Indonesia is the most plural country in the world. Pluralism in Indonesia also concerns religion. The role of the Church and the Servant of God is very important in dealing with intolerant behavior between religions in the pluralism of the Unitary State of the Republic of Indonesia. This research is a descriptive qualitative research that uses literature research methods and data collection using the literature study method. The purpose of this research is to find out how the role of the Church and the Servant of God in dealing with intolerant behavior and religious hardliners within the framework of the Republic of Indonesia. Using descriptive qualitative methods with a literature study approach, the conclusion of this study is that the Church and the Servant of God have an important role to play and be proactive in maintaining and dealing with intolerant behavior towards Christians in Indonesia by being responsible for educating Christians in Indonesia so that they do not have sectarianism. radical which leads to aggressive and intolerant behavior towards adherents of other religions. The Church and the Servant of God must realize that every citizen has the right that is protected by the state to worship according to the religion and belief of each citizen. If there is an intervention against Christians exercising their religious rights, the Church and the Servant of God must act to defend their rights as citizens according to the laws in force in Indonesia by making various efforts including through inter-religious dialogue approaches, social approaches, political approaches and formal legal approaches according to the law applies in Indonesia. .
The religious life of today's Christians cannot be separated from the religious life of God's people in Old Testament times centered on the Tabernacle and temple. Therefore, this study aims to find and explain the meaning of the Tabernacle and the Temple for today's Christian religious life. This research is presented in descriptive qualitative form. The method used is literature studies to collect as many theories as possible from literature materials that correlate with research topics. The sources used are textbooks, physical or e-books, and journals. The results of this study show the Tabernacle of God, through Moses, speaks of the image of Christ in His journey, ministry and glory on earth. While the Temple, through Solomon, spoke of Christ in His ministry and glory in heaven. Implementation for Christians today, everyone must come to God through faith in Christ, Christians are the temple or dwelling place of the Spirit of God today, God is always present and leads the christian life, Christians must offer themselves to God and be His witnesses in the world. Kehidupan religius orang Kristen masa kini tidak dapat dilepaskan dari kehidupan religius umat Allah pada zaman Perjanjian Lama yang berpusat pada Kemah Suci dan Bait Allah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari dan menjelaskan makna Kemah Suci dan Bait Allah bagi kehidupan religius Kristen masa kini. Penelitian ini disajikan dalam bentuk kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan adalah studi literature untuk mengumpulkan sebanyak mungkin teori dari bahan kepustakaan yang berkorelasi dengan topik penelitian. Sumber-sumber yang digunakan adalah buku teks, fisik atau e-book, dan jurnal. Hasil penelitian ini menunjukkan Kemah Suci Allah, melalui Musa, berbicara tentang gambaran Kristus dalam perjalanan, pelayanan dan kemuliaan-Nya di bumi. Sedangkan Bait Allah, melalui Salomo, berbicara tentang Kristus dalam pelayanan dan kemuliaan-Nya di surga. Implementasi bagi Kristen masa kini, setiap orang harus datang kepada Allah melalui iman dalam Kristus, orang Kristen adalah bait atau tempat berdiamnya Roh Allah saat ini, Allah senantiasa hadir dan menuntun kehidupan orang Kristen, orang Kristen harus mempersembahkan dirinya bagi Allah dan menjadi saksi-Nya di dunia.
