan tekanan guna mendapatkan informasi kondisi pada bioreaktor anaerob. Perancangan sistem monitoring ini dilakukan menggunakan bioreaktor yang ada dihutan Pakal Benowo, Surabaya. Biogas yang di hasilkan berasal dari kotoran sapi dari peternakan yang ada disana. Pada proses pembentukan biogas ini bioreaktor sangat rentan terhadap perubahan suhu lingkungan, jumlah substrat yang tidak stabil, dan juga pH. Variabel tersebut perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi kecepatan, dan kualitas biogas yang dihasilkan. Temperatur lingkungan menjadi salah satu faktor utama bagi aktivitas mikroba karena akan berdampak pada tekanan yang dihasilkan. jumlah substrat yang ada dalam bioreaktor akan menentukan volume sehingga flowrate dari bisa menjadi optimal. Pengaruh dari pH dalam bioreaktor dapat mempengaruhi konsentrasi CH4 yang dihasilkan dan akan sangat berpengaruh dalam menentukan kualitas biogas. Beberapa parameter tersebut perlu dilakukan monitoring supaya informasi aktual pada plant dapat terekam, dan kualitas dari biogas yang dihasilkan bisa lebih optimal. Monitoring yang dilakukan nantinya berupa kandungan gas metana, tekanan, dan juga flowrate. Sensor yang digunakan pada bioreaktor ini harus tahan terhadap korosif karena sifat dari biogas ini. Nantinya data dari pembacaan sensor akan ditampilkan pada GUI, dan kondisi dari bioreaktor yaitu stabil, upperload, dan underload beserta output tegangan dari setiap sensor yang digunakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.