Abstrak: Keluarga merupakan dasar dan tempat utama pemuridan Kristen untuk mewujudkan pertumbuhan rohani anak-anak Kristen agar siap menghadapi tantangan kehidupan di era disrupsi seperti saat ini. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi literature. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang bagaimana implementasi pemuridan Kristen di dalam keluarga di era disrupsi saat ini. Hasil penelitian menyimpulkan bawah pemuridan Kristen dalam keluarga di era disrupsi merupakan hal yang esensial dan krusial. Orang tua berperan penting melakukan pemuridan Kristen dalam keluarga untuk mendidik dan mengarahkan anak-anak Kristen menjadi generasi yang konsisten dan bertumbuh dalam iman kepada Tuhan dan menjadi murid Kristus yang sejati. Menjadi dewasa dalam kepribadian, kerohanian dan moralitas sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam aspek negative dari perkembangan teknologi informasi digital saat ini. Dibutuhkan komitmen dan konsistensi dalam implementasi pemuridan Kristen dalam keluarga di era disrupsi untuk menghindari distraksi atau disrupsi dari berbagai informasi media digital yang ada, sebaliknya harus menyediakan waktu yang khusus untuk melakukan pemuridan dengan memanfaatkan perkembangan digitalisasi teknologi informasi di era disrupsi secara positif. Salah satunya melakukan pemuridan keluarga secara virtual. Dengan demikian pemuridan Kristen dalam keluarga tetap dapat dilakukan walaupun orang tua dan anak terpisah jarak dan tempat.Abstract: The family is the basis and the main place for Christian discipleship to realize the spiritual growth of Christian children so that they are ready to face the challenges of life in this era of disruption. Using a descriptive qualitative approach with a literature study method. This study aims to answer research questions about how to implement Christian discipleship in families in the current era of disruption. The results of this study conclude that Christian discipleship in families in the era of disruption is essential and crucial. Parents play an important role in carrying out Christian discipleship in the family to educate and direct Christian children to become a generation that is consistent and grows the faith in God and becomes the true disciples of Christ. Become mature in personality, spirituality and morality so that it is not easy to fall into the negative aspects of the development of digital information technology today. It takes commitment and consistency in the implementation of Christian discipleship in families in the era of disruption to avoid distraction or disruption from various existing digital media information, on the contrary, must provide special time for discipleship by utilizing the development of digitalization of information technology in the era of disruption in a positive way. One of them is doing virtual family discipleship. Thus, Christian discipleship in the family can still be done even though parents and children are separated by distance and place.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tepat tidaknya terminologi kosmos dalam teks Yohanes 3:16 digunakan sebagai dasar acuan untuk menjadikan Yohanes 3:16 sebagai salah satu teks Alkitab dalam kajian tentang ekoteologi. Disajikan dalam bentuk kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur, penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun terminologi kosmos juga dipakai untuk menyebutkan “dunia sejagat” atau “langit dan bumi”, namun dalam teks Yohanes 3:16 terminologi kosmos bukan merujuk kepada alam atau lingkungan melainkan kepada “manusia”. Makna ini sesuai dengan konteks Yohanes 3:16 sebagai tempat terminologi atau kata tersebut berada. Penafsiran yang memaksakan interpretasi kosmos sebagai alam atau lingkungan lalu dikaitkan dengan doktrin penebusan Yesus Kristus yang mencakup seluruh ciptaan akan menghasilkan penafsiran yang tidak sesuai konteks teks tempat terminologi itu berada. Makna sebenarnya teks Yohanes 3:16 menjadi kabur oleh subjektifitas penafsir dalam menafsirkan teks. Maka, mengacu kepada makna terminologi kosmos sebagai manusia, penelitian menyimpulkan bahwa teks Yohanes 3:16 tidak tepat dijadikan sebagai dasar bagi kajian ekoteologi.
Biblical archaeology has very important roles in the method of hermeneutic interpretation to obtain an accurate, valid, precise and accountable interpretation of the Bible. Through a qualitative approach with a literature study method, this study concludes that biblical archaeology in hermeneutics has the implementations as a tool to reveal the historical context and cultural meaning of a text by understanding the archaeological relationship with the biblical text, as a tool to identify the text to adapt its content to the context of the Ancient Near East through the identification of historical, cultural, social, and religious issues provided by archaeological data, as a tool to build the construction of biblical-archaeological exegesis by combining both of data sources through critical thinking to adjust archaeological data with biblical data, as a tool control for context history and a tool produce more accurate historical information for listeners for more accurate application.Abstrak Arkeologi alkitabiah dalam metode penafsiran hermeneutik untuk mendapatkan penafsiran Alkitab yang akurat, valid, teliti dan dapat dipertanggungjawabkan sangat penting. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi literature, penelitian ini menyimpulkan bahwa arkeologi alkitabiah dalam hermeneutik memiliki implementasi sebagai alat untuk mengungkap konteks historis dan makna budaya sebuah teks dengan memahami hubungan arkeologi dengan teks Alkitab, sebagai alat untuk mengidentifikasi teks untuk menyesuaikan kontennya dengan konteks Timur Dekat Kuno melalui identifikasi sejarah, budaya, sosial, dan masalah-masalah keagamaan yang disediakan oleh data-data arkeologi, sebagai alat membangun konstruksi eksegesis alkitabiah-arkeologis dengan menggabungkan kedua sumber data tersebut melalui pemikiran kritis untuk menyesuaikan data arkeologi dengan data alkitabiah, sebagai alat kontrol untuk konteks sejarah dan alat menghasilkan informasi historis yang lebih akurat bagi pendengar agar penerapan lebih akurat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.